Kanal

Banjir di Kabupaten Pelalawan Jadi yang Terparah di Riau

BEDELAU.COM --Beberapa daerah di Provinsi Riau yang sempat dilanda banjir kini mulai surut. Namun ada juga beberapa daerah yang masih bertahan.

Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, hingga Jumat (24/1/2025) tercatat masih ada tiga daerah yang masih terdampak banjir. Yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan dan Rokan Hilir.

"Sedangkan di Siak itu informasi yang kami terima sudah surut total," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan, BPBD Riau, Jim Ghafur, Jumat (24/1/2025).

Jim mengungkapkan, saat ini kondisi banjir paling parah terjadi di Kabupaten Pelalawan. Bahkan beberapa korban banjir terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian.

"Kita sudah mendirikan tenda pengungsian di jalan poros RAPP, masih ada yang mengungsi disana" tambahnya.

Selain mendirikan 3 tenda, pihaknya juga sudah menyerahkan bantuan dan mendirikan dapur umum. 

Banjir di Pelalawan selain menggenangi permukiman warga, juga membuat jalan lintas Timur terdampak banjir.

"Iya, di jalan lintas itu ketinggian air nya antara 40 sampai 50 centimeter, hari ini ada penambahan lagi sekitar 5 centimeter, tapi kemungkinan nya beberapa hari kedepan akan turun, seiring dengan berkurangnya bukaan pintu waktu PLTA Koto Panjang," sebutnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, hingga saat ini banjir telah melanda 12 kecamatan dan 28 desa di wilayah Riau. 

Sebanyak 3.671 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 68 KK di antaranya terpaksa mengungsi. Selain bangunan, akses jalan sepanjang 11,5 kilometer juga terdampak banjir. 

Terdapat 4 kecamatan dan 19 desa yang terdampak, dengan 2.530 KK mengalami dampaknya dan 6 KK harus mengungsi. Banjir juga merusak fasilitas umum, pendidikan, perkantoran, serta kebun seluas 292 hektare.

Di Kabupaten Siak, banjir melanda 2 kecamatan dan 2 desa dengan 823 KK terdampak. Sebanyak 51 KK dilaporkan mengungsi akibat banjir.

Sementara itu, Kabupaten Pelalawan mencatat banjir di 3 kecamatan dan 4 desa. Sebanyak 309 KK terdampak, dengan 19 KK mengungsi. Akses jalan sepanjang 3,5 kilometer juga rusak akibat banjir.

“Untuk tenda pengungsi masing-masing daerah sudah tersedia. Jika mereka kekurangan tenda atau perahu karet, kami akan segera mengirimkan bantuan sesuai permintaan,” jelasnya.

Banjir yang terus meluas ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Bantuan logistik dan peralatan diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus mempercepat proses penanggulangan di lapangan.

Pemprov Riau juga telah mengajukan bantuan logistik ke pemerintah pusat melalui BNPB di Jakarta. Sebanyak 10 ribu paket bantuan diajukan, yang mencakup makanan lauk-pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, perlengkapan keluarga, selimut, matras, dan perlengkapan sekolah.

Selain itu, BPBD Riau juga mengusulkan peralatan penanganan banjir, seperti 20 unit tenda pengungsi, 4 unit mobil rescue, mobil tangki air, mobil dapur umum, perahu karet, truk serbaguna, motor trail, 500 unit velbed, dan 20 unit genset.

 

 

Sumber: SM News.com

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER