• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Hukrim
  • Pekanbaru

Oknum DLHK Terjaring OTT Dugaan Pemerasan, DPRD Riau: Hukum Seberat-beratnya

Redaksi

Kamis, 21 Juli 2022 00:46:49 WIB
Cetak
Oknum DLHK Terjaring OTT Dugaan Pemerasan, DPRD Riau: Hukum Seberat-beratnya
Mardianto Manan.

PEKANBARU, BEDELAU.COM --Empat oknum pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Pelalawan dengan dugaan pemerasan terhadap pemilik lahan di kawasan Hutan Produksi Terbatas.

Menanggapi itu, Anggota Komisi I DPRD Riau Mardianto Manan mengaku geram dengan kelakuan oknum aparatur sipil negara atau ASN itu. Ia menilai perbuatan keempat oknum itu sangat mencoreng nama Riau.

"Hukum seberat-beratnya. Mencoreng sekali itu, hukum sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku," kata Mardianto, Kamis (21/7/2022).

"Dapat hukuman 2 sampai 10 bulan hukum 10 bulan, dapat 2 tahun sampai 10 tahun hukum 10 tahun, dapat hukum setengah mati sampai mati hukum sampai mati, intinya beri hukuman seberat-beratnya," tambah dia.

Mardianto mengatakan tindakan melanggar hukum ini sangat mencemarkan nama baik instansi di Pemprov Riau khususnya DLHK. Melihat beberapa persoalan yang terjadi di DLHK, salah satunya belum ditemukan titik terang hilangnya alat berat sitaan di Kabupaten Kuansing menambah kecurigaan adanya dugaan permainan di dinas ini.

"Sudah sekian bulan hilangnya alat berat itu, sampai sekarang belum ditemukan, ini kurang ajar namanya," kata dia.

Legislator dapil Inhu-Kuansing ini pun mengulas daya serap yang dilakukan oleh DLHK terhadap anggaran yang diajukan tak sampai di angka 1 persen.

"Tadi selesai Banggar, ternyata tak sampai 1 persen, hanya nol koma seberapa persen. Sementara hutan habis dibuat dia, anggaran yang diminta dia direncana anggaran akhirnya menjadi SILPA, anak buahnya tertangkap, ini harus segera dievaluasi," kata Mardianto.

Sekretaris Fraksi  PAN DPRD Riau ini meminta Gubernur Riau melakukan evaluasi terhadap kinerja sejumlah ASN Pemprov Riau.

"Ini soal manusianya. Seleksi sesuai tupoksinya masing-masing," tegas dia.

 

 

Sumber: cakaplah.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Hukrim

Siksa Balita Hingga Tewas, Pria di Kuansing Divonis 19 Tahun Penjara

Jumat, 19 Desember 2025 - 23:01:00 WIB

BEDELAU.COM --Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) T.

Hukrim

Kejati Riau Sita SPBU Terkait Dugaan Korupsi Dana PI 10 Persen di PT SPRH

Rabu, 17 Desember 2025 - 19:01:26 WIB

BEDELAU.COM --Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau menyita.

Hukrim

Polisi Ungkap Dua Kasus Predator Anak di Pangkalan Kuras Pelalawan

Selasa, 16 Desember 2025 - 22:03:16 WIB

BEDELAU.COM --Unit Reskrim Polsek Pangkalan Kuras me.

Hukrim

KPK akan Jadwalkan Periksa Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

Selasa, 16 Desember 2025 - 21:49:21 WIB

BEDELAU.COM --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) men.

Hukrim

Kasus Korupsi PI Blok Rokan, Kejati Riau Kembali Tahan Dua Tersangka

Selasa, 16 Desember 2025 - 21:46:19 WIB

BEDELAU.COM --Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau kembali.

Hukrim

SPI 2025 KPK: Hampir Seluruh Pemda di Riau Masuk Zona Merah Korupsi

Selasa, 16 Desember 2025 - 21:43:39 WIB

BEDELAU.COM --Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Rapat Paripurna Hari Jadi ke-17 : DPRD Yakin Kepulauan Meranti Akan Bangkit di Masa Depan
20 Desember 2025
Siksa Balita Hingga Tewas, Pria di Kuansing Divonis 19 Tahun Penjara
19 Desember 2025
Bupati Inhu Ade Agus Hartanto Buka Suara Usai Kantornya Digeledah KPK
19 Desember 2025
Update Korban Banjir Sumatera, BNPB: 1.068 Tewas, 190 Masih Hilang
19 Desember 2025
Walikota Angkat Bicara Soal Penolakan Sejumlah RT RW Soal Perwako Pemilihan
19 Desember 2025
Tiga Kapal Beroperasi, Penyeberangan RoRo Bengkalis-Sungai Selari Mulai Normal
19 Desember 2025
Remaja Inhu Kabur Usai Kenal Pria di Facebook, Polisi Temukan di Jambi
19 Desember 2025
Angkutan Barang Dibatasi Selama Nataru, Ditlantas Polda Riau Siapkan Titik Razia
19 Desember 2025
Pasca Digeledah KPK, Sekda Imbau ASN Inhu Tetap Bekerja Seperti Biasa
19 Desember 2025
Jelang Nataru, Ditlantas Polda Riau Pastikan Kesiapan Personel dan Kendaraan
17 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved