BEDELAU.COM --Dalam dinamika pembangunan daerah, kehadiran mahasiswa bukan hanya sebagai pelengkap kegiatan tahunan universitas, melainkan sebagai agen perubahan yang seharusnya membawa manfaat nyata. Mahasiswa Universitas Islam Indragiri (UNISI) yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai desa, termasuk di Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, memikul tanggung jawab moral yang besar: menjadi bagian dari solusi kehidupan masyarakat.
KKN bukan hanya soal menyusun laporan atau menjalankan program kerja, tetapi lebih dari itu soal bagaimana mahasiswa bisa hadir, menyatu, dan membawa perubahan, meskipun kecil, namun berdampak jangka panjang. Mahasiswa berdampak adalah mereka yang tidak hanya hadir secara fisik, tetapi meninggalkan jejak kebaikan dan kebermanfaatan di hati masyarakat desa.
Contoh konkret bisa dilihat ketika mahasiswa membantu anak-anak desa belajar membaca, mengaji,membuka kelas sore yang menyenangkan, mendampingi UMKM lokal memahami pencatatan keuangan sederhana, hingga mengajarkan warga desa cara promosi produk melalui media sosial. Hal-hal ini mungkin tampak kecil, namun di mata masyarakat, kehadiran seperti inilah yang benar-benar dirasakan.
Berdampak tidak harus besar. Yang penting, nyata. Bahkan ketika seorang anak berkata, “Abang, nanti saya juga mau kuliah seperti abang,” maka saat itu, mahasiswa sudah berhasil menyalakan cahaya harapan. Itulah dampak. Bukan karena program besar, tetapi karena hati yang tulus.
Oleh karena itu, mahasiswa UNISI yang turun ke desa harus menyadari bahwa masyarakat tidak menilai dari seberapa banyak proposal yang disusun, melainkan dari seberapa dalam mereka merasakan kehadiran mahasiswa sebagai bagian dari keluarga desa. Masyarakat ingin didengar, ditemani, dan dibantu. Maka jadilah mahasiswa yang bukan hanya membawa nama universitas, tetapi juga membawa solusi, semangat, dan kasih sayang.
Ilmu yang tidak dibumikan hanya akan menjadi beban. Tapi ilmu yang diterjemahkan dalam pengabdian, akan menjadi cahaya.
Maka jangan sekadar menjalankan KKN untuk menggugurkan kewajiban akademik, tetapi jalankan dengan niat untuk berdampak, mengubah, dan meninggalkan jejak yang baik.
"Karena pada akhirnya, yang akan dikenang bukan hanya siapa kita, tapi apa yang telah kita tinggalkan untuk mereka."
Oleh ; (H Andi Muhammad Ramadhani)
Penulis adalah Mahasiswa KKN UNISI Fak Hukum, pemerhati isu sosial keagamaan, dan kontributor opini media lokal di Indragiri Hilir.