• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Daerah
  • Pekanbaru

Terhimpun Rp35 Triliun, Beasiswa SDM Sawit Dikeluhkan Tak Transparan dan Terlambat Cair

Redaksi

Rabu, 27 Agustus 2025 19:39:31 WIB
Cetak
Terhimpun Rp35 Triliun, Beasiswa SDM Sawit Dikeluhkan Tak Transparan dan Terlambat Cair

BEDELAU.COM --Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) pada tahun ini menyalurkan Rp705,6 miliar untuk program Beasiswa SDM Sawit yang diperuntukkan bagi 4.000 mahasiswa dari keluarga petani, pekerja, maupun penggiat sawit.

Namun, program yang digadang-gadang membantu generasi penerus sawit itu menuai keluhan dari kalangan petani.

Banyak petani mempertanyakan transparansi seleksi dan pengumuman hasil beasiswa. Tidak seperti tahun lalu yang diumumkan terbuka, kali ini pengumuman hanya melalui akun masing-masing calon penerima.

“Mudah-mudahan yang diterima benar-benar anak petani sawit,” tulis akun taslim121*** di media sosial TikTok.

Keluhan juga muncul terkait distribusi penerima yang dinilai tidak merata. Di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang dikenal sebagai sentra sawit, hanya enam mahasiswa yang berhasil lolos. Sementara penerima mayoritas disebut berasal dari Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum DPP Apkasindo Dr Ir Gulat Medali Emas Manurung yang berasal dari Riau, menyebut kritik tersebut wajar karena lahir dari kecintaan petani terhadap program yang sejak 2017 memberi manfaat besar.

"Kami dari Apkasindo berjanji akan segera audiens ke Direktorat Jenderal Perkebunan untuk membicarakan 'kasih-sayang' petani sawit tadi. Supaya pelaksanaan seleksi SDM Sawit tahun depan benar-benar hybrid untuk semua," katanya kepada CAKAPLAH.com, ketika dihubungi saat rapat di kantor Kementerian PPN/BAPPENAS, Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Gulat menyebut, justru yang menjadi Fokus dan sangat-sangat serius saat ini adalah supaya kejadian yang sudah berulang terkait keterlambatan transfer biaya hidup anak-anak penerima beasiswa tidak berkelanjutan, artinya tidak berulang dan berulang kejadiannya dari bulan ke bulan, tahun-ke tahun.

"Orang sudah sampai kebulan, persoalan remeh-temeh ini malah diternak. Bisa dibayangkan, dengan 23 kampus Mitra SDM Sawit di TA 2024 saja sudah babak-belur hebohnya permasalahan keterlambatan transfer biaya hidup anak-anak kami, apalagi dengan 41 Kampus di TA 2025 ini, pasti lebih babak-belur dan saya takut anak-anak kami ngedrop prestasi akademiknya. Bahkan ada beberapa kampus yang mengancam anak-anak kami supaya jangan berteriak dan mengadu ke Apkasindo atau asosiasi sawit lainnya," tegasnya.

Perlu dicatat, kata Gulat, yang namanya biaya hidup ya harusnya dibayarkan tiap awal bulan (saat ini Rp2,3juta/bulan), bukan malah delay sampai 2-4 bulan.

"Namanya pun biaya hidup, anak-anak kami mau makan apa?. Jangan sampai anak-anak kami busung lapar kurang gizi dan masuk Rumah Sakit karena gak makan karena biaya hidup terlambat berbulan-bulan," cakapnya.

Keterlambatan ini, sambung Gulat berlaku di semua kampus mitra SDM Sawit, tanpa kecuali, hanya kadang-kadang saja berganti-ganti kampus kejadiannya.

"Anak-anak kami itu jika orang tuanya kaya atau orang mampu, pasti tidak akan ambil beasiswa ini, faktanya penerima beasiswa ini 88% berasal dari keluarga sederhana dan kurang mampu," ulasnya.

"Maka, sekuat tenaga kami akan kawal dan mengingatkan BPDP, Dijenbun dan 41 Mitra SDM Sawit TA 2025, tapi kalau ini masih terjadi berulang, maka kami akan membuat surat terbuka kepada Pak Dirut BPDP dan Komite Pengarah supaya Direktorat yang mengurus Beasiswa ini semua dicopot, gak pakai tawar," tegas Gulat.

Ia kembali menegaskan, dana BPDP berasal dari pungutan (levy) sawit yang dibebankan kepada petani, bukan dari APBN.

"Perlu saya tegaskan untuk kesekian kali bahwa dana yang dikelola oleh BPDP itu berasal dari cucuran keringat petani sawit akibat beban Levy, bukan APBN. Per Agustus ini harga TBS kami berkurang Rp308/kg karena beban levy tersebut. Tahun lalu terkumpul oleh BPDP hampir Rp35T," katanya.

 

 

 

Sumber: cakaplah.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Daerah

Wajah Baru Museum Sang Nila Utama Riau, Modern Namun Tak Hilangkan Karakter Melayu

Ahad, 14 Desember 2025 - 13:27:52 WIB

BEDELAU.COM --- Rencana pengembanga.

Daerah

Pekanbaru Jadi Episentrum Ngopi: Transformasi Kota 'Bertuah' Menuju Budaya Kafein Urban

Ahad, 14 Desember 2025 - 13:25:35 WIB

BEDELAU.COM --Munculnya budaya ngopi di Indonesia, k.

Daerah

Kecelakaan Dua Motor di Jalan Hangtuah Pekanbaru, Seorang Pelajar Tewas

Ahad, 14 Desember 2025 - 13:18:03 WIB

BEDELAU.COM --Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jala.

Daerah

Penataan Simpang Sebidang Arifin Ahmad Pekanbaru Dikebut

Sabtu, 13 Desember 2025 - 13:13:52 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, ter.

Daerah

Ketua KNPI Riau Sentil Walikota Dumai, Larshen Yunus: "Tata Kelola Pemerintahan yang Amburadul"

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:27:16 WIB

BEDELAU.COM  --Ikhwal Penunjukan Sekretaris Dae.

Daerah

Jelang Program Pemutihan Denda Pajak Berakhir, Pelayanan Samsat di Riau Diperpanjang

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:16:21 WIB

BEDELAU.COM --Jelang berakhirnya program pemutihan d.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Wajah Baru Museum Sang Nila Utama Riau, Modern Namun Tak Hilangkan Karakter Melayu
14 Desember 2025
Pekanbaru Jadi Episentrum Ngopi: Transformasi Kota 'Bertuah' Menuju Budaya Kafein Urban
14 Desember 2025
Kecelakaan Dua Motor di Jalan Hangtuah Pekanbaru, Seorang Pelajar Tewas
14 Desember 2025
Dari Dapur Rumahan ke Rak Supermarket: Kisah Sukses Komunitas UMKM Pucuk Rebung Binaan PHR
13 Desember 2025
Gerak Cepat Bupati Meranti dan Polres Evakuasi Dump Truk Akibat Gorong-Gorong Amblas
13 Desember 2025
Rayap Besi Kembali Beraksi, Kursi Depan Kantor Dishub Riau Tinggal Rangka
13 Desember 2025
Penataan Simpang Sebidang Arifin Ahmad Pekanbaru Dikebut
13 Desember 2025
Gelapkan 3 Sapi Kurban Rp51 Juta, Pria di Pekanbaru Ditangkap Polisi
13 Desember 2025
Warga Korban Banjir Siapkan Gugatan Terhadap Prabowo-Menhut
12 Desember 2025
Diduga Cekcok dengan Suami, Ibu Muda di Kuansing Nekat Minum Racun Rumput
12 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved