Tembus 1,5 Juta Pengunjung, Iven Pacu Jalur Habiskan Uang Rp225 Miliar

Selasa, 26 Agustus 2025

BEDELAU.COM --Selama 5 hari pelaksanaan Festival Pacu Jalur Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, yang dihelat sejak 20 hingga 24 Agustus 2025 diperkirakan tembus angka 1,5 juta pengunjung yang berasal dari berbagai daerah, dan negara.

Dari catatan Pemerhati Pariwisata Dolva Suhendra SST, pengunjung yang datang ke negeri jalur selama 5 hari pelaksanaan pacu jalur even nasional tahun 2025 ini angkanya bervariatif. Setiap hari ada perbedaan jumlah penonton. Hari terakhir, diakuinya, mendapat kunjungan terbanyak.

"Kami punya hitung-hitungan tersendiri. Memang apa yang ditaksir Pak Gubri, jumlahnya tak jauh beda. Kisaran 1,5 juta penonton selama 5 hari," beber Dolva Suhendra, Selasa (27/8/2025).

Dolva pun membeberkan cara penghitungannya. Ia menaksir, kawasan arena pacu jalur ini panjangnya sekitar 1,5 kilometer. Mulai dari Desa Sawah Teluk Kuantan (bagian hilir finis), hingga Hutan Kota Pulau Bungin Pulau Aro Teluk Kuantan (kawasan star).

Dolva juga menaksir, radius pengunjung melebar hingga 1 kilometer. Mulai dari tribun penonton hingga ke Pasar Modern Teluk Kuantan. Dengan demikian, kawasan di sebarang Taman Jalur ini panjangnya sekitar 1,5 kilometer, dan lebar 1 kilometer. Dan setiap penonton memakai ruang sekitar 30 sentimeter.

Sehingga penonton yang berjubel di kawasan Taman Jalur sekitarnya ini menampung sekitar 300 ribu orang. Hitungan ini, kata Dolva, diambil pada hari terakhir. Karena puncak ramai terjadi pada hari final.

Ditambah lagi di kawasan Seberang Taluk Kuantan. Radius penonton ditaksir mencapai 1,5 kilometer. Dan melebar, mulai dari arah pasiran hingga ke pemukiman warga sekitar 200 meter. Dolva menaksir, penoton di kawasan ini mencapai 200 ribu pengunjung pada hari terakhir.

"Maka, kami taksir penonton pada hari kelima atau hari terakhir mencapai 500 ribu orang. Ini sudah kami keluarkan juga ruang untuk rumah atau bangunan lain. Itu taksirannya," kata Dolva.

Ditambah hari keempat. Diakui Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata (Stipar) Riau itu, jumlahnya jauh berkurang bila dibanding hari terakhir. Dolva menaksir, jumlah pengunjung hari keempat tembus angka 300 ribu.

"Hari ketiga jumlahnya jauh berkurang. Karena pacu jalur hanya satu putaran, jumlahnya kisaran 200 ribu orang saja," kata Dolva Suhendra.

Hari kedua, menurutnya, jumlah pengunjung lebih banyak bila dibandingkan hari ketiga. Hal ini disebabkan seluruh jalur dan pendukung hadir menyaksikan jalurnya berpacu. Ditaksir jumlah pengunjung tembus angka 250 ribu orang.

Kendati hari pertama adalah hari pembukaan, tapi jumlah pengunjung tidak terlalu ramai. Karena sebagian pengunjung yang ingin melihat Wakil Presiden RI dan jalur yang berpacu jumlahnya sedikit. Hanya 25 kali hilir dari 114 kali hilir seluruhnya. Dolva menaksir jumlah pengunjung hari pertama kisaran 150 hingga 200 ribu orang.

"Saya menaksir ini setelah setiap hari saya amati.dan saksikan langsung di Teluk Kuantan. Jadi, selama pacu jalur, pengunjung tembus mencapai sekitar 1,5 juta orang," demikian disimpulkan Dolva Suhendra.

Soal perputaran uang selama pelaksanaan pacu jalur, Dolva juga punya hitung-hitungan yang dinilai riil dengan kondisi yang dialami masyarakat. Ia menaksir, setiap pengunjung menghabiskan rata-rata uang sekitar Rp150 ribu.

Jika pengunjung rata-rata menghabiskan uang Rp150 ribu per orang, dan dikalikan dengan 1,5 juta pengunjung, kata Dolva, uang yang dihabiskan selama 5 hari pacu jalur itu mencapai Rp225 miliar lebih.

"Dan menurut hitung-hitungan saya, itu. Ada Rp225 miliar yang dihabiskan pengunjung selama pacu jalur. Itu hanya rata-rata Rp150 ribu saja setiap orang," katanya.

Warga Hanya Habiskan Uang, Pedagang Ketiban Untung

Pemerhati Pariwisata Dolva Suhendra menilai, pelaksanaan pacu jalur hanya menghabiskan uang warga semata. Dan lebih menguntungkan kepada para pedagang, baik pedagang tempatan maupun pedagang luar daerah.

"Iya. Kalau kita hanya habiskan uang saja. Yang untungnya.memang pedagang-pedagang, kita jadi kere," ungkapnya.

Kendati demikian, pacu jalur ini ada kepuasaan lain yang dirasakan apabila langsung menonton. Sehingga diakui Folva, tidak terasa uang habis.

"Kalau untuk untung, tak ada. Rugi yang ada. Uang habis. Capek juga. Tapi kan pacu jalur ini bukan soal uang saja, ada rasa yang tidak bisa diungkap. Inilah hebatnya pacu jalur," tutur Dolva.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kuansing Azhar yang dihubungi soal estimasi jumlah pengunjung dan potensi peredaran uang yang dihabiskan selama pelaksanaan pacu jalur, mengaku, masih tengah melakukan penghitungan.

"Dihitung anggota. Mungkin besok baru bisa disampaikan," ucap Kadisparbud Azhar, terpisah.

Sebelumnya, Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby, mengatakan, bahwa festival pacu jalur tahun ini telah menunjukkan skala luar biasa. Berdasarkan perhitungannya, lebih dari dua juta orang hadir selama gelaran Pacu Jalur berlangsung.

“Bayangkan, jika setiap orang membelanjakan minimal Rp50 ribu saja, maka ada Rp100 miliar yang berputar di Kuantan Singingi,” ungkapnya.

Menurut Suhardiman, geliat ekonomi tersebut menjadi bukti bahwa Pacu Jalur bukan hanya kebanggaan budaya, melainkan juga motor pembangunan daerah. UMKM, pedagang kaki lima, jasa transportasi, hingga sektor wisata semua ikut merasakan dampak positifnya.

Tak hanya aspek ekonomi, Bupati Kuansing menekankan bahwa Pacu Jalur juga berperan penting dalam mempererat persatuan. Ia menyebut festival ini sebagai wadah merekatkan kebersamaan, baik antar pemuda, antardesa, antarkecamatan, hingga antarbangsa.

“Pacu Jalur bukan hanya tontonan, tapi perekat nilai-nilai budaya dan persaudaraan kita,” ucapnya.

Baginya, keunikan Pacu Jalur adalah kemampuannya menggabungkan olahraga, budaya, dan wisata dalam satu kemasan. Dari lintasan Sungai Kuantan hingga perayaan budaya di Taman Jalur, semuanya memperlihatkan kekuatan lokal yang mendunia.

Dengan semangat itu, Suhardiman berharap Pacu Jalur dapat terus menjadi agenda yang tak hanya ditunggu masyarakat Riau, tetapi juga wisatawan nasional hingga mancanegara.

“Kita ingin Pacu Jalur benar-benar menjadi panggung dunia, tempat kita memperkenalkan budaya, sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat.” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pacu Jalur 2025 telah menempatkan juara satu yaitu Bintang Emas Cahaya Intan asal Desa Tanjung Hulu Kuansing. Selanjutnya, juara kedua diraih oleh Tuah Datuk Keramat Imbang Di Alam dari Petalongan Inhu.

Kemudian, juara ketiga tim jalur Panglimo Rimbo Piako asal Pekan Heran Indragiri Hulu dan juara keempat adalah Buayo Danau dari Bandar Alai Kari Kuantan Tengah Kuansing.**

 

 

 

Sumber: cakaplah.com