Infrastruktur Jalan di Desa Deluk Dikeluhkan Masyarakat Nelayan

Rabu, 07 Juli 2021

RUAS JALAN : Jalan Dusun Penampar, RT 01/RW 03 sepanjang sekitar kurang lebih 1 kilometer lebih yang sulit dilalui masyarakat nelayan desa setempat.(sukardi)

BANTAN,BEDELAU.COM — Pemenuhan infrastruktur jalan masih diakui belum terakomodir secara menyeluruh di Kecamatan Bantan. Kendati demikian, pemerintah kecamatan dan desa tak henti-hentinya mengusulkan program pemenuhan infratruktur jalan untuk menghubungkan antara satu desa ke desa lainnya.

Seperti halnya di Desa Deluk, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Infrastruktur jalannya masih minim, terutama pada sentra-sentra, yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat nelayan di Desa Deluk.

Kondisi minimnya pemenuhan infrastruktur jalan di Desa Deluk, dikeluhkan oleh masyarakat desa setempat. Seperti di ruas jalan Dusun Penampar menuju ke lokasi pemukiman nelayan Desa Deluk, yang setiap sore ramai dikunjungi masyarakat, baik dari Bengkalis dan desa-desa tetangga lainnya, untuk membeli ikan segar langsung dari nelayan.

Ruas jalan yang panjangnya mencapai 1 kilometer itu sulit dilalui oleh kendaraan, khususnya pada musim penghujan. Nelayan disana akan berhadapan dengan lumpur dan tentunya sulit untuk menepuhnya dengan kendaraan dan harus berjalan kaki sepanjang ruas jalan.

“Iya, mau bagaimana lagi, pemerintah desa sudah beberapa kali diminta untuk menganggarkan. Tapi hingga hari ini masih belum juga dianggarkan dengan alasana, dana desa tidak mampu mengakomodir anggaran untuk ruas jalan ini,”tutur Afrizal salah seorang warga desa Deluk, Rabu (7/7/2021).

Senada diutarakan, Budi warga lainnya. Jika hari ini Desa Deluk masih membutuhkan sentuhan pembangunan infrastruktur dari pemerintah daerah, terutama SKPD terkait dengan pembangunan ruas jalan.

“Kami disini tak minta banyak, selaku nelayan hanya minta ruas Jalan Penampar menuju Pantai Deluk (laut) ini bisa lebih baik dan mudah saat membawa hasil perikanan laut,”kata Budi.

Sementara itu, Kepala Desa Deluk Azman, S.Ag, Rabu (7/7/2021) saat diwawancarai media ini mengatakan, ruas-ruas jalan ini sebelumnya sudah diusulkan ke pemerintah daerah, bahkan melalui DPRD Bengkalis. Namun, setakat ini belum terealisasi tanpa diketahui jelas kendalanya seperti apa.

“Ya harapan kami sama dengan masyarakat desa disini, ruas Jalan Penampar itu menjadi urat nadi ekonomi masyarakat nelayan. Setiap sore masyarakat dari desa lain, berkunjung kesana mencari ikan, kondisi jalan kurang bagus, sehingga sulit dilalui masyarakat nelayan,”ujarnya.

Kemudian lagi, sambung Azman, pernah dibahas melalui APBDes namun besaran anggaran desa tidak mampu menalanginya. Panjang jalan yang 1 kilometer dengan lebar, sekitar 4 meter sehingga butuh perhatian khusus dari pemerintah daerah.

“Kemudian ada jalan baru, tempat pusat nelayan dan jalan itu dekat dengan desa tetangga Selatbaru, persis dekat PLN. Disana ada sekitar 200 kepala keluarga yang menetap. Ruas jalan baru merupakan akses jalan menuju kecamatan, jika bisa ditembuskan maka jalan dari desa ke kecamatan akan lebih singkat,”katanya.

Dikatakannya, beberapa kali pemerintah desa sudah mengusulkan pembangunan kedua ruas jalan tersebut. Tapi, sampai hari ini tidak diketahui kendalanya.

“Jik bisa ditembuskan dengan jembatan, jalan itu menjadi jalan alternatif, kalau sekarang ini saat menuju kecamatan itu memutar dari desa Bantan Tua dengan jarak tempuh yang jauh. Disana potensi nelayan hasil udang galah. Menimal dapat diantara salah satu ruas jalan ini lumayan juga bisa membantu masyarakat nelayan,”ujar Azman.(kr)