Ketua LAM Rau Kec. Rumbai Kota Pekanbaru M. Irfan Dt. Laksemana Sesalkan Perbuatan Selebgram Keanu

Selasa, 06 April 2021

M. Irfan Dt. Laksemana Ketua LAM Rau Kec. Rumbai Kota Pekanbaru.

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Menyimak pemakaian tanjak Melayu oleh seseorang yang katanya bernama Keano Angelo, teringat pepatah orang Melayu mengatakan “salah memakai aib terburai”, maksudnya jika memakai tIdak tepat pada tempat maka sipemakai akan menunjukkan identitas diri yang nyata, kurang adap, sebagaimana dikatakan M. Irfan Dt. Laksemana selaku Ketua LAM Rau Kec. Rumbai Kota Pekanbaru.  

“Adap menurut orang Melayu akan melahirkan adat istiadat, adat istiadat inilah yang dilakoni oleh mahkluk sosial yang bernama insan manusia yang tahu akan adat istiadat kembali kepada saudara kita yang bernamo Keano ini” kata M. Irfan Dt. Laksemana  lagi.

“Perlu kita jelaskan bahwa tanjak adalah pakaian kaum lelaki Melayu yang lazim digunakan oleh kaum lelaki Melayu yang cara memakainya ada aturan tatakrama yang bersopan santun yang didasari oleh syariat Rosul, yaitu sorban pengikat kepala” sambung  M. Irfan Dt. Laksemana   lagi.

Disebutkan M. Irfan Dt. Laksemana  “dari identitas inilah lahir pemakaian tanjak yang secara langsung menunjukkan identitas orang Melayu yang menunjukkan identitas dimana bumi dipijak. Bangsa Melayu syariat Islam, tanjak wajib dipakai lengkap dengan busana atau pakaian Melayu”.

“Nah, selain tanjak ada juga namanya ikat kepala tanjak harian  adapun tanjak yang dipakai oleh saudara ini, yaitu tanjak elang menyongsong angin, yaitu tanjak kebesaran dan wajib dikenakan dengan pakaian lengkap”  kata M. Irfan Dt. Laksemana   lagi.

Jadi, saya M. Irfan Dt. Laksemana selaku Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru mengimbau dengan itikad baik agar saudara Keano ini segera minta maaf atas kesilapan yang telah dilakukannya.

“Mungkin saja beliau tidak ada niat utk menghina maupun merusak tatanan nilai pemakaian tanjak, namun sangat kami sayangkan hendaklah tahu akan budipekerti dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung, ujar M. Irfan Dt. Laksemana.

Lain lubuk lain ikannya, lain padang lain belalangnya. Konsekuensinya agar saudara Keano menyadari kesalahan dan kesilapannya dan meminta maaf kepada Masyarakat Riau khususnya  Melayu pada umumnya, kata M. Irfan Dt. Laksemana , tutupnya. (Nsr)