Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Pekanbaru Jadi Episentrum Ngopi: Transformasi Kota 'Bertuah' Menuju Budaya Kafein Urban
BEDELAU.COM --Munculnya budaya ngopi di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Pekanbaru, merupakan fenomena yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa Pekanbaru telah bertransformasi menjadi pusat budaya minum kopi.
Dari kafe estetik di sudut kota hingga mesin seduh otomatis yang terpasang di ruang kerja, kopi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat urban. Tak lagi sekadar soal kafein, kopi kini menyatu dengan ritme produktivitas, bahkan menjadi bagian dari identitas sosial dan simbol gaya hidup modern.
Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Beni Febrianto menyampaikan, bahwa Kota Pekanbaru bukanlah penghasil kopi utama seperti Sumatera Utara atau Lampung maupun Aceh, tapi Pekanbaru berkembang pesat menjadi kota dengan budaya ngopi yang kuat.
“Kita bukan daerah penghasil kopi yang banyak ragam-nya, seperti Aceh, atau daerah Toraja lainnya. Provinsi Riau memiliki kopi yang khas yaitu Liberika Meranti, tetapi di Riau khususnya di Pekanbaru itu sudah tercipta budaya ngopi. Membuat Kota Pekanbaru menjadi kota dengan budaya ngopi yang kuat,” ungkap Beni di kantornya, Jumat (12/12/2025).
Pembuktian budaya ngopi yang kuat ini terlihat dari menjamurnya kafe dan coffee shop di berbagai lokasi, baik di pusat kota maupun di setiap sudut Kota Pekanbaru. Fenomena ini menunjukkan tingginya aktivitas konsumsi kopi yang berkembang pesat.
Menurut data dari Dinas Pariwisata Provinsi Riau, jumlah pelaku usaha di sektor kuliner termasuk coffee shop telah mencapai 4.652 gerai pada tahun 2025 ini. Angka ini menunjukkan pertumbuhan pesat sektor kuliner di wilayah tersebut.
“Data yang kita punya, untuk sektor kuliner itu ada 4.652 gerai, berkembang pesat jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu yang terbanyak di Pekanbaru itu berkembangnya coffee shop, menjadi cerminan bahwa UMKM kopi sangat berkembang di Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru,” jelasnya.
Dengan bertumbuhnya kedai kopi, coffee shop maupun kopi keliling di Kota Pekanbaru saat ini, telah menjadi titik tolak Pemerintah Provinsi Riau dalam perkembangan UMKM di Provinsi Ria. Selain itu, hal ini juga yang menunjukkan tingginya minat dan aktivitas konsumsi kopi, menjadikan Kota Pekanbaru sebagai pusat budaya minum kopi di Riau dan sekitarnya.
“Walaupun kita bukan daerah penghasil kopi yang beragam, tapi kita bisa menjadi salah satu daerah untuk orang menikmati kopi dengan nyaman. Jadi istilahnya, tempat ngopi enak adalah Kota Pekanbaru,” sebut Beni.
Menurut Beni, perkembangan budaya ngopi yang kuat menandai transformasi Pekanbaru, dari yang semula dikenal dengan julukan "Bertuah". Transformasi ini menjadikan Pekanbaru sebagai kota yang kaya akan dinamika sosial seputar kopi.
“Pekanbaru adalah kota konsumsi kopi yang hebat, bukan produsen utama, tetapi sukses besar dalam menciptakan ekosistem kafein yang kaya dan beragam untuk para pencinta kopi,” ucapnya.
Diungkapkan Beni, Dispar Riau memberikan peran aktif bagi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya kopi. Keterlibatan aktif ini diwujudkan dalam bentuk pemberian ruang dan kesempatan bagi UMKM kopi untuk membuka stand secara gratis di berbagai festival besar yang diselenggarakan Pemprov Riau. Acara-acara seperti Kenduri Riau, Festival Ekraf dan Riauphoria, serta Siak Bermada, selalu melibatkan UMKM.
"Mereka sangat kami libatkan dalam setiap event, baik itu festival, bazar ekraf, atau event pariwisata yang sifatnya festival. Kita libatkan mereka untuk bergabung dan membuka stand (gratis). Ini menjadi salah satu cara kami di Pemprov Riau untuk membantu mereka para pelaku usaha terkhusus UMKM kopi," tambahnya.
Tidak hanya sebatas penyediaan ruang pameran, Pemprov Riau juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi dan legalitas usaha. Komitmen ini diimplementasikan melalui program roadshow dan pelatihan intensif untuk meningkatkan daya saing UMKM.
Selain itu, Beni Febrianto juga menyampaikan bahwa Pemprov Riau memfasilitasi dalam pengurusan legalitas usaha secara gratis, mencakup Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bantuan ini adalah wujud nyata dukungan pemerintah agar produk-produk UMKM Riau tidak hanya berkualitas, tetapi juga legal dan diakui, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Sumber: SM News.com
Wajah Baru Museum Sang Nila Utama Riau, Modern Namun Tak Hilangkan Karakter Melayu
BEDELAU.COM --- Rencana pengembanga.
Kecelakaan Dua Motor di Jalan Hangtuah Pekanbaru, Seorang Pelajar Tewas
BEDELAU.COM --Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jala.
Penataan Simpang Sebidang Arifin Ahmad Pekanbaru Dikebut
BEDELAU.COM --Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, ter.
Ketua KNPI Riau Sentil Walikota Dumai, Larshen Yunus: "Tata Kelola Pemerintahan yang Amburadul"
BEDELAU.COM --Ikhwal Penunjukan Sekretaris Dae.
Jelang Program Pemutihan Denda Pajak Berakhir, Pelayanan Samsat di Riau Diperpanjang
BEDELAU.COM --Jelang berakhirnya program pemutihan d.
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
PEKANBARU, BEDELAU.COM--Pelantikan Pengurus Wilayah Perkumpulan Wartawan Media O.








