PELALAWAN, RIAUREVIEW.COM - Jembatan sebagai akses penghubung di kawasan wisata alam Danau Betung, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan roboh, diduga akibat angin kencang disertai hujan lebat Ahad (24/1/2020).
Jembatan Danau betung ini merupakan jembatan lama yang sudah ada di zaman Pelalawan masih kabupaten Kampar, agar jembatan ini bisa di manfaatkan pihak pemerintah daerah melalui dinas Pariwisata merawat jembatan ini kembali pada tahun 2019 lalu.
"Jembatan ini sebelumnya direhab tahun 2013 dengan konidisi parah, tahun 2019 jembatan ini kembali kita rehab, sebab masyarakat di sana mengeluh jembatan ini tidak diperhatikan pemda, karna itu kita carikan anggaran untuk merehabnya agar lebih baik dan kokoh" ujar kadisparwisata Pelalawan Andi Yuliandri kepada Media Senin ( 25/1).
Lanjut Andi, secara umum kondisi jembatan itu bagus, pondasinya kuat sehingga kita rehab bagian-bagian yang dianggap rusak dan lapuk sehingga lebih kuat dan kokoh.
"Bagian jembatan yang parah kita perbaiki demikian halnya tiang, atap jembatan kita perbaharui agar lebih kuat dan bagus,"tambahnya.
Terkait robohnya jembatan itu menurut Kadispar memang faktor alam, malam itu hujan lebat angin kuat sehingga ada beberapa batang pohon tumbang kemudian angin mengarah ke danau yg berakibat robohnya jembatan.
"Kita akan segera perbaiki jembatan itu, namun untuk saat ini jembatan masih bisa digunakan bagi pejalan kaki, sebab yang roboh atapnya saja, dan lantainya masih kuat,"tutupnya.
Di tempat terpisah Kades Betung membenarkan peristiwa ambruknya jembatan penghubung kawasan Danau Betung tersebut. Menurutnya, jembatan ini merupakan akses penghubung dari bibir danau menuju ke rumah yang berada di seberang danau.
"Ini musibah, kita berharap pemerintah daerah cepat memperbaikinya,"tuturnya.*(JC)