• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 841 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 975 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Ekonomi

Dampak Pidato Presiden Larang Ekspor CPO, Harga TBS Sawit Anjlok Jelang Lebaran

Redaksi

Ahad, 24 April 2022 15:41:36 WIB
Cetak
Dampak Pidato Presiden Larang Ekspor CPO, Harga TBS Sawit Anjlok Jelang Lebaran

BEDELAU.COM --Baru dua hari berlalu sejak Pidato Presiden Jokowi perihal eksport Minyak Goreng Sawit (MGS) dan bahan baku MGS, harga TBS (tandan buah segar) sudah anjlok.

Tujuan dari Pidato Presiden tersebut sesungguhnya adalah "Jeweran" kepada semua stakeholder sawit. Namun sayangnya jeweran tersebut justru berdampak tragis terhadap nasib petani sawit.

Hal ini bermula dari Pidato Presiden Jokowi tentang larangan eksport MGS dan bahan baku MGS terhitung mulai 28 April 2022 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau, KH Suher, mengatakan bahwa setelah Presiden menyampaikan pidatonya, harga TBS Tandan Buah Segar (TBS) petani di Riau dan provinsi lainnya, langsung rontok dan turun dikisaran Rp200-300/Kg.

Hari ini, Ahad (24/4/2022) bahkan harga TBS Petani sudah turun pada kisaran Rp500-1.500/Kg, sehingga harga TBS Petani saat ini di PKS (pabrik kelapa sawit) berkisar Rp2.200 hingga Rp2.750

"Sungguh terlalu. Bahkan banyak PKS yang sudah mengirimkan pesan WA kepada pemasok TBS bahwa untuk sementara PKS tutup, Entahlah apa yang terjadi. Nanti, penetapan harga TBS Petani hari Selasa 26 April mendatang di Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Apkasindo akan berjuang keras saat rapat penetapan harga tersebut," kata Suher.

"Kami Petani Sawit Riau berharap kepada Bapak Gubernur Riau, supaya memerintahkan Satgas Pangan Riau untuk merazia PKS-PKS Nakal dengan alasan apapun itu, sebab peraturan Menteri yang mengatur tentang pelarangan ekaport MGS dan Bahan Baku MGS tersebut masih belum ada, kok malah sudah menjadi modus menekan harga TBS kami Petani," tegas Suher lagi.

Padahal, saat rapat Koordinasi 22 Provinsi Apkasindo mengenai Pungutan Ekspor (PE) melalui zoom dengan Ketua Umum DPP Apkasindo, sambung Suher, Petani bersedia dinaikkan Pungutan Eksport (PE) untuk digunakan mensubsidi MGS curah 6 bulan kedepannya, dan uang PE itu adalah uang para petani.

"Tapi kok malah harga TBS kami dibebankan lagi dengan larangan eksport ini," cakapnya lagi.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo Dr. Gulat ME Manurung, MP.,CAPO,CIMA, mengatakan, bahwa kondisi ini seharusnya tidak terjadi, karena Peraturan Menteri sebagai tindaklanjut Pidato Presiden saja belum turun.

"Ini merupakan ulah spekulan, yang mencari untung pasca pidato Pak Jokowi. Ya benar, spekulan TBS dan spekulan CPO sudah bermain dengan menyebarkan WA-WA pembelian TBS Petani untuk hari ini dan besok dengan harga yang sangat rendah. Saya sudah komunikasi ke 22 Ketua-Ketua DPW Provinsi Apkasindo bahwa diketahui hampir semua PKS dari Sabang-Merauke sudah menurunkan pembelian TBS petani 20-40%. Mirisnya lagi ada beberapa PKS yang sudah membuat pengumuman bahwa untuk beberapa hari kedepan tidak menerima TBS (tutup). Ketika Saya tanyakan ke beberapa PKS yang akan tutup tersebut, alasan para Manager PKS tersebut hampir sama yaitu, takut CPO produksi mereka tidak ada yang membeli dan tanki CPO akan penuh atau kalaupun ada yang membeli dengan harga jauh dibawah modal belanja TBS," kata Gulat.

Apkasindo, sambung Gulat, memaklumi alasan para PKS tersebut, tapi tidak dengan cara membabi-buta seperti ini, semua ada aturannya dan petani sangat dirugikan.

Ia juga meminta Satgas Pangan Mabes Polri dan Kejaksaan Agung harus segera turun gunung mengaman kebijakan Presiden Jokowi. PKS-PKS nakal harus diperiksa.

"Saya sepakat semua harus diselamatkan, baik MGS terkhusus curah, industri sawit, terutama 16 juta Petani sawit dan pekerja sawit. Namun semua harus berpatokan kepada aturan. Sekali lagi saya tegaskan, regulasi yang mengatur moratorium eksport MGS dan Bahan baku MGS tersebut belum terbit. Jangan curi start menekan harga TBS Petani. Yang dilarang eksport seperti Pidato Presiden kan hanya MGS dan bahan bakunya, bukan keseluruhan turunan dari CPO, dan masih banyak produk turunan sawit lainnya yang bisa dieksport kok malah disebarkan info bahwa semua dilarang eksport," tanya Gulat heran.

Perlu dicatat, sambung Gulat, bisa saja peraturan Menteri Perdagangan atau Menteri Perindustrian tentang larangan eksport tidak perlu diterbitkan karena situasi MGS sudah membanjiri pasar 2-3 hari kedepan, khususnya MGS yang curah (yang disubsidi), jadi jangan panik dulu.

"Saya yakin dan percaya, Presiden akan mengambil langkah terbaik dalam waktu dekat, untuk itu kepada semua PKS supaya menahan diri tidak menjatuhkan harga TBS Petani dan Pabrik MGS supaya memacu produksi MGS terkhusus jenis curah, dan segera berkoordinasi dengan Distributor baik D1 maupun D2 supaya ketersediaan MGS Curah benar-benar tersedia seperti sebagaimana keinginan Presiden Jokowi.
Jadi gak ada pilihan 'obatnya' ada di para produsen MGS dan PKS. Bila perlu Pabrik MGS bekerja 24 jam untuk menyelamatkan masa depan sawit Indonesia, kita berpacu dengan waktu," tegasnya.

"Kita lihat saja hari Senin besok, tender CPO di KPBN, apakah ada perusahaan yang mengikuti tender dan bagaimana harga penawaran CPO. Ini juga akan menjadi jawaban dari isi pidato Presiden Jokowi. Mari kita semua stakeholder sawit menjadikan kisruh MGS ini menjadi pelajaran berharga, bahwa nasionalis harus menjadi ciri khas sawit Indonesia. Kami yakin dan percaya dengan kebijakan "jeweran" Presiden Jokowi untuk kebaikan kedepannya dalam tata kelola industri sawit yang merupakan tumpuan ekonomi negeri ini," tukasnya.

 

 

Sumber: cakaplah.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Ekonomi

Dukung Hilirisasi Nasional, Gubernur Bakal Bangun Pabrik Kelapa dan Sagu di Riau

Kamis, 25 September 2025 - 19:29:14 WIB

BEDELAU.COM --Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mend.

Ekonomi

Direktur PT PIR Benarkan Kondisi Perusahaan BUMD Riau Itu ‘Sekarat’

Rabu, 24 September 2025 - 20:56:08 WIB

BEDELAU.COM --Direktur Utama BUMD PT Permodalan Inve.

Ekonomi

Harga Cabai Merah Makin Pedas, Konsumen di Pekanbaru Mengeluh

Rabu, 17 September 2025 - 18:59:01 WIB

BEDELAU.COM --Harga cabai merah di Provinsi Riau, kh.

Ekonomi

Harga Cabai Merah di Pekanbaru Meroket Hingga Rp80.000 per Kilogram

Senin, 08 September 2025 - 15:30:51 WIB

BEDELAU.COM --Harga cabai merah di pasar tradisional.

Ekonomi

4 Pabrik Kelapa akan Dibangun di Riau, Diklaim Serap 22 Ribu Tenaga Kerja

Sabtu, 06 September 2025 - 20:47:58 WIB

BEDELAU.COM --Harapan baru mulai tumbuh bagi petani .

Ekonomi

Dorong Hilirisasi Kelapa, Sekdaprov: 4 Pabrik Nata De Coco Akan Dibangun di Riau

Jumat, 05 September 2025 - 19:02:30 WIB

BEDELAU.COM --– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Shin Tae Yong Buka Peluang Kembali, Sebut Indonesia Tetap di Hati Meski Banyak Tawaran
22 Oktober 2025
Diserang Tiga Harimau di Hutan Inhu, Petani Damar Selamat Setelah Tinju Anak Harimau
22 Oktober 2025
Keluhkan Defisit Daerah Rp320 Miliar, Sekda Siak Berharap Dana Transfer 2026 tak Dipotong
22 Oktober 2025
Polri Tetapkan Dua Tersangka Korupsi PT SPR BUMD Riau, Kerugian Capai Rp33 Miliar
22 Oktober 2025
Gandeng BRK Syariah, Pemko Pekanbaru Launching Mobil Layanan NIB, NPWP Keliling
22 Oktober 2025
Deddy Handoko Tutup Usia, Wako Pekanbaru Sampaikan Duka Mendalam
22 Oktober 2025
Sejumlah Nama Calon Ketua DPD PDI-P Riau Mencuat, dari Dua Bupati Hingga Ketua DPRD Riau
21 Oktober 2025
Bentrok Berdarah di Lahan Eks HGU PT Ivomas Rohil, Tujuh Orang Luka-Luka
21 Oktober 2025
Bentrok Berdarah di Lahan Eks HGU PT Ivomas Rohil, Warga dan Keamanan Perusahaan Saling Serang
21 Oktober 2025
Dosen dan Mahasiswa S2 Ilmu Pertanian Unilak Lakukan Pengabdian Internasional di Tokyo
21 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Kuansing, Daerah yang Berani Lawan Pusat
  • 2 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 3 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 4 Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros
  • 5 Diduga Pukul dan Ancam Warga Pakai Pisau, Plt Kadiskes Riau Dilaporkan ke Polisi
  • 6 PT Imbang Tata Alam Perbaiki Jalan di Dusun Sungai Kurau, Camat Merbau dan Warga Beri Apresiasi
  • 7 Rektor Unilak Prof Junaidi Mengukuhkan Ketua IKA Doktor Imran Al Ucok

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved