Pilihan
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Selat Morong-Rupat
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Mafia Tambak Udang Sejak 2020-2024
Kejari Bengkalis Usut Dugaan Korupsi Pengelolaan Tambak Udang di Kawasan Hutan
BENGKALIS,BEDELAU.COM—Maraknya aktifitas tambak udang di Kabupaten Bengkalis, membuat tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Bengkalis, bidang pidana khusus (Pidsus) bergerak untuk mengusut dugaan potensi kerugian keuangan negara.
Melalui tim yang bergerak cepat, selama 18 hari penyidikan dengan mengumpulkan bahan, data dan keterangan, penyidik berkeyakinan terdapat peristiwa pidana dalam kegiatan tambak udang, yang berlangsung dari 2020 hingga 2024.
Atas peristiwa pidana itu, Tim Jaksa sepakat meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan. Kuat dugaan aktifitas tambak udang juga berada di kawasan hutan yang berpotensi merugikan keuangan negara cukup besar.
Tim penyidik yang dimotori, seksi pidana khusus (Pidsus) Kejari Bengkalis, berkeyakinan kuat jika tindak pidana korupsi juga terjadi di sektor perikanan, khususnya tambak udang.
"Benar. Perkara (dugaan korupsi) tambak udang telah dik (penyidikan,red)," ujar Kepala Kejari (Kajari) Bengkalis, Sri Odit Megonondo saat dikonfirmasi melalui Kepala Seksi (Kasi) Intelijen, Resky Pradhana Romli, Senin (14/10/2024).
Dikatakan Resky Pradhana Romli, Tim Jaksa Penyidik berusaha mengumpulkan alat bukti untuk memperkuat sangkaan. Dengan alat bukti yang cukup juga berguna untuk menetapkan tersangka dalam perkara ini.
“Satu persatu saksi dipanggil untuk diperiksa. Tim Penyidik juga telah melakukan pemeriksaan di beberapa titik lokasi tambak udang dengan mendatangkan Ahli Kehutanan dan Ahli Lingkungan,”ujarnya.
Ia juga mengatakan, selama pemeriksaan lapangan ditemukan pelaku usaha melakukan kegiatan usaha di Kawasan Hutan dengan cara membabat hutan bakau yang ada di pinggir pantai dan melaksanakan usaha tanpa izin dari pihak yang berwenang.
Ditambahkan Resky, diduga limbah hasil usaha tidak diolah sebagaimana mestinya sehingga tambak udang yang dibangun di pinggir laut dapat menimbulkan sejumlah bahaya lingkungan dan kesehatan, yang dapat merusak ekosistem laut.
Belum lagi, sambungnya, kerusakan lingkungan yang terjadi dapat menyebabkan penurunan kualitas air, mempengaruhi kehidupan biota laut, dan merusak habitat alami sehingga mengganggu perekonomian masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut.
“Terkait berapa nilai kerugian negara yang ditimbulkan dalam perkara ini, masih dalam perhitungan tim auditor eksternal yang ditunjuk. Bagaimana hasilnya nanti, akan kita sampai ke publik. Namun prediksi kita, nilainya cukup fantastis,"imbuhnya mengakhiri.(ra)
Seorang Pelajar SMP di Rohul Pukul Kawan Pakai Bloti Hingga Tewas
BEDELAU.COM --Poliisi tangkap anak inisial AW (16) w.
Respons Cepat, Dirlantas Polda Riau dan Jasa Raharja Kunjungi Keluarga Korban Laka Lantas
BEDELAU.COM --Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pa.
Pengemudi Kecelakaan Maut di Pekanbaru Sampaikan Permohonan Maaf
BEDELAU.COM --Antoni Romansyah (44), pengemudi Toyot.
Polda Riau Ungkap 22 Kasus Korupsi Sepanjang 2024
BEDELAU.COM --- Kepolisian Daerah (Polda) Melalui Direktorat Reserse Kriminal Kh.
Tewaskan Satu Keluarga di Jalan Hangtuah Pekanbaru, Sopir Ditetapkan Sebagai Tersangka
BEDELAU.COM --Antoni Romansyah (44), pengemudi mobil.
Pengemudi Terpengaruh Narkoba Tabrak Pemotor di Pekanbaru, Tiga Tewas
BEDELAU.COM --Kecelakaan maut terjadi di Jalan Hangt.