Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Setiap Bulan, 2 Ribu Nasabah Bank Jadi Korban Kejahatan Siber
BEDELAU.COM --Sebanyak dua ribu nasabah bank swasta menjadi korban kejahatan siber setiap bulan. Modus social engineering menjadi siasat penjahat siber untuk keruk tabungan nasabah.
Ketua Komite Kerja Cyber Security Perbanas & Executive Vice President Center Of Digital BCA, Wani Sabu mengatakan modus operandi itu terbilang populer lantaran penjahat siber terbilang repot jika membobol sistem keamanan perbankan.
"Dalam satu bulan ada dua ribu kasus tipu-tipu nasabah. Nasabah ku menjadi korban, entah transfer ke bank lain atau ke fintech," kata Wani dalam acara Indosat Ooredo Hutchison Connex Webinar, Kamis (25/8) di Kuta, Bali.
Dia mengatakan social engineering merupakan siasat penjahat siber yang memengaruhi pikiran nasabah dengan membuat kondisi emosional semringah maupun sedih.
Biasanya, kata Wina, penjahat siber akan menelpon sasaranya seolah sebagai pemberi hadiah ataupun melaporkan hal yang sekiranya membuat calon korban khawatir.
"Nasabah dalam kondisi (emosional) happy maupun sedih bisa jadi mau melakukan apa yang diperintah (oleh pelaku pembobolan)," tuturnya.
Wani mengatakan para pembobol rekening nasabah juga memiliki kemampuan mengamati perilaku atau respons calon korban.
Dengan demikian, dalam hitungan menit calon korban pun percaya dan memberikan data-data penting, padahal data itu digunakan untuk akses rekening korban.
"Mereka sangatvpaham behavior kondisi nasabah kita," katanya.
Pada kesempatan yang sama, SVP Head of Marketing & Channel Management Indosat Ooredoo Hutchison, Linggajaya Budiman mengungkapkan sederet ancaman siber yang kerap seliweran di masyarakat.
Dia mengungkapkan dengan kemudahan akses perbankan di dunia digital, memungkinkan data pengguna dapat diperoleh di mana saja.
"Itu kan memberikan kemudahan dan itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyerang sistem (nasabah)," ujar Linggajaya dalam acara Indosat Ooredo Hutchison Connex Webinar, Kamis (25/8) di Kuta, Bali.
Menurutnya, para nasabah dihadapkan dengan situasi kepercayaan dan integritas. Penjahat siber menjelma sebagai pihak yang dianggap dipercaya agar mendapatkan kepercayaan.
Selain itu, ada pula ancaman integritas, di mana data nasabah bisa dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab demi mengeruk keuntungan.
Di samping itu Linggajaya juga mengatakan jaringan yang digunakan dalam mengakses platform perbankan juga harus aman.
Ada dua hal satu, tadi karena kan semua itu data ya, yang kita tahu di storage, bagaimana pipa atau jaringan yang diakses ke sana juga harus secure.
Kemudian dari pihak perbankan, kata dia, penting juga untuk melakukan otomatisasi transaksi yang mencurigakan, untuk mencegah terjadinya pembobolan dana nasabah.
"Ketika ada insiden yang terjadi akan terbaca dari sistem dan bisa dilakukan mitigasinya," tutup dia.
Sumber: CNNIndonensia.com
Antusiasme Meningkat, Riau Job Fair 2025 Jadi Incaran Pencari Kerja
BEDELAU.COM --aknya. Agenda yang dipusatkan di Gor T.
1 Ton Cabai Merah dari Sleman Tiba di Riau, Dijual Rp58 Ribu per Kilogram
BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mel.
Job Fair 2025 Resmi Dibuka, Pemprov Riau Dorong Penyerapan Tenaga Kerja
BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi Riau melalui Plt G.
Sinergi UMKM dan BUMN: PHR Dorong Kapasitas Pemasaran Pelaku Usaha 13 Koto Kampar
Bangkinang, Riau – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali menunjukkan komitmenn.
Dampak Bencana di Sumbar dan Sumut, Harga Cabai di Pekanbaru Tembus Rp120 Ribu per Kg
BEDELAU.COM --- Harga kebutuhan dap.
Dibuka 4 Desember, Ini Syarat Magang Nasional Batch 3
BEDELAU.COM --Sukses dengan rekrutmen dua batch sebe.








