• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 692 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 817 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Peristiwa

Ternyata Pohon Emas Tumbuh Subur di Indonesia, Ini Jenisnya

Redaksi

Selasa, 22 Februari 2022 12:44:51 WIB
Cetak
Ternyata Pohon Emas Tumbuh Subur di Indonesia, Ini Jenisnya

BEDELAU.COM --Mendengar kata kata pohon emas nampak hanya sebatas dongeng belaka. Namun, pohon tersebut benar benar ada. Faktanya, Indonesia memiliki tanaman yang mampu menyerap logam berat, termasuk logam mulia.

Keberadaan pohon emas ini disampaikan oleh Prof Dr Ir Hamim M.Si dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University dalam paparannya di Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap IPB University pada November 2021 lalu.
 
Hamim mengatakan, logam berat, termasuk logam mulia seperti emas, tidak mudah terdegradasi dan bisa berada di tanah sampai ratusan tahun. Selain itu, tumbuhan juga memiliki mekanisme fisiologis yang memungkinkannya menyerap logam berat di sekitar tempatnya tumbuh.
 
Tumbuhan yang menyerap logam berat, papar dia, dapat digunakan sebagai pembersih lingkungan karena dapat membersihkan komponen berbahaya untuk dikonsumsi atau biasa disebut fitoremediasi. Adapun jenis tumbuhan yang dapat menyerap logam berat dalam jumlah besar di dalam jaringannya disebut hiperakumulator. Tidak hanya membersihkan, tumbuhan hiperakumulator juga dapat menjadi alat penambangan logam bernilai tinggi atau fitomining.
 
"Selain bisa dimanfaatkan dalam fitoremediasi, tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk menambang logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti nikel, perak, emas, platinum dan talium, atau suatu kegiatan yang dikenal sebagai fitomining," ujar Hamim dikutip dari detik.com, Selasa (22/2/2022).
 
Jenis-Jenis Pohon Emas Indonesia
Tumbuhan hiperakumulator biasanya banyak ditemukan di wilayah dengan kandungan logam tinggi, seperti di tanah serpentine dan ultramafic yang kaya logam berat seperti nikel, cobalt, dan chromium. Indonesia sendiri termasuk negara dengan lahan ultramafic terbesar di dunia yang meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua.
 
Selain tumbuhan hiperakumulator yang hidup di wilayah ultramafic, ada juga beberapa jenis tumbuhan yang berpotensi jadi agen fitoremediasi dan fitomining. Contohnya yaitu tumbuhan penghasil minyak non-pangan (non-edible oil) seperti jarak pagar (Jatropha curcas), jarak kastor (Ricinus communis), mindi (Melia azedarach) dan kemiri sunan (Reutealis trisperma).
 
Tanaman aromatik penghasil minyak atsiri seperti vetiver (Vetiveria zizanioides), lanjut dia, juga berpotensi besar untuk digunakan sebagai pohon emas agen fitoremediasi maupun fitomining.
 
"Kelompok bayam-bayaman (Amaranthus) yang tumbuh di seputar tailing, memiliki kemampuan akumulasi emas yang paling tinggi, namun karena biomassanya rendah sehingga potensi fitomining-nya tergolong rendah. Tumbuhan lembang (Typha angustifolia) juga cukup tinggi dalam mengakumulasi logam emas (Au). Typha bisa menghasilkan 5-7 gram emas per hektar. Ini tentunya memerlukan eksplorasi yang lebih jauh," jelas Hamim.
 
Meski begitu, toksisitas logam berat dapat menyebabkan penghambatan fotosintesis, pertumbuhan akar dan tajuk yang berakibat pada penurunan produksi bahkan kematian tanaman. Di samping itu, logam berat bisa menyebar melalui rantai makanan secara biologis sehingga membahayakan kesehatan manusia.
 
Mengatasi hal tersebut, Hamim mendapati pemanfaatan cendawan endofit berseptat gelap (Dark Septate Endophyte) dan cendawan mikoriza terbukti dapat membantu tumbuhan-tumbuhan pohon emas beradaptasi pada lingkungan tercemar logam berat.
 
"Penggunaan senyawa amonium tiosianat (NH4SCN) sebagai ligan pelarut emas juga dapat meningkatkan penyerapan emas oleh tanaman dan meningkatkan biomassa tanaman. Ini potensi yang baik untuk program fitomining pada tailing tambang emas," tutupnya.
 
 
Sumber: [cnbcindonesia.com]

 


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Peristiwa

Rumah di Bukit Raya Pekanbaru Terbakar, Seorang Pria Tewas Terjebak Api

Senin, 01 September 2025 - 17:08:29 WIB

BEDELAU.COM --Kebakaran menghanguskan sebuah rumah d.

Peristiwa

Duka Beruntun, Kota Selatpanjang Digemparkan Penemuan Dua Mayat dalam Satu Hari

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 21:30:07 WIB

BEDELAU.COM --- Warga Kota Selatpan.

Peristiwa

Siswi SD di Kuansing Tewas Tenggelam saat Main di Tepian Sungai Kuantan

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 21:23:09 WIB

BEDELAU.COM --Suasana duka menyelimuti keluarga Tasm.

Peristiwa

Rekan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Driver Ojol dan Mahasiswa Geruduk Mapolda Riau

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:53:15 WIB

BEDELAU.COM --Ribuan driver ojek online atau ojol&nb.

Peristiwa

Tabrakan Beruntun di Pelalawan, Pelajar 15 Tahun Tewas usai Tergilas Truk dan Sopir Kabur

Kamis, 28 Agustus 2025 - 19:41:28 WIB

BEDELAU.COM --- Kecelakaan maut kem.

Peristiwa

Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Timur Pelalawan, Pelajar Tewas Tergilas Truk Tangki

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:42:34 WIB

BEDELAU.COM --Seorang pelajar berusia 15 tahun tewas.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Dua Warga Hilang di Hutan, Diselamatkan Berkat Layanan Darurat Bengkalis Siaga 112
05 September 2025
Prabowo Minta Menteri Tanggapi Aspirasi Mahasiswa
05 September 2025
Apa Kabar Pembentukan Tim Investigasi Dugaan Makar
05 September 2025
Progres Perbaikan Jembatan Sungai Rokan di Rohul Sudah Capai 86 Persen
05 September 2025
Bupati Inhil Terima Kunjungan Universitas Lancang Kuning Bahas Pengembangan SDM
05 September 2025
Aleksandro, Remaja Pekanbaru yang Jebol Sistem NASA Dapat Penghargaan Walikota
05 September 2025
Dorong Hilirisasi Kelapa, Sekdaprov: 4 Pabrik Nata De Coco Akan Dibangun di Riau
05 September 2025
Polres Kuansing Temukan 55 Rakit PETI saat Patroli Gabungan di Sungai Kuantan
05 September 2025
Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan D’Poin Terbongkar, Manajer hingga Pemasok Ditangkap
04 September 2025
Sungai Kuantan Kembali Keruh Bak Teh Susu
04 September 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Raih Gelar NL.P Kades Bagan Melibur Melaju ke PJA 2025 di Jakarta
  • 2 Demo Besar di DPR, Mantan Kepala BIN Sebut Dalangnya dari Luar Negeri
  • 3 Inilah 15 Finalis Festival Pacu Jalur 2025, Siapakah yang akan Bawa Pulang Kerbau Gibran?
  • 4 Korupsi Pemerasan Sertifikasi K3, KPK Buka Peluang Periksa Menaker dan Stafsus Era Jokowi
  • 5 Seorang Berstatus Pelajar, Polisi Amankan Dua Pelaku Begal di Pelalawan
  • 6 Anjing Yang Gigit Warga Pekanbaru Positif Rabies, Petugas Lakukan Vaksinasi Darurat
  • 7 Dinkes Tangani 9 Korban Gigitan Anjing Liar di Tenayan Raya

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved