GM PT KPI Unit Dumai Sangat Bangga, Filagam Jadi Kandidat Proper Emas 2021, Libatkan Pengurus Masjid

Senin, 06 Desember 2021

Persentase serta kolaborasi bagi negeri kampung gambut berdikari di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit II Sungai Pakning dihadiri langsung GM PT KPI Unit Dumai, Permono Avianto, Minggu (5/12

BENGKALIS, BEDELAU.COM — Persentase serta kolaborasi bagi negeri kampung gambut berdikari di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit II Sungai Pakning dihadiri langsung GM PT KPI Unit Dumai, Permono Avianto, Minggu (5/12/2021).

Rangkaian kegiatan terakhir dalam penghargaan proper emas, serta tahapan persentase menuju proper emas bagi perusahaan ini, juga dihadiri seluruh kelompok binaan PT KPU Unit II Sungai Pakning.

Dalam kegiatan itu, Manager Pertamina PT KPI Unit II Sungai Pakning Antoni R Doloksaribu mengundang seluruh kelompok-kelompok binaan peraih penghargaan proper emas, serta kandidat proper emas berikutnya.

Kegiatan berlangsung di kantor pusat PT KPI Unit II Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu. Untuk tahun 2021 ini, salah satu kandidat proper emas akan ikut berpartisipasi melalui program Filagam (Filtrasi Air Lahan Gambut), untuk pemenuhan air bersih dan layak dikonsumsi.

Hal itu disampaikan GM PT KPI Unit Dumai, Permono Avianto didampingi Manager Pertamina PT KPI Unit II Sungai Pakning Antoni R Doloksaribu kepada media ini.

Menurut Permono, rangkaian terkahir dalam peraih penghargaan proper emas ini sudah dilaksanakan tahap persentase menuju proper emas. Untuk kandidat proper emas, melalui program CSR berkelanjutan, yakni program andalan Filagam.

Sebab, sambung Permono, Filtrasi Air Lahan Gambut (Filagam) ini akan menjawab keluhan masyarakat, untuk pemenuhan air bersih yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat.

“Kandidat proper emas tahun ini, melalui  program CSR dan berkelanjutan. Program andalan adalah Filagam (Filtrasi Air Lahan Gambut), karena air merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. Ini juga muncul atas keluhan masyarakat, tentang keruhnya air gambut, yang tidak bisa digunakan lagi oleh masyarakat. Jadi kami berupaya membina serta menciptakan sebuah mini plan, pengelolaan air gambut menjadi air bersih,”kata Permono Avianto.

Dikatakannya lagi, setakat ini produksi Filagam yang diawali dari air gambut berwarna coklat diolah menjadi air bersih melalui metode ilmu pengetahuan kimia dan fisika, sehingga menghasilkan air bersih yang bisa didistribusikan kepada masyarakat sekitar dan pemenuhan air bersih di rumah ibadah masjid dan mushalla.

“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali masyarakat mau berlajar mengoperasikannya. Sehingga sekalang ini Filagam sudah berjalan, Pertamina hanya mengontrol program ini. Walau usia pengoperasiannya baru seumur jagung, atau lebih kurang 2 bulan, tapi sudah bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar,”tuturnya.

Program Filagam ini juga melibatkan pengurus masjid, pemuda setempat yang secara bergantian mengatur opersional. Unitnya berada di Dusun Beringin dan sudah diresmikan baru-baru ini.

“Unit Filagam ini sudah dioperasikan dan dibuka resmi oleh Camat Bukit Batu. Semoga ide ini menjadi dasar untuk dikembangkan oleh pemerintah daerah nantinya, serta dikelola masyarakat desa atau sekitar,”terangnya.

Ia menambahkan, Filagam ini masuk dalam penilaian proper emas dan menjadi syarat terpenting yaitu like dan share dari jumlah penonton pada video, yang ditayangkan di proper emas.

“Kami mendorong dan mendukung penuh, agar sekira mendapat masukan dan penilaian yang baik. Alhamdulillah, video proper emas kita sudah ditonton hampir 5 ribu penonton, sehingga dukungan penonton tersebut dapat meraih votting tertinggi di bulan Desember 2021 ini,”tutupnya.

Sementara itu, Ketua Tim Inovasi Air Gambut Harianto Abdi Siregar menjelaskan jika program Filagam ini menjadi salah satu program Pertamina Sungai Pakning, yang ikut sebagai kandidat proper emas.

“Semoga usaha kami untuk mengembangkan inovasi air gambut ini bisa menjadi peraih yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat binaan Pertamina. Karena air yang dihasilkan dari air gambut yang PH air sudah normal dan layak dikonsumsi setelah dimasak. Ini sudah dibuktikan diuji laboratorium, ”tuturnya.(ra)