Ilustrasi korban virus cacar monyet (foto/net)
BEDELAU.COM -- Penyebaran Monkey Pox Virus (MPXV) alias virus cacar monyet yang terdeteksi di sejumlah wilayah mulai diantisipasi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengambil langkah antisipasi dengan berkoordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Pekanbaru terkait antisipasi penyebaran virus ini.
Langkah antisipasi ini karena Kota Pekanbaru merupakan pintu masuk penerbangan dari sejumlah daerah. Kondisi ini membuat kota ini memungkinkan untuk didatangi warga dari mancanegara.
"Kami siap berkoordinasi sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap PHEIC MPOX, terutama di pintu masuk," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti, Rabu (11/9/2024).
Menurutnya, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Pekanbaru sudah menyurati dinas sejak akhir Agustus 2024 lalu. Surat ini menindaklanjuti Surat Edaran Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap MPOX di pintu masuk.
Mereka pun mengambil langkah antisipasi di pintu masuk seperti pelabuhan dan bandara yang melayani lalu lintas wilayah. Pihaknya pun siap meningkatkan kewaspadaan MPOX di pintu masuk pelabuhan dan bandara.
"Dalam meningkatkan pengawasan kewaspadaan dan deteksi dini, kami juga siap bekerjasama dengan balai karantina," terangnya.
Fira menyebut bahwa pihaknya dari dinas siap melakukan koordinasi penyelidikan epidemiologi atau investigasi rumor di Kota Pekanbaru. Mereka juga menyiapkan petugas surveilans walaupun belum ada warga Pekanbaru yang terpapar virus ini.
Pemerintah juga berencana RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru menjadi rumah sakit rujukan. Sedangkan rujukan pemeriksaan sampel suspect Mpox di UPT Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Provinsi Riau. ***