Daging Impor Dijarah Warga, DPRD Riau Sebut Bea Cukai tak Tuntas Kerja

Selasa, 30 Mei 2023

PEKANBARU,BEDELAU.COM --Video viral menayangkan sejumlah warga membongkar daging kerbau dari tumpukan sampah di TPA Bantan, Kabupaten Bengkalis. Daging tersebut merupakan barang bukti impor ilegal asal India sebanyak 41,2 ton yang seharusnya dimusnahkan oleh Bea Cukai Bengkalis.

Melihat hal ini, Anggota DPRD Riau Dapil Kepulauan Meranti, Bengkalis dan Dumai, Misliadi mengaku miris melihat kejadian masyarakat yang mengais daging tersebut.

"Kita sangat kecewa dengan pemusnahan daging sapi ini, kita anggap ini salah. Seharusnya dilakukan tuntas. Ini siap acara, masyarakat bisa rebutan," ujar Misliadi, Selasa (30/5/2023) malam.

Ia mengatakan, daging yang dimusnahkan tersebut seharusnya sudah dalam bentuk siap dihancurkan dengan cepat. Ia menegaskan Bea Cukai perlu mempelajari dan mengambil tindakan pada Bea Cukai Bengkalis yang membuat permasalahan di masyarakat.

"Itukan menggunakan plastik, kok main tanam aja di tanah. Ini membuat kita kecewa. Kita minta Kanwil Bea Cukai bertanggungjawab. Minimal dia memberikan sanksi ke Bea Cukai Bengkalis," ujar Misliadi.

Misliadi menegaskan, jika ada pelanggaran standar operasional prosedur yang dilakukan oleh Bea Cukai Bengkalis, sebaiknya dicopot saja.

"Apakah sudah sesuai SOP? kalau tidak mengikuti SOP, copot saja," tegasnya.

Sementara itu terkait banyaknya daging yang sudah diambil masyarakat dikatakan Misliadi perlu dilakukan razia pasar atau tempat-tempat lain yang memungkinkan adanya jual beli daging ini.

"Kita minta melalui Disperindag, razia pasar. Kita takut barang ini diperjualbelikan. Serta mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsinya," ungkapnya lagi.

Disebut Misliadi sebenarnya daging ilegal ini sudah lama ditangkap namun baru dimusnahkan kemarin. Meski menggunakan kemasan khusus yang membuatnya bertahan lebih lama, Misliadi khawatir konsumsi daging ini akan memberikan efek buruk bagi kesehatan, apalagi sudah tertanam di tanah dan tertimpa tumpukan sampah.

"Barang bukti ini sudah lama ditangkap. Pemusnahannya baru kemarin. Kita khawatir bisa berdampak buruk ke masyarakat," tutup Misliadi.

 

 

 

 

Sumber: riauaktual.com