• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 851 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 980 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Politik

Projo Balas SBY: Jangan Bodohi Rakyat 2 Paslon Pilpres Tak Demokratis

Redaksi

Senin, 19 September 2022 20:16:52 WIB
Cetak
Projo Balas SBY: Jangan Bodohi Rakyat 2 Paslon Pilpres Tak Demokratis

BEDELAU.COM --Relawan Pro-Jokowi (Projo) menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menduga ada upaya agar Pilpres 2024 nanti diatur hanya akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres. Projo menolak pandangan bahwa dua paslon itu ada kaitannya dengan penyelenggaraan pemilu yang tidak demokratis.

"Jangan membodohi rakyat dengan menyatakan bahwa pilpres tidak demokratis jika diikuti dua pasangan calon," kata Ketum Projo Budi Arie dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2022).
 
Budi mengatakan pilpres yang diikuti dua pasangan calon adalah mekanisme yang demokratis. Menurut Budi, ciri pemilihan yang demokratis secara umum adalah ada kompetisi secara luber dan jurdil.
 
"Kompetisi ditandai dengan jumlah kontestan setidaknya dua calon," imbuhnya.
 
Budi lalu mengungkit pelaksanaan Pilpres 2014 yang diikuti dua pasang calon, yakni Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Pun, Pilpres 2019 bersaing Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi.
 
Budi mempertanyakan balik soal penyelenggaraan kedua pemilu tersebut. "Apa benar Pilpres 2014 dan 2019 tidak demokratis?" ujarnya.
 
Budi menilai jumlah paslon yang akan berlaga di pilpres tergantung pada keputusan parpol-parpol sebagai pengusung capres dan cawapres. Hal ini, kata dia, tak ada urusannya dengan rencana jahat dalam penyelenggaraan pilpres.
 
"Saat ini semuanya kan sedang berproses. Mau 2 calon, 3 calon atau 4 calon itu kan ranahnya partai politik untuk memutuskan sesuai aturan konstitusi yang berlaku. Pak SBY mau mengusahakan 3 pasang juga tidak ada yang melarang. Tapi kalau ternyata nantinya perhelatan Pilpres 2024 hanya diikuti 2 calon, jangan serta merta menyimpulkan sebagai sebuah rencana jahat," kata Budi.
 
Budi menuturkan koalisi parpol yang akan mengikuti Pilpres 2024 mendatang merupakan sebuah kesepakatan politik. "Siapapun dan apapun koalisi parpol yang berlaga di Pilpres 2024 adalah sebuah konsekuensi dan kesepakatan politik," ujar Budi.
 
Budi menyinggung pernyataan SBY yang menyebut parpol oposisi seperti Demokrat akan kesulitan mengusung capresnya sendiri. Budi menilai tak ada masalah jika partai-partai pendukung Jokowi membentuk koalisi untuk mengajukan capres-cawapres.
 
Namun, lanjutnya, jangan sampai ketidakmampuan mengajukan calon kemudian menyebut pilpres dengan dua pasangan calon tidak demokratis. Menurutnya, pernyataan itu membodohi masyarakat.
 
"Kasihan rakyat dibodohi dengan politicking semacam itu. Bagaimana rakyat akan mendukung jika dibodohi terus. Rakyat Indonesia sudah cerdas," katanya.
 
Sebelumnya, dugaan SBY itu disampaikan saat Rapimnas Partai Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9). SBY awalnya membeberkan adanya tanda-tanda Pemilu 2024 akan berlangsung secara tidak jujur dan tidak adil.
"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024, saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY seperti dilihat detikcom di akun Tiktok @pdemokrat.sumut, Sabtu (17/9). DPD Partai Demokrat Sumatera Utara telah mengizinkan isi Tiktok itu untuk dikutip.
 
Masih dalam video Tiktok itu, SBY mengatakan akan ada skenario capres-cawapres hanya akan diikuti oleh dua pasangan. SBY menyebut itu dikehendaki oleh mereka agar oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapres.
 
"Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres-cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka. Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya," ucapnya.
 
"Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka, pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, yang berdaulat juga rakyat. Dan ingat selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan 2 kali menyelenggarakan pemilu, selama pilpres Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," lanjutnya.
 
 
Sumber: [detik.com]
 

 

 

V


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Politik

Sejumlah Nama Calon Ketua DPD PDI-P Riau Mencuat, dari Dua Bupati Hingga Ketua DPRD Riau

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:37:37 WIB

BEDELAU.COM --Sejumlah nama calon ketua Dewan Pimpin.

Politik

Musda Ditunda, Karmila Santai

Ahad, 19 Oktober 2025 - 17:18:46 WIB

BEDELAU.COM --Salah satu bakal calon ketua Golkar Ri.

Politik

Musda Golkar Riau Digelar 19 Oktober, Dibuka Ketum Bahlil Lahadalia

Selasa, 14 Oktober 2025 - 18:53:45 WIB

BEDELAU.COM --Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golka.

Politik

Tingkatkan Mutu Pendidikan, Unilak Laksanakan Bimtek Pengimbasan Calon Penguji UKPPPG 2025

Kamis, 25 September 2025 - 11:25:45 WIB

BEDELAU.COM -Universitas Lancang Kuning Riau kembali.

Politik

DPP NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Kursi DPR RI

Ahad, 31 Agustus 2025 - 16:09:34 WIB

BEDELAU.COM --Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasD.

Politik

Kode Keras dari Ketum Kosgoro Soal Musda Golkar, Sebut SF Hariyanto dan Suparman

Sabtu, 26 Juli 2025 - 17:23:05 WIB

BEDELAU.COM -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (P.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Buka User Education Maba 2025, Wakil Rektor I Unilak Dorong Mahasiswa Rajin ke Perpustakaan
26 Oktober 2025
COMING SOON PEKAN RAYA BIOLOGI 2026 “SERIBU AKSI, SEJUTA PRESTASI”
26 Oktober 2025
Waduh! Arena Pacu Jalur Tepian Narosa yang Digasak Pelaku PETI
26 Oktober 2025
Didukung Wako Pekanbaru Agung Nugroho, Fadiksi Unilak Seleksi Calon Penerima Beasiswa PAUD
26 Oktober 2025
Sekeluarga Mengemis, Ayah Ibu dan Dua Anak di Pekanbaru Diamankan Dinas Sosial
26 Oktober 2025
Motor Tabrak Mobil Box Indomaret di Pekanbaru, Satu Orang Terluka
26 Oktober 2025
Usai Divonis 17 Tahun, Gembong Narkoba Mak Gadih Segera Disidang Kasus TPPU
26 Oktober 2025
Cekcok di SPBU, Kapolres Rohil dan Tim Raga Tengahi Keributan Secara Humanis
26 Oktober 2025
Lewat Kejaksaan On The Spot 2025, Jaksa Ajak Masyarakat Perangi Judi Online
26 Oktober 2025
Bentrok Berdarah di Lahan Sitaan Satgas PKH Eks PT Gunung Mas Raya Resmi Cabut Laporan Polisi
24 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat
  • 2 Warga Keluhkan Listrik Sering Padam, Meminta Pemerintah Daerah dan PLN Bisa Menyelesaikan Permasalahan Pemadaman Listrik
  • 3 Deddy Handoko Tutup Usia, Wako Pekanbaru Sampaikan Duka Mendalam
  • 4 Kuansing, Daerah yang Berani Lawan Pusat
  • 5 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 6 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 7 Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved