• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Politik

4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI, DIkritik Tak Ada Action Atasi Banjir

Redaksi

Rabu, 13 Oktober 2021 20:06:18 WIB
Cetak
4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI, DIkritik Tak Ada Action Atasi Banjir

BEDELAU.COM --Anies Baswedan bakal memasuki tahun kelima sebagai Gubernur DKI Jakarta. Fraksi PDIP DPRD DKI mengkritik tak ada eksekusi yang dilakukan Anies untuk penanganan banjir.

"Catatan lama sudah ada, toh sampai hari ini nggak ada tindak lanjut. Yang signifikan tahun ini adalah alokasi anggaran dari PEN untuk pembangunan drainase vertical sekitar Rp 400 miliar. Ini alokasi anggaran tahun lalu tapi pelaksanaan tahun ini. Sekarang sudah hampir selesai mungkin," ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
 
Gembong menyebut pembuatan drainase vertical di Jakarta banyak yang tidak sesuai tempat. Adapun kawasan dataran rendah yang digali 2 meter sudah muncul air. Sehingga, menurut Gembong, pembangunan drainase vertikal itu tidak maksimal.
 
Catatan PDIP berikutnya soal program naturalisasi sungai. Gembong mengatakan grebek lumpur tidak bisa disebut sebagai program unggulan untuk penanganan banjir.
 
"Grebek lumpur ini kan dianggap program naturalisasi, kalau itu dianggap program naturalisasi lalu kerja (Dinas) SDA apa selama ini? Artinya grebek lumpur kan pekerjaan rutin SDA. Bukan program unggulan. Kalau program pengentasan banjir dalam konteks naturalisasi, ini hanya memutar kata, bukan menyelesaikan masalah. Jadi persoalan banjir dijawab dengan kata. Katanya naturalisasi, actionnya grebek lumpur. Artinya itu nggak akan menuntaskan persoalan sebenarnya," kata Gembong.
 
Gembong kemudian menyoroti lagi soal drainase vertical itu. Menurutnya drainase vertical atau sumur resapan bukan jawaban untuk banjir tahunan di Jakarta.
 
"Drainase vertical hanya menjawab ketika Jakarta gerimis. Ketika sudah banjir, banjir ini kan banyak faktor misal kiriman hulu. Kemudian banjir akibat hujan lokal, banjir akibat rob, kalau ketiganya bergabung jadi satu, apakah drainase vertical menjawab itu? Pasti tidak," ucap Gembong.
 
"Yang menjawab itu apa? Ya melebarkan sungai. Tapi sampai tahun keempat ini kan Pak Anies tak mau melakukan itu karena Pak Anies sudah kadung janji tak mau melakukan penggusuran akibat pelebaran sungai," imbuhnya.
 
Anggota Komisi A DPRD DKI itu menyebut seharusnya Anies melakukan penataan warga di bantaran sungai. Setelahnya menyiapkan hunian layak di rusun sewa.
 
Kritik Rumah DP Rp 0
 
Gembong juga mengkritik program Anies rumah DP Rp 0 yang sampai saat ini belum jelas. Dia menyebut program itu tidak berpihak ke warga miskin.
 
"Itu peruntukan menengah ke atas karena penghasilan Rp 14 juta. Apakah ada warga bantaran sungai punya penghasilan sebesar itu? Maka untuk menjawab perumahan yang digadang Pak Anies keberpihakan pada rakyat miskin, itu tidak menjawab dengan rumah DP Rp 0 itu," kata Gembong.
 
Meski demikian, Gembong mengapresiasi Anies yang menyatakan akan menuntaskan tanggung jawabnya di sisa masa jabatan. Namun dia mengkritik Anies tidak pernah melakukan eksekusi.
 
"Itu kita apresiasi. Cara untuk menuntaskan itu gimana? Sampai hari ini belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan, kenapa? Karena eksekusi tak pernah dilakukan. Jadi mengatasi persoalan banjir tak bisa dilakukan dengan narasi, harus ada eksekusi. Persoalannya 4 tahun kan nggak melakukan eksekusi apa-apa kecuali pekerjaan rutin. Pekerjaan rutinya misalnya grebek lumpur, tanam pohon di pinggir kali, itu dianggap program naturalsiasi. Kan nggak juga," kata Gembong.
 
Apresiasi Integrasi Transportasi
 
Meski demikian PDIP menilai langkah Anies melakukan integrasi transportasi patut diapresiasi. Menurutnya ada perbaikan di sektor transportasi integrasi di Jakarta.
 
"Integrasi transportasi sudah oke, sudah bagus. Walau masih perlu perbaikan tapi arahnya sudah menuju hal yang bagus dalam konteks transportasi integrasi. Saya apresiasi," katanya.
Namun, Gembong memberi menyoroti kesalahan fatal DKI dalam pengerjaan sarana jaringan utilitas terpadu. Dia menyebut Anies melakukan blunder dengan menugaskan Jakpro dalam proyek tersebut.
 
"Fungsi dari kepala dinas yang seharusnya menangani persoalan itu kan jadi tidak berfungsi. Kenapa soal trotoar yang nanti dikaitkan dengan penyediaan bagi utilitas diserahkan pada Jakpro, terus pertanyaannya Bina Marga ngapain?" kata Gembong.
 
"Ini kesalahan fatal Pemprov, karena itu tupoksinya Dinas. Dan jangan salah yang bertanggung jawab RPJMD DKI bukan BUMD tapi operasi perangkat daerah, jadi ini menurut saya blunder Pak Anies ketika menyerahkan penugasan pihak ketiga, BUMD," sambungnya.
 
Gembong menilai tugas Dinas yang diberikan ke JakPro sebagai BUMD merupakan penyelundupan kebijakan.
 
"Selalu saya katakan ini penyelundupan kebijakan. Kenapa? Ujungnya nanti akan PMD penyertaan modal daerah, maka saya sampaikan ke Pemprov ini penyelundupan kebijakan. Kecuali murni tanpa harus PMD saya apresiasi. Kan ujungnya PMD. Jadi ini perlu kita evaluasi menyeluruh agar tugas yang jadi tanggung jawab Dinas itu tak diserahkan pihak lain. Artinya bukan berdalih penugasan kemudian diberikan uang melalui uang PMD, itu diserahkan pihak ketiga itu kan cara yang nggak elegan," kata Gembong.
 
 
Sumber: [detik.com]


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Politik

Singgung Gubernur Riau Bukan PKB Lagi, Kasir Sayangkan Sikap Indra Gunawan Eet

Kamis, 27 November 2025 - 19:27:39 WIB

BEDELAU.COM --- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bang.

Politik

Zukri-Kaderismanto Kembali Pimpin PDI-P Riau, Zulkardi Dipercaya Garap Sektor Pemuda dan Olahraga

Ahad, 23 November 2025 - 19:05:57 WIB

PEKANBARU - Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Provinsi Riau di Labersa.

Politik

Zukri Misran Kembali Pimpin DPD PDI-P Riau Periode 2025-2030

Sabtu, 22 November 2025 - 19:32:18 WIB

BEDELAU.COM --Dinamika politik PDI Perjuangan di Ria.

Politik

PDIP Riau Gelar Konferda Sabtu, Nama Calon Ketua Diumumkan oleh Hasto

Kamis, 20 November 2025 - 19:54:35 WIB

BEDELAU.COM --DPP PDI Perjuangan akhirnya memutuskan.

Politik

AMSI Riau Soroti Penunjukan PLT Ketua DPD Golkar Riau

Senin, 03 November 2025 - 22:19:44 WIB

BEDELAU.COM --Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (.

Politik

Kaderismanto Sebut DPP Sudah Kantongi Nama Calon Ketua DPD PDI-P Riau

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:36:02 WIB

BEDELAU.COM --Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demo.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Wajah Baru Museum Sang Nila Utama Riau, Modern Namun Tak Hilangkan Karakter Melayu
14 Desember 2025
Pekanbaru Jadi Episentrum Ngopi: Transformasi Kota 'Bertuah' Menuju Budaya Kafein Urban
14 Desember 2025
Kecelakaan Dua Motor di Jalan Hangtuah Pekanbaru, Seorang Pelajar Tewas
14 Desember 2025
Dari Dapur Rumahan ke Rak Supermarket: Kisah Sukses Komunitas UMKM Pucuk Rebung Binaan PHR
13 Desember 2025
Gerak Cepat Bupati Meranti dan Polres Evakuasi Dump Truk Akibat Gorong-Gorong Amblas
13 Desember 2025
Rayap Besi Kembali Beraksi, Kursi Depan Kantor Dishub Riau Tinggal Rangka
13 Desember 2025
Penataan Simpang Sebidang Arifin Ahmad Pekanbaru Dikebut
13 Desember 2025
Gelapkan 3 Sapi Kurban Rp51 Juta, Pria di Pekanbaru Ditangkap Polisi
13 Desember 2025
Warga Korban Banjir Siapkan Gugatan Terhadap Prabowo-Menhut
12 Desember 2025
Diduga Cekcok dengan Suami, Ibu Muda di Kuansing Nekat Minum Racun Rumput
12 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved