Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Usai Bocah Tewas, BBKSDA Riau Imbau Warga Menanam Tanaman Ini di Lintasan Gajah
BEDELAU.COM -- Citra bocah perempuan berusia 8 tahun yang menjadi korban serangan gajah sumatera pada Kamis (30/10/2025) dini hari lalu meninggal dunia setelah dua hari dirawat.
Korban meninggal dunia hari Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono menyampaikan dukanya atas kejadian tersebut.
"Kami dari BBKSDA mengucapkan belasungkawa yang mendalam," ujarnya Minggu (2/10/2025).
Ia mengimbau kepada masyarakat yang berada di jalur lintasan gajah agar selalu waspada dan berhati-hati.
Ia juga mengajak kepada masyarakat untuk menanam tanaman-tanaman yang tidak disukai gajah seperti tanaman jeruk, serai wangi, jahe, cabai dan lainnya.
"Jika ada kelompok gajah segera melapor ke BBKSDA ataupun aparat terkait," ujarnya.
Kondisi Citra, Luka Berat di Kepala
Diberitakan sebelumnya, kawasan Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru tiba-tiba mencekam dengan kemunculan Gajah Sumatera, Kamis (30/10/2025).
Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang bocah berusia 8 tahun mengalami luka berat di kepala.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Supartono menyampaikan bahwa kejadian terjadi pada pukul 04.30 WIB di jalan Ikan Arwana RT 02/RW 02 Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai Barat.
"Berdasarkan informasi yang diterima korban bernama Citra berumur 8 tahun, masih duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 2, SD 128 kelurahan Rantau Panjang," ujar Supartono melalui keterangan tertulisnya.
Kronologi Insiden Mencekam dan Memilukan
Dijelaskannya dari kronologi kejadian berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari ayah Citra bernama Sardo Purba, pada subuh itu, Sardo mendengar ada suara dari depan pintu rumahnya.
Ia kemudian langsung mengecek dan membuka pintu, Sardo Purba kaget melihat satu ekor gajah tepat di depan pintu rumahnya.
Ia pun kemudian langsung menutup pintu dan membawa istri dan empat orang anaknya keluar melalui pintu belakang.
"Saat berlari keluar dari rumah mereka dikejar gajah yang lain, gajah tersebut keluar dari kebun sawit yang berada di samping rumah mereka, namun saat berlari, sang anak terjatuh dan diserang gajah tersebut hingga mengalami luka di bagian tubuhnya," kata Supartono.
Sardo menyampaikan bahwa ia melihat empat ekor gajah pada saat kejadian satu ekor di depan rumah.
Satu ekor di samping kanan rumah sedang makan jagung.
Satu ekor di belakang rumah sedang berdiri.
Satu ekor lagi yaitu gajah yang keluar dari dalam kebun yang mengejar saat mereka lari dan melukai Citra.
"Korban kini telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis intensif" ujar Supartono.
Dijelaskannya, berdasarkan data pergerakan gajah, lokasi kejadian merupakan lokasi pergerakan gajah liar yang merupakan kelompok gajah yang berada pada kantong atau sub populasi petapahan.
Timeline serangan Gajah luar:
Peristiwa terjadi pada Kamis, 30 Oktober 2025 sekitar pukul 04.00 WIB di Kelurahan Rantau Panjang, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Tiga ekor gajah sumatera liar menyerang rumah semi permanen milik Sardo Purba (36) yang berada di tengah perkebunan sawit.
Di dalam rumah terdapat Sardo, istrinya, empat anak, dan dua adik. Mereka terbangun karena suara keras dari luar rumah.
Sardo sempat keluar rumah dan melihat langsung kawanan gajah, lalu segera menutup pintu dan mengintip dari jendela. Gajah tetap berkeliaran di sekitar rumah.
Khawatir gajah akan merusak rumah dan membahayakan nyawa, keluarga Sardo mencoba melarikan diri lewat pintu belakang.
Saat pelarian, Citra (8), anak Sardo, terlepas dari pegangan adik Sardo. Seekor gajah menendang dan hampir menginjak Citra.
Setelah kawanan gajah pergi, Sardo menyelamatkan Citra yang sudah dalam kondisi berdarah dan tidak sadarkan diri.
Citra dibawa ke bidan terdekat, namun karena kondisinya kritis, ia dirujuk ke RSUD Arifin Achmad menggunakan ambulans.
BBKSDA Turunkan Tim Mitigasi Konflik
BBKSDA Riau telah menurunkan tim mitigasi konflik satwa liar dari Seksi Wilayah III untuk melakukan pengecekan lapangan, serta berkoordinasi pihak kepolisian, pemerintah setempat, aparat desa dan masyarakat guna mencegah terjadinya insiden serupa.
"BBKSDA Riau terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan agresif atau provokatif terhadap gajah liar, serta segera melaporkan setiap kemunculan satwa liar ke Balai Besar KSDA Riau melalui call Center atau kepada aparat desa setempat," tambah Supartono.
Sumber: SM News.com
Satu Kapal Beroperasi, Penyeberangan Air Putih–Sungai Selari Bengkalis Antre Belasan Jam
BEDELAU.COM --Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan A.
MBG di Pekanbaru Jangkau 240 Sekolah, Pemko Ikut Awasi Kualitas Makanan Ades Ades
BEDELAU.COM --Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, mel.
Acara Syukuran di Kampar Ricuh, Anggota DPRD Disiram Air Cabai
BEDELAU.COM --Acara syukuran warga di Desa Pandau Ja.
Debit Waduk PLTA Koto Panjang Mendekati Batas Terendah Level Bawah
BEDELAU.COM --Debit Waduk PLTA Koto Panjan.
Krisis Penyeberangan ke Bengkalis, Warga Terpaksa Menginap di Mushalla Pelabuhan
BEDELAU.COM --Krisis armada penyeberangan Roro Bengk.
Mengejar Rezeki di Bawah Panas 'Bedengkang' Kota Pekanbaru
BEDELAU.COM --Terik matahari nyaris tak berbelas kas.








