• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 693 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 820 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Politik

4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI, DIkritik Tak Ada Action Atasi Banjir

Redaksi

Rabu, 13 Oktober 2021 20:06:18 WIB
Cetak
4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI, DIkritik Tak Ada Action Atasi Banjir

BEDELAU.COM --Anies Baswedan bakal memasuki tahun kelima sebagai Gubernur DKI Jakarta. Fraksi PDIP DPRD DKI mengkritik tak ada eksekusi yang dilakukan Anies untuk penanganan banjir.

"Catatan lama sudah ada, toh sampai hari ini nggak ada tindak lanjut. Yang signifikan tahun ini adalah alokasi anggaran dari PEN untuk pembangunan drainase vertical sekitar Rp 400 miliar. Ini alokasi anggaran tahun lalu tapi pelaksanaan tahun ini. Sekarang sudah hampir selesai mungkin," ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
 
Gembong menyebut pembuatan drainase vertical di Jakarta banyak yang tidak sesuai tempat. Adapun kawasan dataran rendah yang digali 2 meter sudah muncul air. Sehingga, menurut Gembong, pembangunan drainase vertikal itu tidak maksimal.
 
Catatan PDIP berikutnya soal program naturalisasi sungai. Gembong mengatakan grebek lumpur tidak bisa disebut sebagai program unggulan untuk penanganan banjir.
 
"Grebek lumpur ini kan dianggap program naturalisasi, kalau itu dianggap program naturalisasi lalu kerja (Dinas) SDA apa selama ini? Artinya grebek lumpur kan pekerjaan rutin SDA. Bukan program unggulan. Kalau program pengentasan banjir dalam konteks naturalisasi, ini hanya memutar kata, bukan menyelesaikan masalah. Jadi persoalan banjir dijawab dengan kata. Katanya naturalisasi, actionnya grebek lumpur. Artinya itu nggak akan menuntaskan persoalan sebenarnya," kata Gembong.
 
Gembong kemudian menyoroti lagi soal drainase vertical itu. Menurutnya drainase vertical atau sumur resapan bukan jawaban untuk banjir tahunan di Jakarta.
 
"Drainase vertical hanya menjawab ketika Jakarta gerimis. Ketika sudah banjir, banjir ini kan banyak faktor misal kiriman hulu. Kemudian banjir akibat hujan lokal, banjir akibat rob, kalau ketiganya bergabung jadi satu, apakah drainase vertical menjawab itu? Pasti tidak," ucap Gembong.
 
"Yang menjawab itu apa? Ya melebarkan sungai. Tapi sampai tahun keempat ini kan Pak Anies tak mau melakukan itu karena Pak Anies sudah kadung janji tak mau melakukan penggusuran akibat pelebaran sungai," imbuhnya.
 
Anggota Komisi A DPRD DKI itu menyebut seharusnya Anies melakukan penataan warga di bantaran sungai. Setelahnya menyiapkan hunian layak di rusun sewa.
 
Kritik Rumah DP Rp 0
 
Gembong juga mengkritik program Anies rumah DP Rp 0 yang sampai saat ini belum jelas. Dia menyebut program itu tidak berpihak ke warga miskin.
 
"Itu peruntukan menengah ke atas karena penghasilan Rp 14 juta. Apakah ada warga bantaran sungai punya penghasilan sebesar itu? Maka untuk menjawab perumahan yang digadang Pak Anies keberpihakan pada rakyat miskin, itu tidak menjawab dengan rumah DP Rp 0 itu," kata Gembong.
 
Meski demikian, Gembong mengapresiasi Anies yang menyatakan akan menuntaskan tanggung jawabnya di sisa masa jabatan. Namun dia mengkritik Anies tidak pernah melakukan eksekusi.
 
"Itu kita apresiasi. Cara untuk menuntaskan itu gimana? Sampai hari ini belum menunjukkan tanda-tanda keberhasilan, kenapa? Karena eksekusi tak pernah dilakukan. Jadi mengatasi persoalan banjir tak bisa dilakukan dengan narasi, harus ada eksekusi. Persoalannya 4 tahun kan nggak melakukan eksekusi apa-apa kecuali pekerjaan rutin. Pekerjaan rutinya misalnya grebek lumpur, tanam pohon di pinggir kali, itu dianggap program naturalsiasi. Kan nggak juga," kata Gembong.
 
Apresiasi Integrasi Transportasi
 
Meski demikian PDIP menilai langkah Anies melakukan integrasi transportasi patut diapresiasi. Menurutnya ada perbaikan di sektor transportasi integrasi di Jakarta.
 
"Integrasi transportasi sudah oke, sudah bagus. Walau masih perlu perbaikan tapi arahnya sudah menuju hal yang bagus dalam konteks transportasi integrasi. Saya apresiasi," katanya.
Namun, Gembong memberi menyoroti kesalahan fatal DKI dalam pengerjaan sarana jaringan utilitas terpadu. Dia menyebut Anies melakukan blunder dengan menugaskan Jakpro dalam proyek tersebut.
 
"Fungsi dari kepala dinas yang seharusnya menangani persoalan itu kan jadi tidak berfungsi. Kenapa soal trotoar yang nanti dikaitkan dengan penyediaan bagi utilitas diserahkan pada Jakpro, terus pertanyaannya Bina Marga ngapain?" kata Gembong.
 
"Ini kesalahan fatal Pemprov, karena itu tupoksinya Dinas. Dan jangan salah yang bertanggung jawab RPJMD DKI bukan BUMD tapi operasi perangkat daerah, jadi ini menurut saya blunder Pak Anies ketika menyerahkan penugasan pihak ketiga, BUMD," sambungnya.
 
Gembong menilai tugas Dinas yang diberikan ke JakPro sebagai BUMD merupakan penyelundupan kebijakan.
 
"Selalu saya katakan ini penyelundupan kebijakan. Kenapa? Ujungnya nanti akan PMD penyertaan modal daerah, maka saya sampaikan ke Pemprov ini penyelundupan kebijakan. Kecuali murni tanpa harus PMD saya apresiasi. Kan ujungnya PMD. Jadi ini perlu kita evaluasi menyeluruh agar tugas yang jadi tanggung jawab Dinas itu tak diserahkan pihak lain. Artinya bukan berdalih penugasan kemudian diberikan uang melalui uang PMD, itu diserahkan pihak ketiga itu kan cara yang nggak elegan," kata Gembong.
 
 
Sumber: [detik.com]


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Politik

DPP NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Kursi DPR RI

Ahad, 31 Agustus 2025 - 16:09:34 WIB

BEDELAU.COM --Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasD.

Politik

Kode Keras dari Ketum Kosgoro Soal Musda Golkar, Sebut SF Hariyanto dan Suparman

Sabtu, 26 Juli 2025 - 17:23:05 WIB

BEDELAU.COM -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (P.

Politik

Eks Ketua KPU Riau Ajak Masyarakat Speak Up Ungkap Kejahatan Penyelenggara Pemilu

Jumat, 16 Mei 2025 - 12:09:27 WIB

BEDELAU.COM --Dewan Pembina Yayasan Peduli Literasi .

Politik

Musda SOKSI Riau Resmi Dibuka, Wagubri Tekankan Peran Organisasi dalam Pembangunan

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:21:04 WIB

BEDELAU.COM --Wakil Gubernur Riau (Wagubri), SF Hari.

Politik

MK Tolak Gugatan Hasil PSU Pilkada Siak, Pelantikan Afni - Syamsurizal Tunggu Arahan KPU RI

Senin, 05 Mei 2025 - 19:52:26 WIB

BEDELAU.COM --Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menolak.

Politik

Sidang Sengketa Pilkada Siak di MK, Sugianto Tuding KPU Tak Jujur dalam Penetapan Cakada

Sabtu, 26 April 2025 - 19:56:31 WIB

BEDELAU.COM --Calon wakil bupati Siak nomor urut 01 .

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Ketua KNPI Riau Dukung Pemindahan Kantor Walikota Pekanbaru ke Tempat Semula
06 September 2025
Dosen FIB Unilak Terpilih Ketua DKR 2025-2030
06 September 2025
Pesta Pacu Jalur Usai, 55 Takut Penambangan Emas Ilegal Muncul Lagi di Sungai Kuantan
06 September 2025
4 Pabrik Kelapa akan Dibangun di Riau, Diklaim Serap 22 Ribu Tenaga Kerja
06 September 2025
Sepulang dari Masjid, Orang Tua di Kuansing Temukan Anaknya Meninggal Gantung Diri
06 September 2025
Pelaku Pencabulan Wanita Berkebutuhan Khusus di Pelalawan Ditangkap Polisi
06 September 2025
Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Remaja Ini Ditangkap Polsek Kampar Kiri
06 September 2025
Dua Warga Hilang di Hutan, Diselamatkan Berkat Layanan Darurat Bengkalis Siaga 112
05 September 2025
Prabowo Minta Menteri Tanggapi Aspirasi Mahasiswa
05 September 2025
Apa Kabar Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar
05 September 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Raih Gelar NL.P Kades Bagan Melibur Melaju ke PJA 2025 di Jakarta
  • 2 Demo Besar di DPR, Mantan Kepala BIN Sebut Dalangnya dari Luar Negeri
  • 3 Inilah 15 Finalis Festival Pacu Jalur 2025, Siapakah yang akan Bawa Pulang Kerbau Gibran?
  • 4 Korupsi Pemerasan Sertifikasi K3, KPK Buka Peluang Periksa Menaker dan Stafsus Era Jokowi
  • 5 Seorang Berstatus Pelajar, Polisi Amankan Dua Pelaku Begal di Pelalawan
  • 6 Anjing Yang Gigit Warga Pekanbaru Positif Rabies, Petugas Lakukan Vaksinasi Darurat
  • 7 Dinkes Tangani 9 Korban Gigitan Anjing Liar di Tenayan Raya

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved