BEDELAU.COM --Pulau Bengkalis Kabupaten Bengkalis mengalami kelangkaan kelapa. Menurut sejumlah pedagang kelapa setempat kelangkaan terjadi selama lebih dari tujuh bulan terakhir, menyebabkan lonjakan harga yang signifikan. Dampaknya, banyak pengusaha santan peras terpaksa menaikkan harga atau bahkan menutup usahanya lebih awal.
Harga kelapa yang biasanya berkisar Rp 4.000–5.000 per butir kini melonjak hingga Rp8.000–10.000 per butir. Kenaikan ini turut berdampak pada harga santan, yang sebelumnya Rp 18.000/Kg kini dijual Rp 38.000–40.000/Kg atau berkisar 122 persen.
Seperti diungkapkan Robi (42), seorang pengusaha santan peras di Jalan Kelapapati Tengah, Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis, mengungkapkan bahwa kondisi ini membuat produksi santannya terganggu. Stok kelapa semakin terbatas, sehingga banyak pengusaha santan yang memilih menghentikan operasional sementara.
"Kami kesulitan mendapatkan kelapa. Biasanya bisa dapat 1.000 butir per hari, sekarang hanya 200–300 butir, itu pun tidak setiap hari. Sementara harga semakin mahal. Kalau tetap produksi, biaya operasional tidak seimbang dengan pendapatan. Mau tidak mau harga juga naik, bahkan banyak pengusaha yang memilih tutup," ungkap Robi, Ahad (16/2/25).
Menurutnya, kelangkaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca buruk, berkurangnya kelapa tua siap panen, serta banyaknya lahan perkebunan kelapa yang beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit.
Kesulitan juga dirasakan oleh masyarakat. Istiqomah (54), seorang ibu rumah tangga, mengaku harus berkeliling ke berbagai kedai untuk mencari kelapa atau santan, namun sering kali tidak menemukannya.
"Sekarang susah sekali cari kelapa maupun santan peras. Kalau pun ada, harganya mahal. Kami berharap pemerintah segera mencari solusi, apalagi sebentar lagi bulan Ramadan, kebutuhan akan santan pasti meningkat," ujarnya.**
Sumber: riauterkini.com