Situs Budaya Suku Asli Sakai yang Tetap Terjaga di Pematang Pudu

Kamis, 08 April 2021

PERESMIAN : Bupati Bengkalis Kasmarni, S.Sos saat menghadiri peresmian Makam Datuk Antui Sutan Betuah Ondah Lidah Hitam di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Rabu (7/4/2021).(sukardi)

BENGEKALIS, BEDELAU.COM --SUKU ASLI Sakai merupakan salah satu suku di Riau yang mendiami Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Orang menyebutnya Suku Pebatin, dikarenakan memiliki batin-batin yang hari ini masih berlaku di Suku Sakai. Situs sejarah yang masih terjaga diantaranya Makam Keramat Datuk Antui Sutan Betuah Ondah Lidah Hitam.

Tepat, Rabu 7 April 2021 lalu. Bupati Bengkalis Kasmarni turut meresmikan penggunaan situs budaya Suku Sakai tersebut. Makam Keramat Datuk Antui Sutan Betuah Ondah Lidah Hitam, yang berlokasi di Kampung Tanjung Sianlang, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau.

Bagi Suku Sakai disana, keberadaan makam keramat itu menandakan, jika Suku Sakai hari ini sudah berangsur modern, bahkan keturunannya sudah ada yang menjadi Bupati Bengkalis, yakni Bupati Bengkalis Amril Mukminin.

Dalam rangkaian kegiatan peresemian sekaligus ziarah makam tersebut, kepada anak cucu sakai wilayah 5 dan 8, Kasmarni yang merupakan istri dari Amril Mukminin turut berpesan agar dapat merawat makam tersebut.

"Selalulah berziarah kemakam leluhur kita ini dan kirimkan minimal alfatihah untuk almarhum Sutan Betuah, yang tak kalah penting gali terus sejarah hidup para leluhur," pesan Bupati Bengkalis Kasmarni.

Mantan Camat Pinggir ini menjelaskan, apa yang dilakukan hari ini, merupakan bagian dari upaya memperkokoh kedudukan kader muda Sakai. Generasi Sakai memang sudah memasuki era global, meski begitu tidak boleh lepas dari apa yang menjadi sejarah dan cikal bakal leluhur.

"Hal itu penting, agar kita dan anak cucu kita kedepannya menjadi tau, inilah Sutan Betuah salah satu tokoh pemimpin sakai," lanjutnya.

Kasmarni berharap, peresmian situs budaya Suku Sakai ini membuat generasi muada Sakai semakin cinta terhadap leluhur.

"Ingatlah dengan leluhur dan membuat kita terinspirasi untuk memajukan sakai di Kabupaten Bengkalis,”tegasnya.

Suku Sakai atau Orang Sakai dahulunya hidup berkumpul dan terasing serta hidup dalam segala keterbatasan. Pola hidup tradisional dan nomaden dilalui Suku Sakai ini. Orang Sakai hidup menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat luas.

Seiring dengan kemajuan zaman. Suku Sakai yang dulunya suka hidup berpindah-pindah, kini sudah mulai berangsur modern dan berbaur dengan masyarakat lainnya dan sudah banyak yang mengenyam pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi (PT).

Kegiatan peresmian makam Kerapat Datuk Antui Sutan Betuah Ondah Lidah Hitam, yang berlokasi di Kampung Tanjung Sianlang, Kelurahan Pematang Duku, Kecamatan Mandau menjadi saksi jika Suku Sakai masih ada dan menjadi sejarah di Riau.

Terlihat hadir dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Kepala SKK Migas perwakilan Sumbagut dan Pimpinan PT CPI yang diwakili UP Operation PT CPI, Rudi Arif.(soekardi)