JAKARTA,BEDELAU.COM -- Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau menyambut baik pembukaan Posko 'Lapor Mas Wapres' oleh Gibran Rakabuming Raka.
Selaku Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Gibran ingin menunjukkan Kehadiran Pemerintah ditengah-tengah berbagai macam permasalahan yang dihadapi Masyarakat.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu tegaskan, bahwa Pemerintahan Prabowo-Gibran hendak mendengarkan dan membuka saluran Komunikasi Pemerintah dengan masyarakat.
"Bagi Kami, hal tersebut adalah semangat yang baik!!! Pemerintahan kali ini ingin mendengarkan semua, membuka sekat-sekat komunikasi antara Pemerintah dengan Masyarakat secara langsung," kata Larshen Yunus, yang juga diketahui sebagai Calon Ketua Umum (Ketum) DPP KNPI, di depan Pintu Gerbang Istana Wakil Presiden RI, Jalan Kebon Sirih Nomor 14, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).
Ketua KNPI Larshen Yunus mengatakan, bahwa pihaknya selalu berharap, agar Pemerintah Pusat saat ini, dibawah Kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran benar-benar Bekerja dengan baik dan profesional. Tidak Lips Service dan meninggalkan istilah Omon-Omon. Rakyat indonesia sudah Jenuh dan Sangat Bosan bahkan Muak dengan berbagai bentuk Sandiwara, Spekulasi maupun Orkestra dari para Pejabat. Masyarakat indonesia butuh Bukti, bukan sekedar Janji-Janji Manis.
Aktivis Anti Korupsi yang baru-baru ini Juga Terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Rakyat Prabowo Gibran (GARAPAN) tegaskan, bahwa kehadiran pihaknya bukan sekedar ingin Puji Memuji Pemerintah, namun ada yang lebih penting daripada hal itu, yakni Mengawal setiap Kebijakan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran. Ketua Umum DPP GARAPAN itupun menyinggung instruksi dari Presiden Prabowo, yang terus meminta Jajarannya untuk meninggalkan hal-hal yang bersifat Feodalistik dan Birokratis yang berbelit.
"Karena beban masalah masyarakat tidak direspons dengan cepat. Mungkin saja masih ada oknum Pejabat dan Aparat Penegak Hukum yang Pekak, Tidak ada Kepastian Hukum, Masyarakat menjadi objek untuk di Permainkan, maka dari itu muncul Program Mas Wapres mendengar seperti saat ini, tapi harapan kami bisa Maksimal ya, ada ujungnya! Jangan sekedar Lips Service saja, malu kita kalau program ini justru ternyata Gimik saja, hanya sekedar Pencitraan, semoga segala prasangka itu tidak benar" tutur Larshen Yunus.
Relawan Prabowo Gibran itu juga sampaikan kritik dan masukan yang membangun, agar pihak Pegawai maupun Staf di Istana Wakil Presiden bekerja dengan baik, benar dan profesional. Kasihan sama masyarakat, sudah jauh-jauh datang dari Daerahnya masing-masing, ternyata setibanya di pintu Gerbang Kantor Istana Wapres justru diperlakukan seperti tidak manusiawi. Sudah 79 tahun Indonesia Merdeka, Kualitas Pelayanan Publik masih menjadi Permasalahan besar. Bagaimana mungkin mau ngurus Kasus yang besar, wong Pelayanan Publik saja seperti ini, Masyarakat bertumpuk di depan pintu Gerbang, Petugas yang bekerja di Kantor RI 2 justru lebih parah dari Pelayanan Petugas di Kantor Kelurahan maupun Desa. Kelihatan jelas Persiapan kurang matang, Prihatin kami dengan Mas Wapres, ide cemerlangnya justru tidak bisa di Eksekusi dengan Matang, bagi Ketua Larshen Yunus, para Pegawai dan Staf di Kantor Wapres terkejut, karena selama ini, sewaktu Wapresnya Ma'aruf Amin terkesan tidak bekerja, giliran masa Wapres Gibran mereka terkejut, biasa duduk-duduk, kerja buta dan terima gaji dari Negara! Ayo Revolusi Mental, DPP GARAPAN siap sedia mengawal Program Asta Cita dari Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.
Diketahui bahwa Wapres Gibran Menginisiasi Posko Pengaduan 'Lapor Mas Wapres' di Istana Wapres, Jakarta. Posko itu dibuka sejak hari Senin (11/11/2024) lalu.
Masyarakat silih berganti berdatangan dan membuat pelaporan atas permasalahan yang dialami. Pada hari pertama tercatat sebanyak 55 orang melaporkan permasalahan mereka ke posko pengaduan tersebut.
Deputi Administrasi Sekretariat Wakil Presiden RI, Sapto Harjono menyebutkan bahwa Pengaduan yang disampaikan masyarakat bermacam-macam.
Ia menjelaskan usai menerima Laporan, Setwapres akan mempelajari permasalahan yang dialami pelapor. Lalu, Setwapres akan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait, hingga Pemda terkait yang dinilai membawahi Permasalahan tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, terlihat masih banyaknya Masyarakat silih berganti berdiri didepan Pintu Gerbang Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, sementara disatu sisi Pejabat disana hanya bisa melihat dan mengintip lewat Jendela Kantor, bahkan terlihat juga Mobil Pejabat di Kantor RI 2 yang melintas di Kerumunan Masyarakat tanpa sedikitpun membuka Kaca Mobil Mewahnya. (*)