Ditelusuri Wakil Bupati, Ini Dia Penyebabnya

Rabu, 14 April 2021

RAPAT: Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso memanggil seluruh pengusaha APMS di Pulau Bengkalis dalam rangka menelusuri kelangkaan BBM Premium sejak dua hari terkahir. Rapat berlangsung di Kantor

BENGKALIS, BEDELAU.COM – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Pulau Bengkalis langsung direspon oleh Pemkab Bengkalis. Tak tanggung-tanggung, Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso langsung turun kelapangan, untuk melihat seperti apa kondisi pelayanan APMS dan SPBU di Pulau Bengkalis, Rabu (14/4/2021).

Bagus Santoso tak sendiri melainkan membawa Kadis Perdagangan dan Perindustrian (Dagperin) Bengkalis H. Indra Gunawan dan sejumlah stafnya. Bagus pun meminta agar Disdagperin memonitor selalu kondisi SPBU dan APMS di Pulau Bengkalis, selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1442 Hijriah.

Penelusuran Wakil Bupati Bengkalis ini tak hanya pada kondisi riil dilapangan, tapi juga bergerak cepat dengan menggelar rapat untuk menelusuri penyebab terjadinya kelangkaan BBM di pulau Bengkalis sejak beberapa hari ini.

Melalui rapat ituk, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso langsung meminta komitmen dari APMS untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi. Dari 6 pengusaha APMS yang beroperasi di pulau Bengkalis, dalam rapat yang digelar di ruang rapat lantai II Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), Rabu (14/4/2021), hadir sebanyak 5 perwakilan APMS.

Rapat diawali dengan laporan Kepala Disdagperin Bengkalis, Indra Gunawan tentang ketersediaan pasokan BBM di pulau Bengkalis. Menurut Indra Gunawan, akhir-akhir ini memang pasokan BBM di pulau Bengkalis kurang lancar. Puncaknya sejak Selasa (13/4/2021), BBM benar-benar langka dan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan BBM.

Terhadap kelangkaan BBM tersebut, Bagus Santoso langsung menanyakan satu per satu ke setiap perwakilan APMS. Seperti APMS BUMD PT BLJ, melalui perwakilannya Karyoto mengatakan pihaknya sempat terkendala dengan transportasi dimana dari sebelumnya 4 mobil tanki yang beroperasi, sekarang tinggal 3 mobil karena 1 lagi mengalami kerusakan.

Kemudian, sambung Karyoto, sempat terjadi kerusakan pada pompa BBM dan baru tadi malam bisa berfungsi. APMS PT BLJ ini mendapat jatah premium sebanyak 300 KL dan solar 50 KL

Begitu pula disampaikan pengelola APMS Nurwati, Edi. Pihaknya juga melaporkan kendala terjadi pada transportasi karena dari 5 mobil tanki yang beroperasi, sekarang tinggal 3 mobil. Dua mobil lagi masih ditahan di Polda, karena kasus hukum. Sementara selain melayani masyarakat, pihaknya juga harus mensuplai kebutuhan BBM untuk Ro-Ro.

Sedangkan APMS lainnya, seperti APMS Surya Abadi Utama awalnya beralasan karena mobil tangki sedang di cat. Namun, setelah mobil selesai dicat, alasan lain terjadi antrian di depot Pertamina Dumai.

Berbeda dengan APMS sebelumnya, APMS milik Hendri Sukamto Halim melalui perwakilannya mengaku tidak ada kendala sama sekali dan penebusan DO tetap lancar.

Dalam kondisi normal, BBM yang dipasok oleh APMS Hendri Sukamto Halim baik yang di Desa Teluk Latak, maupun di Desa Selatbaru cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, karena terjadi kelangkaan BBM, maka BBM di APMS milik Hendri Sukamto Halim ini juga tidak mencukupi.

Setelah menerima laporan dari masing-masing APMS, Bagus Santoso menegaskan seharusnya pihak perusahaan tidak menjadikan persoalan mobil tanki sebagai kendala dalam menjaga ketersediaan BBM.

“Sebagai perusahaan, seharusnya kendala-kendala seperti itu sudah dipikirkan jalan keluarnya, karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Saya menantang seluruh APMS untuk komitmen memasok BBM secara normal. Itu masalah transportasi bisa kan dicarikan solusinya,” tanya Bagus dan diiyakan oleh masing-masing APMS.(kr)