BEDELAU.COM --- Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru adalah rumah sakit umum yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Tentunya masyarakat Kota Pekanbaru yang membutuhkan perawatan bisa berobat ke RSD Madani ini.
Namun banyak masyarakat Kota Pekanbaru yang memilih untuk berobat ke rumah sakit swasta dibandingkan ke rumah sakit milik pemerintah ini, dikarenakan buruknya manajemen pengelolaannya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Tekad Abidin, wakil ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru. Ia mengatakan fasilitas di RSD Madani ini sudah bagus dan layak bersaing dengan RS swasta yang ada di Kota Pekanbaru, namun manajemen pengelolaannya sangat buruk.
"Kita maunya fasilitas yang sudah bagus ini bisa mendatangkan pendapatan yang jauh lebih baik lagi untuk RSD Madani. Fasilitas yang bagus kalau tidak ditunjang dengan SDM-SDM, tentu akan jadi masalah," ungkap Tekad, Sabtu (28/12/2024).
Ia menambahkan selama ini banyak terjadi konflik antara manajemen dengan tenaga kesehatan. Informasi dari direktur RSD Madani bahwasanya para dokter, baik umum dan spesialis sudah mau kembali melaksanakan tugas-tugasnya.
"Namun yang menjadi masalah lagi adalah banyaknya hutang Rumah Sakit Madani kepada vendor-vendor sebanyak Rp 18 Miliar, yang menyebabkan operasional Rumah Sakit Madani jadi tersendat kembali karena mereka butuh obat-obatan dan hal lain sebagai penunjang untuk pasien," tambahnya.
Kata Tekad, DPRD Pekanbaru khususnya Komisi III akan membantu menaikkan branding RSD Madani menjadi rumah sakit yang berkualitas dan cocok untuk masyarakat.
"Kita minta transparansi anggaran terlebih dahulu dari Rumah Sakit Madani, sebenarnya kebutuhan yang real nya itu berapa, jumlah SDM yang dibutuhkan berapa, apa dan untuk apa saja," cakapnya.
"Dengan adanya transparansi anggaran kita siap membantu mereka jika memang masih diperlukan subsidi dari pemerintah kota, tetapi ini subsidinya hanya untuk trigger pertama saja, kita mau mereka tetap mandiri," imbuhnya.
Sumber: cakaplah.com