Pilihan
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Dibaca : 216 Kali
Gugatan Pedagang Pasar Sarinah-Rimbo Bujang Menang di PTUN Jambi
Dibaca : 1e3 Kali
Bankriaukepri Bengkalis Peringkat III Anugerah CSR Award 2022
Dibaca : 991 Kali
Kapal Pertamina dari Rusia Sempat Dicegat Greenpeace, Ini Tanggapan Kemenlu

BEDELAU.COM --Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu RI) mengungkapkan, Pertamina telah melakukan konsultasi terkait insiden kapal tanker pengangkut minyak yang dicegat aktivis Greenpeace di perairan Denmark.
Juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengungkapkan, berdasarkan hasil konsultasi, Pertamina mengungkapkan yang terjadi bukanlah penyanderaan namun upaya untuk menghalangi perjalanan.
"Yang disebutkan bukan penyanderaan tetapi menghalangi perjalanan," ujar Faizasyah dalam press briefing yang dilakukan secara daring, Kamis (7/4/2022).
Ia pun mengatakan, saat ini kapal yang dihalangi perjalanannya tersebut sudah melewati wilayah yang diblokade oleh Greenpeace.
"Kapal tersebut sudah melewati wilayah yang disebutkan dalam pemberitaan sebagai pencegahan untuk berlayar. Apa yang dilihat sebagai permasalahan kini sudah tidak ada lagi permasalahan karena kapal tersebut telah meninggalkan wilayah tersebut dan melanjutkan perjalannnya," kata Faizasyah.
Dia mengungkapkan, sebenarnya tidak ada masalah terkait dengan pembelian minyak mentah dari Rusia oleh Pertamina.
Pasalnya, bila melihat hubungan bisnis antar negara di dunia, meski terdapat sanksi embargo pasca serangan Rusia ke Ukraina, beberapa negara Eropa masih melakukan hubungan bisnis dengan negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut.
"Jadi kita harus obyektif dalam melihat permasalahan. Di tengah permasalahan peperangan yang terjadi, dari sisi business to business tetap terjadi interaksi yang mengikuti filosofi atau perspektif ekonominya sendiri. Dan tentu harus bisa melihat secara menyeluruh, toh bisnis tetap berjalan di antara negara-negara Eropa dengan Rusia hingga sekarang," ujar Faizasyah.
Untuk diketahui, Greenpeace memblokade dua kapal tanker yang akan melakukan pemindahan minyak asal Rusia di perairan Denmark.
Salah satunya merupakan kapal tanker raksasa Pertamina Prime milik BUMN minyak Indonesia, Pertamina.
Dengan menggunakan kayak dan berenang, 11 aktivis organisasi nirlaba yang fokus pada isu lingkungan itu mengadang kedua tanker tersebut pada Kamis (31/3/2022).
Greenpeace sendiri menyerukan embargo terhadap minyak asal Rusia, menyusul invasi negeri Beruang Merah itu ke Ukraina.
"Pukul 11:00 waktu setempat (09.00 GMT), para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, dan mencegah Seaoath mendekatinya dan memblokir transfer minyak," kata juru bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager dikutip dari AFP, Senin (4/4/2022).
Para aktivis menuliskan "Oil fuels war" pada lambung kapal Pertamina Prime. Sekitar 10.000 ton minyak mentah akan dipindahkan dari kedua kapal itu. Dalam 2 pekan ini, Greenpeace Denmark telah melakukan beberapa aksi untuk mencegah kapal Rusia melakukan pemindahan minyak mentah.
"Ini yang pertama kalinya berhasil untuk mencegah pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tangker dialihkan atau dipercepat," ucap Oehlenschlager.
"Para aktivis akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk mencegah kedua kapal saling mendekat dan melakukan pemindahan," sebutnya.
Sumber: [kompas.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Heboh 'Rumah Atap Merah' Utuh di Tengah Kebakaran Dahsyat Hawaii, Ini Pengakuan Pemilik
BEDELAU,COM --Sebuah rumah berlantai dua berdiri teg.
Berawal dari Satu Akun Twitter, Demo Rusuh di China Menggema ke Seluruh Dunia
BEDELAU.COM --Ketika demo besar terjadi di China bula.
Jokowi Teleponan dengan Putin, Ini yang Dibahas
BEDELAU.COM --Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincan.
Ini Fakta-fakta Tragedi Halloween Itaewon yang Tewaskan 153 Orang
BEDELAU.COM --Kabar duka tengah menyelimuti negeri gi.
Timnas Putri Raih Perunggu di Kejuaraan Sepak Takraw World Championship
BENGKALIS,BEDELAU.COM—Perjuangan atlet Sepak Ta.
Kronologi Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak, Kondisinya Masih Tak Sadarkan Diri
BEDELAU.COM --Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe dilap.
TULIS KOMENTAR +INDEKS