Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Karhutla di Riau Semakin Mengkhawatirkan, Presiden Harus Ambil Sikap
BEDELAU.COM --Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau sudah sangat mengkhawatirkan. Sejak awal tahun 2023 sampai kini, tercatat sudah mencapai 1.224 hektar.
Menanggapi itu, Manager Akselerasi Wilayah Kelola Rakyat Walhi Riau Fandi Rahman mengatakan, Presiden seharusnya sudah mengambil sikap dan langsung memberikan arahan kepada pemangku kebijakan di daerah terjadinya Karhutla. Tahun sebelumnya, saat kebakaran hutan Presiden Jokowi turun langsung ke lapangan.
"Tetapi kita tidak tahu dengan tahun ini. Seharusnya beliau sudah mengambil sikap," kata Fandi, Senin (9/10/2023).
Ia menyinggung, Karhutla di Provinsi Riau bukanlah hal yang baru terjadi. Kasus kebakaran ini beserta dampak kabut asap yang ditimbulkan sudah terjadi sejak belasan tahun silam.
Kata Fandi, pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota seharusnya sudah memiliki mekanisme yang jelas untuk mengatasi Karhutla dan kabut asap. Apabila mekanisme itu berjalan, seharusnya akan terlihat jelas siapa yang harus disalahkan apabila terjadi Karhutla di Riau.
"Kalau mekanismenya jelas. Pasti akan tahu, pelaku Karhutla dan bagaimana penindakannya," kata dia.
Fandi menjelaskan Walhi Riau memandang petugas lapangan yang berjibaku memadamkan api sudah bekerja secara maksimal. Hanya saja, pemerintah masih lebih fokus pada upaya penanggulangan daripada pencegahan kebakaran.
"Kami memandang penanganan Karhutla di Riau, seharusnya bukan hanya sekedar memadamkan apinya. Memang kita melihat kawan-kawan di lapangan sudah bekerja maksimal. Tetapi seharusnya, penyebab utama kebakaran yakni kondisi lahan gambut kering dan lahan perusahaan yang tidak dimanfaatkan (terbengkalai), ini menjadi perhatian," paparnya.
Lanjut dia, bagaimana mencegah kekeringan gambut dan memanfaatkan atau melakukan pengecekan lahan perusahaan yang tidak dimanfaatkan, agar tidak terjadi kebakaran. Ia juga meminta pemerintah jujur dan terbuka kepada masyarakat terkait kualitas udara dan akibatnya.
"Sehingga penanganan dapat dilakukan lebih maksimal. Walhi sudah pernah mengajukan agar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus mempunyai rumah sakit khusus bagi masyarakat korban asap Karhutla. Tapi sampai saat ini, belum ada," kata dia.
SUMBER: CAKAPLAH.COM
Ketua KNPI Riau Sentil Walikota Dumai, Larshen Yunus: "Tata Kelola Pemerintahan yang Amburadul"
BEDELAU.COM --Ikhwal Penunjukan Sekretaris Dae.
Jelang Program Pemutihan Denda Pajak Berakhir, Pelayanan Samsat di Riau Diperpanjang
BEDELAU.COM --Jelang berakhirnya program pemutihan d.
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
PEKANBARU, BEDELAU.COM--Pelantikan Pengurus Wilayah Perkumpulan Wartawan Media O.
Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang
BEDELAU.COM --Bantuan kemanusiaan tahap II dari masy.
Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas
BEDELAU.COM --Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanb.
Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya
BEDELAU.COM --Polresta Pekanbaru melaksanakan serah .








