• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Daerah
  • Rohil

Ribuan Tionghoa Rohil Bakar Tongkang, Kenang Sejarah Tahun 1826 Silam

Redaksi

Ahad, 23 Juni 2024 18:17:02 WIB
Cetak
Ribuan Tionghoa Rohil Bakar Tongkang, Kenang Sejarah Tahun 1826 Silam
Ribuan Tionghoa Rohil Bakar Tongkang, Kenang Sejarah Tahun 1826 Silam/foto: riauaktual.com

BEDELAU.COM --Untuk mengenang sejarah di tahun 1826 lalu, Festival Bakar Tongkang kembali dilaksanakan. Event pariwisata nasional itu, berhasil menyedot 50 ribu wisatawan di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, Sabtu (22/6).

Festival Bakar Tongkang (kapal) dilaksanakan sebagai bagian dari upacara adat bakar tongkang yang sudah menjadi tradisi turun-temurun di Rokan Hilir. Itu merupakan sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada dewa-dewa laut atas hasil tangkapan ikan yang melimpah.

Tradisi dari leluhur ini memiliki cerita yang sangat erat dengan kelompok imigran China pertama yang meninggalkan Tanah Air mereka, serta menetap di pulau Sumatera yang kemudian dikenal dengan nama Bagansiapiapi. Bakar tongkang berarti membakar kapal terakhir tempat mereka berlayar, pada tahun 1826.

Proses Ritual Bakar Tongkang dimulai dari Klenteng Ing Hok Kiong yang merupakan klenteng tertua di Kota Bagansiapiapi. Dari kelenteng tersebut, para peserta Bakar Tongkang bergotong royong, saling bahu membahu secara bergantian mengangkat replika Kapal Tongkang.

Replika Kapal Tongkang diarak dan digotong secara bergantian. Perlengkapan ornamen Tionghoa memenuhi kota itu. Seketika tampak suasana seperti sebuah China Town. Meriah sekali.

Aroma kepulan asap dari bakaran Hio atau dupa juga tercium tajam. Namun, kondisi itu tak menyurutkan niat wisatawan untuk menyaksikan tradisi tersebut. 

Replika Kapal Tongkang yang diarak massa tiba di lokasi pembakaran pukul 16.55 WIB. Kemudian, dinaikkan ke atas tumpukan kertas sembahyang warna kuning atau Kim ChuaChua. Kemudian, replika kapal tongkang dibakar.

Akhirnya momen yang ditunggu-tunggu tiba, tiang layar tongkang yang dibakar jatuh ke arah darat. Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, arah jatuhnya tiang menunjukkan keselamatan dan peruntungan usaha. Di mana peruntungan tahun ini berada di darat berdasarkan jatuhnya tiang.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan kini iven Bakar Tongkang tidak lagi menjadi milik masyarakat Tionghoa di Bagan Siapi-api saja. 

Namun saat ini, Bakar Tongkang merupakan simbol dan pesta budaya, bahkan sudah menjadi agenda wisata nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 

"Dengan adanya prosesi iven Bakar Tongkang ini diharapkan dapat menghidupkan sendi-sendi perekonomian rakyat, menggerakkan sektor pariwisata dan pendapatan asli daerah. Kemudian, mengangkat wisata budaya potensial Provinsi Riau dalam mensukseskan program Pemerintah di sektor Pariwisata Nasional," ujar Roni.

Berdasarkan data Pemkab Rohil, sebanyak 50 ribu wisatawan datang menyaksikan Bakar Tongkang. Untuk Okupansi kamar hotel mencapai 1.800 kamar penuh. Kondisi ini berdampak pula dengan hotel dan penginapan di kabupaten/kota tetangga yang mengalami peningkatan okupansi.

Pemerintah Provinsi Riau berharap agar masyarakat Rokan Hilir dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di daerahnya salah satunya melalui iven Bakar Tongkang.

"Mari kita jadikan iven Bakar Tongkang ini sebagai salah satu cara memelihara toleransi dan kerukunan masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir khususnya dan Provinsi Riau umumnya," ucap Roni Rakhmat.

Bakar Tongkang adalah tradisi ritual yang mengandung makna sejarah penting bagi Kota Bagansiapiapi, terutama dalam perjalanan awal para imigran Tionghoa yang tiba di Muara Rokan. 

Terdapat kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra menggunakan kapal kayu sederhana. Kapal ini dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian, Tiongkok.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengajak masyarakat untuk menjaga budaya warisan leluhur, seperti bakar tongkang ini.

"Saya melihat tradisi Bakar Tongkang ini sangat baik. Tradisi budaya turun temurun masyarakat dirawat sajak jaman dahulu, sampai saat ini masih terjaga," kata Iqbal di lokasi setelah Bakar Tongkang.

Iqbal mengaku tradisi Bakar Tongkang di Bagan Siapiapi adalah tradisi masyarakat Tionghoa. Namun, seluruh masyarakat kini ikut merayakan sebagai tradisi budaya di Riau yang banyak menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.

"Saya melihat tadi tradisi ini dihadiri tidak hanya masyarakat Tionghoa. Kebudayaan daerah lain seperti kuda lumping, reog, semua berbaur meramaikan tradisi Bakar Tongkang," kata Iqbal.

Selain itu, Iqbal juga melihat seluruh yang hadir saling menjaga keamanan dan ketertiban. Terbukti, kepolisian tidak perlu menurunkan banyak personel untuk ikut mengawal event nasional tersebut.

"Untuk pegamanan saja kita tidak banyak turun, tetapi masyarakat bisa menjaga ini bersama-sama. Termasuk juga menjaga keamanan dan ketertiban selama festival berlangsung," kata jenderal bintang dua itu.

Festival Bakar Tongkang dilaksanakan sebagai bagian dari upacara adat bakar tongkang yang sudah menjadi tradisi turun-temurun di Rokan Hilir. Itu merupakan sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan kepada dewa-dewa laut atas hasil tangkapan ikan yang melimpah.

Tradisi dari leluhur ini memiliki cerita yang sangat erat dengan kelompok imigran China pertama yang meninggalkan Tanah Air mereka, serta menetap di pulau Sumatera yang kemudian dikenal dengan nama Bagansiapiapi. Bakar tongkang berarti membakar kapal terakhir tempat mereka berlayar, pada tahun 1826.

Dalam sejarahnya, diyakini bahwa leluhur Bagansiapiapi merupakan orang Tang-lang generasi Hokkien yang berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) di Xiamen, Provinsi Fujian, China Selatan. Mereka disebut meninggalkan Tanah Air dengan kapal yang mempunyai pangkalan datar.

Kapal itu digunakan sebagai alat pengangkut pasir serta mineral yang ditambang, kemudian disebut tongkang. Awalnya ada tiga kapal tongkang saat ekspedisi tersebut, tetapi cuma satu kapal yang menggapai tepi laut Sumatera.

Dalam festival budaya Bakar Tongkang Rohil 2024 ini, Pemprov Riau memberikan bantuan pada sektor-sektor pendukung agar pelaksanaan acara berjalan sukses.

 

 

 

Sumber: riauaktual.com


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Daerah

Ketua KNPI Riau Sentil Walikota Dumai, Larshen Yunus: "Tata Kelola Pemerintahan yang Amburadul"

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:27:16 WIB

BEDELAU.COM  --Ikhwal Penunjukan Sekretaris Dae.

Daerah

Jelang Program Pemutihan Denda Pajak Berakhir, Pelayanan Samsat di Riau Diperpanjang

Jumat, 12 Desember 2025 - 22:16:21 WIB

BEDELAU.COM --Jelang berakhirnya program pemutihan d.

Daerah

Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat

Jumat, 12 Desember 2025 - 16:00:00 WIB

PEKANBARU, BEDELAU.COM--Pelantikan Pengurus Wilayah Perkumpulan Wartawan Media O.

Daerah

Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang

Kamis, 11 Desember 2025 - 20:00:09 WIB

BEDELAU.COM --Bantuan kemanusiaan tahap II dari masy.

Daerah

Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:45:56 WIB

BEDELAU.COM --Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanb.

Daerah

Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya

Kamis, 11 Desember 2025 - 19:42:17 WIB

BEDELAU.COM --Polresta Pekanbaru melaksanakan serah .

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Warga Korban Banjir Siapkan Gugatan Terhadap Prabowo-Menhut
12 Desember 2025
Diduga Cekcok dengan Suami, Ibu Muda di Kuansing Nekat Minum Racun Rumput
12 Desember 2025
Ketua KNPI Riau Sentil Walikota Dumai, Larshen Yunus: "Tata Kelola Pemerintahan yang Amburadul"
12 Desember 2025
11 Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Perairan Rokan Hilir
12 Desember 2025
Kejari Geledah Kantor DPRD Pekanbaru, Dalami Dugaan Korupsi Anggaran Sekretariat
12 Desember 2025
Jelang Program Pemutihan Denda Pajak Berakhir, Pelayanan Samsat di Riau Diperpanjang
12 Desember 2025
Lahirkan 1000 Doktor Bagi Warga Riau, Unilak MOU Dengan PMRI
12 Desember 2025
Tiga Pelaku Illegal Logging Ditangkap Polres Bengkalis di Tanjung Leban
12 Desember 2025
Kurang dari 12 Jam, Polres Kampar Ringkus Pelaku Pembunuhan Berencana
12 Desember 2025
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved