Kanal

Pacu Jalur Mendunia, Maskot AC Milan hingga Pemain PSG Tiru Gaya 'Cool' Anak Coki

BEDELAU.COM --Pacu Jalur dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, dalam sepekan terakhir viral di media sosial, terutama TikTok. Hal ini karena ramai-ramai warganet dari berbagai belahan dunia menirukan gaya Anak Coki atau Tukang Tari yang ada pada setiap Jalur yang berlomba.

Beberapa akun media sosial klub sepakbola eropa memuat video tarian bak Anak Coki. Seperti klub Ac Milan yang mengunggah maskot Milanello yang menari-nari layaknya Anak Coki sedang menari di ujung Jalur. Ada pula akun klub raksasa sepakbola Prancis, Paris Saint Germany (PSG) yang juga melakukan hal serupa.

Tak hanya klub sepakbola, tarian-tarian Anak Coki juga ramai-ramai ditiru netizen dan mengunggahnya di media sosial mereka sehingga Pacu Jalur kini menjadi fenomena global.

Mereka memperagakan gaya 'cool' bocah-bocah Tukang Tari yang berdiri pada bagian paling depan Jalur dengan gerakan khas memutar tangan dan mengayun untuk menjaga keseimbangan di atas perahu yang melaju cepat. Video ini semakin semarak karena diiringi lagu "Young Black & Rich" karya Melly Mike.

Tak hanya itu viralnya Tukang Tari Pacu Jalur tersebut di media sosial memicu tren "Aura Farming".

Tren Aura Farming mengacu pada tindakan seseorang yang dinilai keren atau mampu membangun "aura moment" sehingga terlihat bak tokoh utama.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat, mengaku bangga Pacu Jalur voiral di media sosial. Ia mengaku sangat senang Pacu Jalur kini dikenal luas hingga mancanegara berkat viralnya di TikTok.

"Ini membuktikan bahwa kearifan lokal kita memiliki daya tarik universal dan mampu bersaing di panggung global. Fenomena ini juga menjadi momentum emas untuk semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Riau dan Kuantan Singingi, sekaligus menumbuhkan kebanggaan masyarakat lokal terhadap budayanya sendiri," tutur Roni.

Secara sejarah, Pacu Jalur digelar pada masa penjajahan Belanda untuk memeriahkan perayaan adat sejak tahun 1890, bahkan spesifik digunakan untuk memperingati hari lahir Ratu Wilhelmina (31 Agustus). Setelah kemerdekaan, festival ini berkembang untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, dan juga sempat diselenggarakan untuk memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, Idulfitri, atau Tahun Baru Islam.

Pacu Jalur adalah tradisi yang sarat nilai sejarah, perpaduan unsur olahraga, seni, dan olah batin. Masyarakat setempat percaya bahwa olah batin dari pawang atau dukun perahu sangat berpengaruh dalam menentukan kemenangan, terlihat dari ritual khusus yang menyertai setiap tahapan, mulai dari pemilihan kayu, pembuatan perahu, penarikan, hingga perlombaan.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER