• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 846 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 977 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Daerah
  • Pelalawan

Cerita Warga Pelalawan Terjebak Macet Jalintim Km 23 hingga 10 Jam

Redaksi

Senin, 28 Maret 2022 21:57:36 WIB
Cetak
Cerita Warga Pelalawan Terjebak Macet Jalintim Km 23 hingga 10 Jam
Tumpukan kendaraan terjebak macet di kilometer 23 Jalintim (Foto: cakaplah.com)

PELALAWAN, BEDELAU.COM --Pekerjaan pembangunan rigid Jalan Lintas Timur (Jalintim) di kilometer 23 atau berada tepatnya antara perbatasan Pelalawan, Kampar, dan Pekanbaru, setiap hari semakin kacau balau. Kondisinya sangat dikeluhkan masyarakat pengguna jalan, yang kerap terjebak macet panjang di lokasi ini.

Puncak kemacetan terparah terjadi pada Sabtu (27/3/2022) lalu. Aroma kemacetan tercium sejak siang hari hingga menjelang tengah malam. Dimana sangat banyak masyarakat terjebak dalam kemacetan itu. Dari Pangkalan Kerinci menuju Pekanbaru harus memakan waktu sampai 9 jam, begitu juga arah sebaliknya, bahkan ada yang 10 jam.

Jika kondisi normal dan lancar, jarak tempuh Pangkalan Kerinci menuju Pekanbaru atau sebaliknya, hanya memakan waktu lebih dari 1 jam. Itupun bagi masyarakat bisa berhenti sebentar di SPBU mengisi bensin atau keperluan ke kamar mandi.

Kemacetan tersebut ditenggarai kontraktor pemborong yang tidak bisa mengatur lalu lintas kendaraan baik arah Pelalawan maupun dari Pekanbaru.

Kondisinya diperparah karena kendaraan tertahan tidak bisa bergerak. Hal ini dipicu oleh ulah supir yang tidak sabaran dan saling mendahului. Terlebih lagi tidak adanya petugas yang diturunkan kontraktor mengatur lalu lintas.

Ditambah lagi, di titik pembangunan rigid km 23, merupakan tumpahan mobilitas tinggi kenderaan. Pertama dari Pangkalan Kerinci ke Pekanbaru, tumpahan kenderaan dari dua jalur yakni Jalintim sendiri dan tumpahan dari Jalan Simpang Beringin Maredan. Semuanya bermuara ke sini, yang notabene mobil-mobil besar dan panjang.

Kedua dari arah sebaliknya, merupakan tumpahan kenderaan dari Simpang Pasir Putih dan Jalintim Kulim Pekanbaru, semuanya bermuara di titik pembangunan rigid saat ini. Terlebih lagi, akhir pekan atau weekend aktivitas kendaraan membludak, seperti yang terjadi Sabtu lalu.

Banyak cerita menarik serta keluh kesah masyarakat yang terjebak kemacetan pada akhir pekan kemarin. Seperti yang disampaikan Musrizal, warga Ukui. Ia mengaku bertolak dari Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci pukul 17.30 WIB, sampai di Pangkalan Kerinci pukul 04.00 WIB subuh.

"Ini yang terparah, mau mundur balik ke Pekanbaru tidak bisa lagi, terpaksa ngikutin arus. Jam setengah enam sore dari Pekanbaru, sampai di Kerinci (Pangkalan Kerinci) jam empat subuh. Lantaran sudah stres terpaksa terobos jalur kanan dan nyaris berantam (tabrakan) tiga kali dengan sesama sopir," katanya, Senin (28/3/2022).

Di sisi lain, kata dia, ada temannya dari arah berlawanan pada saat bersamaan banyak yang tidur dalam kenderaan, bahkan ada menepi putus asa. Ada juga tidur di depan rumah-rumah warga. Soalnya di saat itu kenderaan sudah lima lapis dan mundur balik ke Pangkalan Kerinci tidak bisa lagi.

"Banyak diantara warga tidur dalam mobil, bahkan yang dari Pekanbaru baru memilih tidak melanjutkan perjalanan. Ini sudah kacau," tegasnya.

Melihat kondisi ini, sudah semakin parah, ia mendesak pihak terkait, misalnya Polsek, pemerintahan kecamatan atau desa turun tangan. Misalnya, untuk mengurangi mobilitas tinggi kenderaan tidak menumpuk memberi tahukan kepada masyarakat jalan alternatif.

"Lantaran ini masuk ke Pelalawan, Pemerintah Kecamatan Bandar Sikijang, pihak Polsek harus turun tangan. Informasikan ke masyarakat, kan ada jalan alternatif, arahkan masyarakat kita. Begitu juga dari polisi Pekanbaru atau Polisi Kampar, arahkan mobil-mobil ke jalan alternatif. Jangan diamkan saja melihat penderitaan warga," harapnya.

 

 

Sumber: cakaplah.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Daerah

Kunjungan Komisi III DPRD Meranti ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau Hasilkan Komitmen Bersama Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Daerah

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:00:00 WIB

PEKANBARU, BEDELAU.COM--Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti mela.

Daerah

FKKD Merbau Terbentuk, Kades Bagan Melibur Terpilih Secara Aklamasi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 16:30:00 WIB

KEPULAUAN MERANTI, BEDELAU.COM--Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) adalah wadah.

Daerah

Drainase Tak Berfungsi, Walikota Pekanbaru Temukan Ada yang Buang Pipa ke Parit

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:10:12 WIB

BEDELAU.COM --Walikota Pekanbaru Agung Nugroho menga.

Daerah

Ratusan Gepeng Terjaring Razia Gabungan di Pekanbaru, Petugas Pulangkan ke Daerah Asal

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:00:50 WIB

BEDELAU.COM --Ratusan orang terjaring dalam razia ge.

Daerah

Keluhkan Defisit Daerah Rp320 Miliar, Sekda Siak Berharap Dana Transfer 2026 tak Dipotong

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:26:18 WIB

BEDELAU.COM --Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Si.

Daerah

Gandeng BRK Syariah, Pemko Pekanbaru Launching Mobil Layanan NIB, NPWP Keliling

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:17:02 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, men.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat
23 Oktober 2025
Kapal Pembawa 90 Santri Mati Mesin di Tengah Laut, Seluruh Penumpang Selamat
23 Oktober 2025
Drainase Tak Berfungsi, Walikota Pekanbaru Temukan Ada yang Buang Pipa ke Parit
23 Oktober 2025
Melalui Green Policing, Ditpolairud Polda Riau Ajak Mahasiswa Unilak Peduli Lingkungan
23 Oktober 2025
E-STAR Unilak Dorong Kolaborasi Internasional dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tropis Berbasis Biomassa di Tokyo
23 Oktober 2025
Modus Donatur Umrah, Pasutri di Kampar Tipu Korban Rp500 Juta dengan Surat Tanah Palsu
23 Oktober 2025
Ratusan Gepeng Terjaring Razia Gabungan di Pekanbaru, Petugas Pulangkan ke Daerah Asal
23 Oktober 2025
FKKD Merbau Terbentuk, Kades Bagan Melibur Terpilih Secara Aklamasi
23 Oktober 2025
Kunjungan Komisi III DPRD Meranti ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau Hasilkan Komitmen Bersama Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Daerah
23 Oktober 2025
Warga Keluhkan Listrik Sering Padam, Meminta Pemerintah Daerah dan PLN Bisa Menyelesaikan Permasalahan Pemadaman Listrik
23 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Deddy Handoko Tutup Usia, Wako Pekanbaru Sampaikan Duka Mendalam
  • 2 Kuansing, Daerah yang Berani Lawan Pusat
  • 3 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 4 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 5 Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros
  • 6 Diduga Pukul dan Ancam Warga Pakai Pisau, Plt Kadiskes Riau Dilaporkan ke Polisi
  • 7 PT Imbang Tata Alam Perbaiki Jalan di Dusun Sungai Kurau, Camat Merbau dan Warga Beri Apresiasi

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved