• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 839 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 974 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Peristiwa

Ternyata Pohon Emas Tumbuh Subur di Indonesia, Ini Jenisnya

Redaksi

Selasa, 22 Februari 2022 12:44:51 WIB
Cetak
Ternyata Pohon Emas Tumbuh Subur di Indonesia, Ini Jenisnya

BEDELAU.COM --Mendengar kata kata pohon emas nampak hanya sebatas dongeng belaka. Namun, pohon tersebut benar benar ada. Faktanya, Indonesia memiliki tanaman yang mampu menyerap logam berat, termasuk logam mulia.

Keberadaan pohon emas ini disampaikan oleh Prof Dr Ir Hamim M.Si dari Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University dalam paparannya di Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap IPB University pada November 2021 lalu.
 
Hamim mengatakan, logam berat, termasuk logam mulia seperti emas, tidak mudah terdegradasi dan bisa berada di tanah sampai ratusan tahun. Selain itu, tumbuhan juga memiliki mekanisme fisiologis yang memungkinkannya menyerap logam berat di sekitar tempatnya tumbuh.
 
Tumbuhan yang menyerap logam berat, papar dia, dapat digunakan sebagai pembersih lingkungan karena dapat membersihkan komponen berbahaya untuk dikonsumsi atau biasa disebut fitoremediasi. Adapun jenis tumbuhan yang dapat menyerap logam berat dalam jumlah besar di dalam jaringannya disebut hiperakumulator. Tidak hanya membersihkan, tumbuhan hiperakumulator juga dapat menjadi alat penambangan logam bernilai tinggi atau fitomining.
 
"Selain bisa dimanfaatkan dalam fitoremediasi, tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk menambang logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti nikel, perak, emas, platinum dan talium, atau suatu kegiatan yang dikenal sebagai fitomining," ujar Hamim dikutip dari detik.com, Selasa (22/2/2022).
 
Jenis-Jenis Pohon Emas Indonesia
Tumbuhan hiperakumulator biasanya banyak ditemukan di wilayah dengan kandungan logam tinggi, seperti di tanah serpentine dan ultramafic yang kaya logam berat seperti nikel, cobalt, dan chromium. Indonesia sendiri termasuk negara dengan lahan ultramafic terbesar di dunia yang meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua.
 
Selain tumbuhan hiperakumulator yang hidup di wilayah ultramafic, ada juga beberapa jenis tumbuhan yang berpotensi jadi agen fitoremediasi dan fitomining. Contohnya yaitu tumbuhan penghasil minyak non-pangan (non-edible oil) seperti jarak pagar (Jatropha curcas), jarak kastor (Ricinus communis), mindi (Melia azedarach) dan kemiri sunan (Reutealis trisperma).
 
Tanaman aromatik penghasil minyak atsiri seperti vetiver (Vetiveria zizanioides), lanjut dia, juga berpotensi besar untuk digunakan sebagai pohon emas agen fitoremediasi maupun fitomining.
 
"Kelompok bayam-bayaman (Amaranthus) yang tumbuh di seputar tailing, memiliki kemampuan akumulasi emas yang paling tinggi, namun karena biomassanya rendah sehingga potensi fitomining-nya tergolong rendah. Tumbuhan lembang (Typha angustifolia) juga cukup tinggi dalam mengakumulasi logam emas (Au). Typha bisa menghasilkan 5-7 gram emas per hektar. Ini tentunya memerlukan eksplorasi yang lebih jauh," jelas Hamim.
 
Meski begitu, toksisitas logam berat dapat menyebabkan penghambatan fotosintesis, pertumbuhan akar dan tajuk yang berakibat pada penurunan produksi bahkan kematian tanaman. Di samping itu, logam berat bisa menyebar melalui rantai makanan secara biologis sehingga membahayakan kesehatan manusia.
 
Mengatasi hal tersebut, Hamim mendapati pemanfaatan cendawan endofit berseptat gelap (Dark Septate Endophyte) dan cendawan mikoriza terbukti dapat membantu tumbuhan-tumbuhan pohon emas beradaptasi pada lingkungan tercemar logam berat.
 
"Penggunaan senyawa amonium tiosianat (NH4SCN) sebagai ligan pelarut emas juga dapat meningkatkan penyerapan emas oleh tanaman dan meningkatkan biomassa tanaman. Ini potensi yang baik untuk program fitomining pada tailing tambang emas," tutupnya.
 
 
Sumber: [cnbcindonesia.com]

 


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Peristiwa

Bentrok Berdarah di Lahan Eks HGU PT Ivomas Rohil, Tujuh Orang Luka-Luka

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:34:36 WIB

BEDELAU.COM --Ketegangan antara pihak PT Ujung Tanju.

Peristiwa

Bentrok Berdarah di Lahan Eks HGU PT Ivomas Rohil, Warga dan Keamanan Perusahaan Saling Serang

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:32:06 WIB

BEDELAU.COM --Konflik pengelolaan lahan eks-HGU mili.

Peristiwa

Kecelakaan Beruntun di Pelalawan, Pasutri Tewas Tertimpa Truk

Ahad, 19 Oktober 2025 - 17:05:17 WIB

BEDELAU.COM --Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan L.

Peristiwa

Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros

Selasa, 14 Oktober 2025 - 18:45:58 WIB

BEDELAU.COM --– Sebuah mobil Toyota Avanza berwarn.

Peristiwa

Bulan Madu Maut di Penginapan Solok, Sang Wanita Tewas Diduga Keracunan Gas Monoksida

Senin, 13 Oktober 2025 - 18:09:18 WIB

SOLOK,BEDELAU.COM --Fakta baru terungkap dari perist.

Peristiwa

Pria Lansia di Siak Dibacok ODGJ Saat Duduk di Warung, Tangan Nyaris Putus

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:50:52 WIB

BEDELAU.COM --Warga Kampung Kayu Ara Permai, Kecamat.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Sejumlah Nama Calon Ketua DPD PDI-P Riau Mencuat, dari Dua Bupati Hingga Ketua DPRD Riau
21 Oktober 2025
Bentrok Berdarah di Lahan Eks HGU PT Ivomas Rohil, Tujuh Orang Luka-Luka
21 Oktober 2025
Bentrok Berdarah di Lahan Eks HGU PT Ivomas Rohil, Warga dan Keamanan Perusahaan Saling Serang
21 Oktober 2025
Dosen dan Mahasiswa S2 Ilmu Pertanian Unilak Lakukan Pengabdian Internasional di Tokyo
21 Oktober 2025
TNI-Polri di Kampar Temukan Excavator Tak Bertuan di Galian C Ilegal
21 Oktober 2025
Teken PKS dengan Perguruan Tinggi, Posbankum Bisa Dijadikan Laboratorium Praktek Mahasiswa
21 Oktober 2025
Wako Agung Dampingi Menteri Hukum RI ke Kelurahan Tobek Godang, Apresiasi Hadirnya Posbankum
21 Oktober 2025
TKD Dipangkas Bikin Keuangan Daerah Berdarah-darah, Menkeu Purbaya Singgung Penyelewengan APBD
20 Oktober 2025
Dilakukan Pengejaran Besar-besar, Seorang Terpidana Mati Kabur dari Rutan Kelas IIB Siak
20 Oktober 2025
DLHK Pekanbaru Tangkap Pencuri Kabel PJU dan Gagalkan Pencurian Kuningan Tugu Adipura
20 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 2 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 3 Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros
  • 4 PT Imbang Tata Alam Perbaiki Jalan di Dusun Sungai Kurau, Camat Merbau dan Warga Beri Apresiasi
  • 5 Rektor Unilak Prof Junaidi Mengukuhkan Ketua IKA Doktor Imran Al Ucok
  • 6 Cekcok Soal Tanah Warisan, Adik Tewas Ditikam Kakak di Kampar
  • 7 Keren !!! Tiga Minggu Menjabat Kanit Reskrim Polsek Sabak Auh Ringkus 1 Orang Tersangka Diamankan

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved