Pilihan
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Selat Morong-Rupat
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Riau, Sekda Pekanbaru Terancam Dipanggil Paksa

PEKANBARU, BEDELAU.COM -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil, dua kali tidak memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau terkait kasus pengelolaan sampah. Polda akan melayangkan panggilan ketiga.
Pemanggilan pertama terhadap Jamil dilakukan pada Senin 26 Januari 2021. Namun mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru itu tidak hadir tanpa memberikan alasan.
Polda Riau kembali melayangkan panggilan terhadap Jamil untuk dimintai keterangan sebagai saksi pada Kamis (28/1/2021). Lagi, Jamil tidak datang dengan alasan sedang dinas di Jakarta.
Baca Juga: Viral Eiger Sentil Youtuber, Ujungnya Minta Maaf
Penyidik Direktorat Reskrimun Polda Riau bakal melayangkan panggilan ketiga kepada Jamil. "Kami akan agendakan panggil ulang," kata Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan, Jumat 29 Januari 2021.
Disinggung, apakah Jamil akan dipanggil paksa jika tidak juga memenuhi panggilan penyidik, Teddy tidak mau memastikan. "Kita lihat perkembangan," tegasnya.
Di antaranya saksi yang telah diperiksa adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Agus Pramono, kabid dan sekretaris di DLHK. Ahli pidana, ahli hukum tata negara, ahli keselamatan lalu lintas, serta lainnya.
Pemeriksaan juga sudah dilakukan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbaru, Ahmad. "Untuk Kepala Bappeda Kota Pekanbaru juga sudah diperiksa," kata Teddy.
Disinggung tentang penetapan tersangka, Teddy menyatakan belum dilakukan oleh penyidik. Pasalnya, masih sejumlah tahapan dan beberapa saksi lagi yang harus dimintai keterangannya.
Pengusutan perkara ini, berawal adanya tumpukan sampah di sejumlah titik pada ruas jalan di Kota Pekanbaru sejak awal Januari 2021. Tumpukan sampah mengeluarkan aroma tak sedap hingga meresahkan masyarakat.
Pihak DLHK beralasan, sampah tidak terangkut ke Tempat Penampungan Akhir karena kontrak dengan pihak ketiga telah habis sejak akhir tahun 2020. Pemko melakukan lelang untuk mencari rekanan lain
Sebelumnya, pengangkutan sampah dilakukan PT Samhana Indah dan PT Godang Tua Jaya. Selama menunggu ada pemenang lelang baru, untuk sementara waktu pengangkutan sampah diambil alih DLHK.
Dalam kasus ini, bagi oknum yang bertanggung jawab atas kelalaian itu akan dijerat Pasal 40 dan atau Pasal 41 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Pasal 40 ayat (1) ancamannya 4 tahun penjara dan denda Rp100 juta, sedangkan Pasal 41 ayat (1) ancamannya 3 tahun penjara dan denda Rp100 juta," tegas Teddy.***
Sumber: (fixpekanbaru.com)
DPRD Pekanbaru Dukung Penghapusan Retribusi Parkir di Retail Modern
BEDELAU.COM --Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) .
Tarif Parkir di Pekanbaru Turun, Gubernur Riau Ucapkan Terimakasih ke Wali Kota
BEDELAU.COM --Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, men.
Polres Siak Bersama Disperindag dan UPTD Pastikan Kualitas Minyakita di Pasar
Siak – Satreskrim Polres Siak, bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagan.
Kades Tanjung Berulak Sampaikan Aspirasi dI Reses DPRD Riau
BEDELAU.COM --Kepala Desa Tanjung Berulak, Edi Chandra, SE, menjadi sosok utama .
DPRD Riau Minta Pj Sekda Jadi Penggerak Atasi Defisit Anggaran
BEDELAU.COM --Ketua DPRD Riau Kaderismanto meminta P.
Efisiensi Anggaran, Walikota Pekanbaru Ingatkan OPD Fokus ke Program Menyentuh Masyarakat
BEDELAU.COM --Walikota Pekanbaru Agung Nugroho, mene.