Disetubuhi Abang Ipar, Pelajar di Kuansing Hamil 4 Bulan

Jumat, 12 Januari 2024

Pelaku persetubuhan terhadap anak bawah umur saat ditahan polisi. (foto: ist/go.riau.com)

BEDELAU.COM -- Seorang pelajar di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau hamil 4 bulan. Ia ketahuan hamil saat berobat ke sebuah klinik, karena mengeluhkan sakit perut.

Menurut Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, kasus ini terungkap ketika orangtua bersama si korban mendatangi klinik di Kecamatan Singingi Hilir.

"Si pelajar ini mengeluhkan sakit perut dan tidak bisa sekolah. Karena itu, dia periksa ke klinik. Saat diperiksa, dokter menyatakan si pelajar hamil 4 bulan," ujar AKBP Pangucap, Jumat (12/1/2024) siang di Telukkuantan.

Saat itu, si pelajar tidak mengakui siapa yang telah menyetubuhinya. Keesokan hari, orangtuanya kembali bertanya siapa pelaku.

"Terungkap, ternyata pelaku tak lain adalah abang iparnya sendiri. Setelah mengetahui, orangtua langsung berkoordinasi dengan kepala desa hingga akhirnya melapor ke kita," papar AKBP Pangucap.

Di saat yang bersamaan, warga setempat langsung mengamankan S (37), abang ipar korban. Pelaku pun langsung dibawa ke Polres Kuansing oleh Bhabinkamtibmas AIPTU Toni Harjuan.

"Setelah diintrogasi, pelaku mengakui telah melakukan perbuatan persetubuhan terhadap korbannya. Korbannya masih anak di bawah umur," ujar AKBP Pangucap.

Pelaku disangkakan melanggar Pasal 81 ayat (1), (3) Jo pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang jo pasal 64 ayat (1) KUHP.

"Pelaku terancam hukuman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara atau denda minimal 20 juta rupiah dan maksimal 5 milyar," tutup AKBP Pangucap.***

 

 

 

 

SUMBER: GORIAU.COM