Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 840 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 975 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Sri Mulyani Jawab Nyinyiran soal Utang RI

BEDELAU.COM -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab nyinyiran soal utang yang meningkat selama pandemi COVID-19. Kritikan itu datang dari DPD RI saat melakukan rapat kerja.
"Kita lihat kenaikan utang yang meningkat selama pandemi ini. Implikasi pembiayaan utang yang jadi salah satu opsi pembiayaan APBN selama pandemi COVID-19 adalah bertambahnya utang luar negeri pemerintah Indonesia," ujar pimpinan rapat DPD RI, Senin (24/1/2022).
Sri Mulyani pun langsung jawab nyinyiran tersebut. Berikut 3 faktanya:
1. Utang RI Lebih Baik Dibanding Negara Lain
Sri Mulyani mengatakan bahwa posisi utang Indonesia selama pandemi masih lebih baik dibanding negara lain. Hal itu tercermin dari defisit anggaran yang masih terjaga di single digit dibandingkan negara lain yang naik sampai double digit.
"Tadi pimpinan menekankan mengenai utang yang cukup banyak, namun kalau kita bandingkan dengan negara-negara di dunia kenaikan defisit kita, kenaikan utang kita jauh lebih terukur bahkan dibandingkan baik negara maju maupun negara-negara emerging," jelas Sri Mulyani.
2. Jumlah Utang RI Tembus Rp 6.000 T
Seperti diketahui utang pemerintah hingga akhir tahun tembus Rp 6.908,87 triliun dengan rasio utang 41% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Meski demikian, defisit masih terjaga dan lebih rendah dari prediksi dengan realisasi 4,56% terhadap PDB di akhir 2021.
"Ini kami ingin menekankan terus dan berkali-kali karena saya juga melihat hampir semua statement selalu melihatnya hanya lebih kepada sisi utang APBN kita sendiri, seolah-olah kita menghadapi pandemi sendirian di dunia," jelasnya.
3. Utang untuk Selamatkan Masyarakat
Sri Mulyani berharap masyarakat dan para anggota dewan bisa melihat secara keseluruhan terkait kondisi utang Indonesia. Pasalnya, manfaat utang tersebut juga untuk menyelamatkan masyarakat selama pandemi salah satunya memberikan perlindungan sosial bagi yang rentan.
"Padahal seluruh dunia menghadapi hal yang sama, karena ini sudah masuk tahun ketiga kita bisa melihat bahwa respons kita dari sisi APBN sangat terukur akuntabel dan cukup efektif ini supaya untuk bisa mendapat perhatian," tuturnya.
"Mohon saya berharap untuk DPD juga tidak hanya melihat satu aspek hanya kepada biaya utangnya naik, nggak lihat manfaatnya banyak banget. Kalau pakai bahasa Islam kufur nikmat katanya," tambahnya.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Dukung Hilirisasi Nasional, Gubernur Bakal Bangun Pabrik Kelapa dan Sagu di Riau
BEDELAU.COM --Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mend.
Direktur PT PIR Benarkan Kondisi Perusahaan BUMD Riau Itu ‘Sekarat’
BEDELAU.COM --Direktur Utama BUMD PT Permodalan Inve.
Harga Cabai Merah Makin Pedas, Konsumen di Pekanbaru Mengeluh
BEDELAU.COM --Harga cabai merah di Provinsi Riau, kh.
Harga Cabai Merah di Pekanbaru Meroket Hingga Rp80.000 per Kilogram
BEDELAU.COM --Harga cabai merah di pasar tradisional.
4 Pabrik Kelapa akan Dibangun di Riau, Diklaim Serap 22 Ribu Tenaga Kerja
BEDELAU.COM --Harapan baru mulai tumbuh bagi petani .
Dorong Hilirisasi Kelapa, Sekdaprov: 4 Pabrik Nata De Coco Akan Dibangun di Riau
BEDELAU.COM --– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi.
TULIS KOMENTAR +INDEKS