Suasana debat publik perdana Pilgub, Selasa (29/10/24). (Foto:Rinai/Riauaktual.com)
BEDELAU.COM --Debat publik perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) mulai memanas saat ketiga pasangan calon (paslon) diberi kesempatan memberi pertanyaan pada satu sama lain.
Usai sesi di mana ketiga paslon saling bergantian menjawab pertanyaan dari panelis kemudian menanggapi jawaban satu sama lain, moderator mempersilahkan ketiga paslon saling memberi pertanyaan.
Suasana masih cukup kondusif saat paslon nomor urut 1 Abdul Wahid-SF Hariyanto bertanya mengenai kebudayaan melayu pada paslon nomor urut 2 M Nasir-HM Wardan.
Saat giliran paslon nomor 1 bertanya kepada paslon nomor urut 3 Syamsuar-Mawardi, Abdul Wahid bertanya mengenai program Syamsuar selama menjabat sebagai Gubernur Riau periode 2019-2024 lalu.
"Banyak program yang sudah anda selesaikan saat menjabat sebagai gubernur Riau namun tidak berfungsi dengan maksimal, salah satunya adalah masjid paripurna (Annur). Bagaimana anda akan menindaklanjuti ini?" tanya Abdul Wahid.
Menanggapi itu Syamsuar mengakui bahwa salah satu permasalahan di Masjid Paripurna Annur adalah tentang payung elektrik.
"Karena hal itu sudah masuk ke dalam proses hukum, kami menghormati supremasi hukum," ujar Syamsuar.
Pasangan Abdul Wahid, SF Hariyanto, yang notabene merupakan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau di era Syamsuar kemudian menimpali bahwa jika ia dan Wahid terpilih mereka akan menyelesaikan pekerjaan Syamsuar yang tak selesai itu.
Paslon nomor urut 2 M Nasir kemudian menanggapi keduanya bahwa tidak seharusnya SF Hariyanto dan Syamsuar bersitegang soal payung elektrik sebab proyek itu dibangun ketika keduanya menjabat sebagai gubernur dan sekdaprov.
"Harusnya dulu bang Syamsuar dan bang SF Hariyanto diskusi untuk menciptakan payung ini lebih baik, ditanggung-jawabi bersama. Kami kalau jadi gubernur tidak perlu barang KW (palsu)," pungkasnya.
Mendengar ucapan Nasir itu para pendukung dan penonton langsung bersorak, banyak yang mengira bahwa ucapan Nasir bersayap atau memiliki makna lain sebab SF Hariyanto pernah tersandung isu gaya hidup jet set di mana ia berdalih barang-barang tersebut palsu atau KW.
Sumber: Riauaktual.com