Masjid Raya Annur Jadi Magnet Wisata Religi bagi Wisatawan Malaysia

Senin, 15 September 2025

Belasan rombongan wisatawan asal Seremban Malaysia berkunjung, Senin (15/9/2025), foto: cakaplah.com

BEDELAU.COM --Masjid Raya Annur Provinsi Riau kembali menjadi pusat perhatian wisata religi setelah belasan rombongan wisatawan asal Seremban Malaysia berkunjung, Senin (15/9/2025). Masjid megah kebanggaan masyarakat Riau itu semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu destinasi wisata religi unggulan di Indonesia.

Kedatangan wisatawan Malaysia ini sekaligus menunjukkan besarnya daya tarik Masjid Raya Annur sebagai ikon keagamaan dan kebudayaan. Masjid ini mampu mengundang decak kagum, tidak hanya karena arsitekturnya yang indah, tetapi juga karena perannya sebagai pusat dakwah dan syiar Islam di bumi Lancang Kuning.

Bagi wisatawan, berkunjung ke Masjid Raya Annur tidak sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga pengalaman budaya dan sejarah. Masjid yang dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan oleh Gubernur Riau, Arifin Achmad, pada tahun 1968 ini telah menjadi saksi perkembangan Islam di Riau dan menjadi pusat kegiatan keagamaan, mulai dari pengajian, kajian ilmiah, hingga kegiatan sosial masyarakat.

“Masjid Raya Annur sangat indah dan penuh makna. Kami merasa seperti berada di rumah sendiri, karena ada ikatan Melayu serumpun yang begitu kental di sini,” ujar salah seorang wisatawan asal negeri Jiran Malaysia.

Mereka disambut dan didampingi pengurus Badan Pengelola Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Ustadz Muhammad Aminudin. Menurutnya, kehadiran wisatawan mancanegara semakin meneguhkan fungsi masjid tidak hanya sebagai rumah ibadah, tetapi juga sebagai jembatan silaturahmi antarbangsa.

“Masjid ini selalu terbuka bagi siapa pun, baik yang datang untuk beribadah maupun untuk belajar sejarah Islam di Riau,” kata Ustadz Muhammad Aminudin.

Dengan segala keunggulan dan nilai sejarahnya, Masjid Raya Annur kini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Riau, tetapi juga aset wisata religi yang mampu menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri. Keberadaannya memperkaya khazanah wisata Indonesia sekaligus mempererat hubungan persaudaraan umat Islam di kawasan Asia Tenggara.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com