Kanal

Prestasi Mahasiswa Berlimpah, Unilak Adakan FGD Penyusunan Panduan Rekognisi Prestasi Mahasiswa

BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning Riau sebagai satu diantara kampus berprestasi di Provinsi Riau terus melahirkan mahasiswa berprestasi, hal ini dibuktikan dengan mahasiswi Fakultas Teknik Unilak atas nam Wan Anisa yang meraih medali perunggu cabang Sepak Takraw di Asian Games Tiongkok pada 27 September 2023.

Bahkan institusi Unilak juga telah mendapatkan pengakuan dari KONI Pekanbaru mendapatkan penghargaan kampus berprestasi dibidang Olaharga. Banyaknya prestasi mahasiswa Unilak yang di raih tentu memberikan kontribusi besar bagi Unilak, selain itu prestasi yang didapatkan mahasiswa bisa mendapatkan pengakuan dalam sks,penyetaraan(rekognisi) yang telah memiliki dasar dari Dikti.

Maka untuk mendukung program Dikti, Unilak mengadakan Focus Group Discussion (diskusi kelompok terumpun) penyusunan panduan rekognisi prestasi mahasiswa Unilak dengan menghadirkan narasumber guru Besar IPB University Prof Ir Deded Sarip Nawawi dan Dr Eng Ngadisih STP MSc dari Universitas Gajah Mada.

Dikutip dari laman Dikti bahwa program rekognisi prestasi mahasiswa bermanfaat untuk; Membantu mahasiswa mempercepat masa studi; Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam mengembangkan penalaran, bakat, minat dan kegemaran, kewirausahaan, serta kepedulian sosial kemasyarakatan; Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam keorganisasian, kepemimpinan, kerjasama, dan Meningkatkan prestasi mahasiswa.

FGD dibuka oleh Wakil Rektor II Unilak Hardi SE MM, turut hadir Wakil Rektor I Dr ZamzamiM Kom, Wakil Rektor III Dr Bagio Kadaryanto SH MH, Ketua PKKMB Unilak Ambar Tri Ratnaningsih SHut MSi, dengan peserta Wakil Dekan III, Kaprodi dosen di lingkungan Unilak, dengan moderator Khuriyatul Husna

"Kami ucapkan terima kasih kepada Prof Dede yang hadir ke Unilak, FGD ini bisa menggali pengalaman dari IPB, dari FGD ini hasil yang kita harapkan Unilak bisa melakukan penyusunan panduan rekognisi prestasi mahasiswa yang baik sesuai dengan aturan Dikti. Kegiatan ini seiring dangan Unilak meraih hibah ISS MBKM tahun kedua." ujar Hardi SE MM.

Sementara itu Prof Deded dalam materinya mengatakan, pada saat MBKM diberlakukan kurikulum IPB juga belum siap, masih berlaku kurikulum yang lama. Insitusi dan Prodi harus dapat memastiakan kesertaan sks,nilai, dan kesesuain sarana pembelajarna agar bisa diakui dalam mata kuliah.

"Kita harus bangun wadah untuk membangun prestasi mahasiswa, sehingga prestasi bisa dapat pengakuan dalam mata kuliah tertentu, IPB secara khusus menyediakan mata kuliah bisa diambil oleh semua prodi yang ada. Perguruan tinggi tentu harus ada menyiapkan dokumen sehingga prestasi dapat pengakuan dalam SKS. Contoh dokumen yang harus disiapkan perguruan tinggi  seperti dokumen identitas, formulir bukti kegiatan, formulir penilain mahasiswa "Sebut Prof Deded

 

 

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER