Rektor Unilak Imbau Masyarakat dan Driver Ojek Online Hati-Hati Penipuan Pemesanan Makanan Fiktif

Kamis, 29 April 2021

Driver Ojek Online yang datang ke Unilak Menerima Order Fiktif.

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Teknologi yang semakin mudah diakses digenggaman masyarakat ternyata rentan dijadikan modus kejahatan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Contohnya dalam layanan online pesan antar makanan, seperti yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Lancang Kuning (Unilak), diceritakan Rektor Dr. Junaidi, kejadiannya terjadi beberapa hari lalu dan dua hari berturut-turut,  saat bulan puasa, driver ojek online (maxim) mengantarkan pesanan makanan ke lingkungan kampus Unilak. Kemudian sampai di kampus disambut ramah oleh petugas sekuriti, saat driver online menanyakan tujuan sipemesan makanan ternyata yang disebutkan tadi tidak pernah melakukan pemesanan makanan, dan sudah dikonfirmasi. Karena kasian akhirnya sekuriti Unilak membayar makanan yang diantar ojek online, dan ini terjadi dua hari berturut-turut.

"Kemudian kejadian kedua driver gojek dan grab, datang ke kampus Unilak, antar makanan dan ternyata fiktif lagi.  Beberapa makanan yang dipesan kopi starbuck, nasi padang, dan lain-lain. Bahkan jumlahnya sampai ratusan ribu, anehnya saat makanan sampai ojek online mendapatkan pesan WA" Selamat anda kena prank". Ujar Rektor menirukan.

Bukti-bukti percakapan dari orang yang tidak bertanggung jawab telah dipegang, dan sekuriti Unilak sempat menghubungi, namun tidak diangkat. Ujar Dr. Junaidi.

Untuk itu Rektor Unilak Dr. Junaidi, SS, M.hum mengimbau pihak pengelola ojek online juga harus mengedukasi mitra driver agar menerima pesanan hanya dengan aplikasi resmi, terverifikasi. Dan pelaku usaha juga turut berhati-hati. Pihak Unilak tidak bertanggung jawab jika ada kasus pemesanan makanan fiktif yang melibatkan atau mengatasnamakan karyawan dan dosen Unilak. (Rilis)