• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Politik

Soal 'Mega Kecolongan' Diduga Terkait SBY Maju Pilpres 2004

Redaksi

Sabtu, 20 Februari 2021 14:48:01 WIB
Cetak
Soal 'Mega Kecolongan' Diduga Terkait SBY Maju Pilpres 2004

BEDELAU.COM --Eks Sekjen Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie bercerita bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengatakan Ketum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Lantas, apa asal mula cerita 'SBY bilang Mega kecolongan'?

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan cerita Megawati kecolongan dari SBY sebagai cerita lama. Isu ini kembali muncul karena pernyataan Marzuki Ali yang menyebut 'SBY bilang Megawati kecolongan'.
 
"Jadi kan ini sebetulnya cerita lama. Yang jadi panas karena diungkap kembali oleh Pak Marzuki Alie," ujar Qodari kepada wartawan, Jumat (19/2/2021).
 
Qodari mengisahkan kembali suasana politik menuju Pilpres 2004. SBY dan Mega, dikatakan Qodari, memang memiliki elektabilitas yang tinggi.
 
Lebih lanjut, Qodari menilai saat itu Megawati sudah bertanya mengenai keikutsertaan SBY dalam Pilpres 2004. Bahkan, menurutnya, Mega mengajak SBY menjadi calon wakil presidennya. Menurut Qodari, saat itu SBY menolak tawaran Megawati serta menyatakan tidak akan ikut Pilpres 2004.
 
"Nah saya tidak tahu persis bagaimana ceritanya tapi kalau nggak salah, ya Bu Mega itu atau PDI itu sudah bertanya kepada SBY mau ikut pemilu, mau ikut pilpres atau tidak. Bahkan kabarnya dipertimbangkan atau bahkan diajak sebagai bakal wakil calon presiden. Nah tapi SBY menolak dan ya kira-kira itu menyatakan tidak akan maju begitu," terang Qodari.
 
Namun ternyata, SBY justru maju ke Pilpres 2004. Menurut Qodari, hal itu membuat Megawati kecolongan.
 
"Nah ternyata SBY maju. Nah itu mungkin yang dimaksudkan dengan ya kecolongan begitu," ujarnya.
 
Qodari pun menilai dinamika politik tersebutlah yang membuat Megawati 'sakit hati' terhadap SBY. Sebab, SBY sempat mengatakan tidak akan ikut Pilpres 2004 tapi justru sebaliknya.
 
"Dan saya kira itu yang kemungkinan itu yang menyebabkan katakanlah sakit hati yang mendalam dari Ibu Mega terhadap SBY karena sudah ditanya mau ikut apa nggak ternyata katanya nggak tapi ternyata iya. Begitu," ucapnya.
 
Menurut Qodari, apabila SBY sejak awal terbuka mengatakan ingin maju Pilpres 2004, Megawati tidak akan sakit hati. Meskipun, kata Qodari, SBY juga memiliki pertimbangan atas tindakannya itu.
 
"Seandainya SBY sudah terbuka dari awal bahwa dia mau ikut mungkin rasa sakit hati itu tidak terjadi. Walaupun di sisi yang lain mungkin SBY punya kalkulasi kalau dia mengatakan 'iya', maka langkah-langkah politiknya akan, katakanlah, dihambat begitu," tuturnya.
 
Peristiwa kecolongan di masa Pilpres 2004 itu, kata Qodari, merupakan awal permasalahan antara SBY dan Megawati. Ia menilai masalah itu menjadi berkepanjangan hingga hari ini.
 
"Ya setiap presiden memang harus ya mungkin itu yang apa ya, yang menjadi masalah pada waktu itu dan kemudian berkepanjangan sampai dengan hari ini. Nah menurut saya dinamika politik yang terjadi pasca-2004 itu ya sesungguhnya juga ikut berkontribusi terhadap membaik atau memburuknya hubungan antara SBY dengan Megawati," ujarnya.
 
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut kecolongan dua kali Ketum PDIP melawan eks Ketum PD itu tak perlu ditangisi. Kecolongan itu, menurut Andi Arief, terjadi secara elegan.
 
"Kecolongan dua kali Ibu Megawati melawan SBY dalam pilpres adalah kenyataan sejarah, tak perlu ditangisi," kata Andi Arief di Twitter, Jumat (19/2).
 
Mengapa Andi Arief berkata demikian? Bagi Andi Arief, Megawati kecolongan oleh SBY karena pilihan rakyat, bukan pengkhianatan.
 
"Toh, kecolongan melalui pilihan rakyat. Bukan melalui penghianatan menjatuhkan lewat MPR," sebut Andi Arief.
 
Sumber: [detik.com]

 

 

 


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Politik

Singgung Gubernur Riau Bukan PKB Lagi, Kasir Sayangkan Sikap Indra Gunawan Eet

Kamis, 27 November 2025 - 19:27:39 WIB

BEDELAU.COM --- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bang.

Politik

Zukri-Kaderismanto Kembali Pimpin PDI-P Riau, Zulkardi Dipercaya Garap Sektor Pemuda dan Olahraga

Ahad, 23 November 2025 - 19:05:57 WIB

PEKANBARU - Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan Provinsi Riau di Labersa.

Politik

Zukri Misran Kembali Pimpin DPD PDI-P Riau Periode 2025-2030

Sabtu, 22 November 2025 - 19:32:18 WIB

BEDELAU.COM --Dinamika politik PDI Perjuangan di Ria.

Politik

PDIP Riau Gelar Konferda Sabtu, Nama Calon Ketua Diumumkan oleh Hasto

Kamis, 20 November 2025 - 19:54:35 WIB

BEDELAU.COM --DPP PDI Perjuangan akhirnya memutuskan.

Politik

AMSI Riau Soroti Penunjukan PLT Ketua DPD Golkar Riau

Senin, 03 November 2025 - 22:19:44 WIB

BEDELAU.COM --Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (.

Politik

Kaderismanto Sebut DPP Sudah Kantongi Nama Calon Ketua DPD PDI-P Riau

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:36:02 WIB

BEDELAU.COM --Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demo.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Warga Korban Banjir Siapkan Gugatan Terhadap Prabowo-Menhut
12 Desember 2025
Diduga Cekcok dengan Suami, Ibu Muda di Kuansing Nekat Minum Racun Rumput
12 Desember 2025
Ketua KNPI Riau Sentil Walikota Dumai, Larshen Yunus: "Tata Kelola Pemerintahan yang Amburadul"
12 Desember 2025
11 Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Perairan Rokan Hilir
12 Desember 2025
Kejari Geledah Kantor DPRD Pekanbaru, Dalami Dugaan Korupsi Anggaran Sekretariat
12 Desember 2025
Jelang Program Pemutihan Denda Pajak Berakhir, Pelayanan Samsat di Riau Diperpanjang
12 Desember 2025
Lahirkan 1000 Doktor Bagi Warga Riau, Unilak MOU Dengan PMRI
12 Desember 2025
Tiga Pelaku Illegal Logging Ditangkap Polres Bengkalis di Tanjung Leban
12 Desember 2025
Kurang dari 12 Jam, Polres Kampar Ringkus Pelaku Pembunuhan Berencana
12 Desember 2025
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved