• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Daerah
  • Kampar

Agar Virus Tak Menyebar, Ikan Mati di Waduk PLTA Koto Panjang Harus Dikubur

Redaksi

Senin, 20 Februari 2023 21:07:05 WIB
Cetak
Agar Virus Tak Menyebar, Ikan Mati di Waduk PLTA Koto Panjang Harus Dikubur

KAMPAR,BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau meminta masyarakat untuk sementara menghentikan budidaya ikan di waduk PLTA Koto Panjang, Kampar.

Hal itu untuk mengantisipasi agar virus dan bakteri yang membuat ikan mati di waduk PLTA Koto Panjang benar-benar hilang. Kemudian ikan-ikan yang mati akibat terpapar virus dan bakteri harus dibuang kedaratan untuk selanjutnya dibakar atau dikubur.

Kepala DKP Riau, Herman Mahmud mengatakan, pada saat awal-awal ditemukan ikan mati di waduk PLTA Koto Panjang tersebut, masyarakat mengambilnya dari keramba ikan dan hanya membuang ikan keluar keramba. Kondisi tersebut justru memperparah penyebaran virus.

"Karena virus dan bakteri itukan menempel pada ikan, kalau ikan yang mati tetap berada di dalam air, maka virusnya akan tetap menyebar," kata Herman, Senin (20/2/2023).

Atas kondisi itu, pihaknya kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat jika menemukan ada ikan di keramba yang mati, maka hendaknya ikan tersebut dibuang kedaratan dengan cara dibakar atau di kubur.

"Karena dengan dua cara itu, maka virus dan bakteri tidak bisa berkembang lagi. Tapi kalau ikan yang mati kita biarkan di waduk, maka virus dan bakteri akan menyebar," ujarnya.

Selain itu, untuk memastikan virus dan bakteri di waduk tersebut sudah hilang. Budidaya ikan di waduk PLTA saat ini juga dihentikan sementara. Penghentian budidaya ikan tersebut bisa hingga satu bulan.

Namun, lanjut Herman, penghentian budidaya ikan di waduk PLTA Koto Panjang tersebut hanya dikhususkan untuk jenis ikan emas saja. Karena, bakteri dan virus hanya menyerang ikan emas saja.

"Yang dihentikan sementara budidaya hanya ikan emas saja, kalau ikan nila tetap. Karena bakteri dan virus itu hanya meyerang ikan emas saja," sebutnya.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan ikan di waduk PLTA Koto Panjang kembali terserang virus, pihaknya kedepan sudah disepakati bahwa benih ikan yang ditebar harus memiliki sertifikat (baik CPIB ataupun SKAI).

"Kemudian pembudidaya ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk PLTA Koto Panjang harus menerapkan Manajemen Cara budidaya ikan yang baik," paparnya.

Kemudian, petugas dari Dinas Perikanan Kabupaten Kampar dan DKP Provinsi Riau akan segera turun ke pembudidaya untuk menyampaikan cara budidaya ikan yang baik. Dilakukan penerapan biosecurity melalui posikandu untuk mendeteksi benih ikan sebelum di tebar di KJA PLTA Koto Panjang.

Selanjutnya juga membuat perda zonasi dan melegalkan usaha budidaya ikan di Waduk PLTA Koto Panjang. Membuat kalender prediksi untuk mengetahui waktu adanya serangan penyakit. Menganjurkan ke pembudidaya untuk memberikan imunostimulan ke ikan budidaya sebagai peningkatan daya tahan tubuh bagi ikan.

"Melakukan inovasi dengan membuat aerasi sebagai suplai oksigen di KJA. Menerapkan akuakultur degan pendekatan ekosistem (ADPE). Padat tebar harus Sesuai dengan SNI dan menyurati Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatra Barat terkait dengan sumber benih penyakit," tukasnya.

 

 

Sumber: cakaplah.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Daerah

Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:00:00 WIB

PEKANBARU, BEDELAU.COM--Pelantikan Pengurus Wilayah Perkumpulan Wartawan Media O.

Daerah

Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang

Kamis, 11 Desember 2025 - 20:00:09 WIB

BEDELAU.COM --Bantuan kemanusiaan tahap II dari masy.

Daerah

Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:45:56 WIB

BEDELAU.COM --Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanb.

Daerah

Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:42:17 WIB

BEDELAU.COM --Polresta Pekanbaru melaksanakan serah .

Daerah

Pemko Pekanbaru Sempurnakan Juknis Pemilihan Ketua RT/RW Serentak

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:38:26 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, ten.

Daerah

Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan

Rabu, 10 Desember 2025 - 19:30:11 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak men.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025
Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang
11 Desember 2025
Diseret Buaya di Depan Rekan Kerja, Petani Rohil Tewas Mengenaskan
11 Desember 2025
Berupaya Kabur, Kakek Penjual Sabu Diringkus Polres Inhu
11 Desember 2025
Kejati Riau Dalami Peran Afrizal Sintong di Korupsi PI 10 Persen Blok Rokan
11 Desember 2025
Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas
11 Desember 2025
Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya
11 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Sempurnakan Juknis Pemilihan Ketua RT/RW Serentak
11 Desember 2025
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
11 Desember 2025
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
10 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved