Bangun MCK Senilai Rp199 Juta di Pantai Prapat Tunggal, CV. BK Disinyalir “Curi-Curi” Bahan

Selasa, 22 Maret 2022

MCK : Proyek pembangunan fasilitas umum MCK senilai Rp 199 juta di Pantai Wisata Prapat Tunggal, Desa Prapat Tunggal, Kecamatan Bengkalis kualitasnya diragukan.(FOTO)

BENGKALIS,BEDELAU.COM — Proyek pembangunan fasilitas umum MCK senilai Rp 199 juta di Pantai Wisata Prapat Tunggal, Desa Prapat Tunggal, Kecamatan Bengkalis kualitasnya diragukan. Proyek APBD Tahun 2021 ini dikerjakan CV. Bathin Kemuning (BK), disinyalir kuat menyalahi bestek dan curi-curi bahan secara tidak wajar.

Pantauan dilapangan, Selasa (22/3/2022). Disinyalir pembangunan fasilitas umum ini syarat dengan KKN. Faktanya, bangunan MCK dibangun tidak sesuai dengan gambar.

Padahal proyek yang dikerjakan oleh rekanan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Bengkalis sangat diharapkan para pengunjung pantai dari berbagai desa dan luar pulau Bengkalis.

Namun justru yang terjadi fasilitas umum dibangun melalui dana APBD murni 2021 setelah diserah terimakan, dikuawatirkan masyarakat. Selain itu, masyarakat menduga pihak rekanan mengurangi volume pekerjaan.

Dilokasi, terlihat kondisi proyek sudah difungsikan. Namun pintu WC dari 2 pintu yang ada 1 pintunya lagi masih terkunci. Bahkan saat pengunjung kawasan wisata bahari ini rapat, sekitar 1 bulan yang lalu, malah MCK ini tidak bisa digunakan.

"Memang tak berfungsi waktu kami datang sebulan yang lalu, tapi sekarang sudah diperbaiki," ujar Andi, warga tempatan.

Menurut Andi lagi, proyek ini dibangun tidak sesuai gambar. Ia mengaku sempat melihatnya tapi sekarang sudah di cor, jadi tidak diketahui apakah sesuai gambar yang didapatnya.

"Ya, kalau mau membuktikan harus dibongkar. Tentu ini kan tak mungkin dibongkar, karena barangnya sudah jadi. Kalau pun mau dibongkar ya harus dilaporkan ke penyidik polisi atau kejaksaan," ujarnya.

Proyek penunjukan langsung (PL) itu, menurut informasinya dikerjakan rekanan CV Bathin Kemuning.  Selama proses pengerjaan, rekanan diduga mengurangi volume pada besi pondasi.  Dimana biasanya besi antara sudut dan sudut yang menyambung di bagian pondasi bangunan,  namun pada pekerjaan ini besi tidak saling menyambung. 

Mirisnya lagi, secara teknis pekerjaan. Proyek selesai dikerjakan oleh rekanan  September 2021 yang lalu itu, tidak berfungsi secara baik dan mendapat keluhan masyarakat yang berkunjung di Pantai Perapat Tunggal.
 
Salah seorang rekanan, Firman mengaku pihaknya sudah bekerja sesuai atauran yang berlaku dan diawasi oleh konsultan pengawas CV. Zahira Konsultan.

Sementara Konsultan Pengawasan Arel yang disebutkan oleh rekanan untuk dikonfirmasi terkait pengawasannya di lapangan belum berhasil dihubungi.

"Ya, kalau konsultan pengawasnya bernama Arel. Dia di Pekanbaru tinggal. Setiap hari dia ada di lapangan," ujar Firman.

Diutarakan Firman, selama bekerja sudah mengikuti aturan yang semestinya dan juga turut diawasi oleh konsultan pengawas.

“Memang yang menanyakan masalah  pekerjaan ini ke saya, anda termasuk orang yang ke sepuluh kali datang untuk mengkonfirmasi terkait pekerjaan ini. Namun sudah kita jelaskan terkait permasalahan tersebut,”ujarnya.

Ketika ditanya terkait besi pada pondasi yang tidak menyambung antara sudut ke sudut, Firman pun menjawab sudah di perbaiki sebelum di cor.  Karena saat pengecorannya juga harus disaksikan oleh konsultan pengawas.

"Saya ini sarjana S2 teknik sipil, jadi tak mungkin melakukan pekerjaan sembarangan," ucapnya.

Sementara itu, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang membidangi pekerjaan tersebut di Disparbudpora Bengkalis, Alwizar belum mau dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi dan mendatangi kantornya di Jalan Arif Rachman, yang bersangkutan selalu tidak masuk kantor.

"Tunggu sebentar Pak, saya lihat dulu," ucap salah seorang petugas keamanan kantor Diparbudpora Bengkalis, yang kemudian menyampaikan bahwa Alwizar tidak berada di tempat.

Sementara itu, Kepala Disbuparpora Kabupaten Bengkalis Edi Sakura, S.Pd, M.Pd, Selasa (22/3/2022) dikonfirmasi ikhwal pembangunan proyek MCK Pantai Wisata Prapat Tunggal Tahun 2021, yang disinyalir menyalahi bestek dan gambar mengatakan, pihaknya akan mencari tahu informasi tersebut.

“Siapa pelaksananya dan dinas mana. Kalau Disbudparpora, nanti saya akan tanyakan kepada rekanannya. Saya pelajari dulu, setelah itu kita ketemu, untuk menjelaskannya,”singkatnya dibalik ponsel.(ra)