Lagi Disorot, Begini Beda Sumur Resapan Era Anies dan Jokowi

Rabu, 01 Desember 2021

BEDELAU.COM --Proyek sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III menyebabkan sebagian ruas jalan rusak dan retak. Ada perbedaan pengerjaan sumur resapan di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan era Gubernur Jokowi. Apa bedanya?

Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta kini gencar melakukan program sumur resapan sebagai salah satu langkah mengantisipasi banjir. Anies Baswedan menggunakan Pergub Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sumur Resapan yang diteken Jokowi 8 tahun lalu sebagai dasar kebijakan ini.
 
Dalam Pergub Jokowi saat masih menjabat DKI-1 itu, disebutkan sumur resapan merupakan sistem resapan buatan yang dapat menampung dan meresapkan air ke dalam tanah yang bersumber dari air hujan maupun air bekas wudu, air condenser, ataupun air limbah lainnya yang telah diolah sesuai dengan baku mutu air yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, yang dapat berbentuk sumur, kolam, saluran, atau bidang resapan.
 
Namun ada yang berbeda antara sumur resapan era Anies dengan Jokowi. Dirangkum detikcom, Rabu (1/12/2021) berikut ini perbedaannya.
 
Sumur Resapan Era Jokowi di Zona Hijau
 
Sumur resapan adalah salah satu program yang saat itu dipakai Jokowi untuk mencegah banjir. Sumur-sumur resapan ini umumnya dibangun di titik zona hijau.
 
Salah satunya ialah sumur resapan di zona Taman Suropati. Semua sumur resapan minimal harus punya kedalaman 60 meter.
 
Selain Taman Suropati, zona sumur resapan air juga dibangun di Lapangan Banteng, Cempaka Putih, dan Kebon Sirih.
 
Sumur resapan air saat itu dinilai sangat manjur mengurangi genangan air hujan yang biasa membanjiri daerah-daerah rawan tertentu. Saat itu pemerintah Jokowi menargetkan 4.000 sumur resapan.
 
Sumur Resapan Era Anies di Jalan Raya
 
Berbeda dengan era Jokowi, Anies membangun sumur-sumur resapan di jalan raya. Sayangnya, salah satu proyek sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III justru menyebabkan sebagian ruas jalan rusak dan retak.
 
Dina Bina Marga DKI meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) bertanggung jawab untuk pengembalian jalan.
 
"Kalau gara-gara sumur resapan, silakan ke SDA. Jadi begitu dia membuat sumur resapan, itu kan jalan kita digali dibuat sumur resapan. Nah, pengembalian kondisinya juga oleh SDA," kata Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Selatan Heru Suwondo kepada wartawan, Selasa (29/11).
 
Heru mengatakan pihaknya sudah menyarankan untuk membangun sumur resapan di pinggir jalan. Namun, jika memang harus di jalan, pengembalian jalan harus dipertanggungjawabkan.
 
"Karena SDA sekarang cukup banyak membangun sumur resapan di jalan, saya berharap sumur resapan adanya di pinggir. Pernah (SDA) datang ke kami, jadi dia akan membuat sumur resapan, ya kalau kita sih silakan kalau mau buat sumur resapan. Komunikasi kita sudah sampaikan, jadi ya tolong pengembalian kondisinya, jangan cuma buat sumur resapan," ujarnya.
 
Ke depannya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas SDA. Dia meminta SDA segara membenahi titik beberapa jalan yang rusak akibat proyek sumur resapan.
 
 
Sumber: [detik.com]