Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 846 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 978 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
BIN Bicara Sederet Pemicu Aksi Teror Sepekan Terakhir
BEDELAU.COM --Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan ada beberapa pemicu aksi terorisme yang terjadi dalam waktu sepekan ini. Salah satunya rasa sakit hati akibat tindakan aparat terhadap kelompok terorisme.
"Pemicu terjadinya teror atau teroris banyak, di antaranya keliru pemahaman tentang agama atau ideologi, keliru dalam mencerna persoalan, dan ada juga masalah ekonomi. Jika terjadi penindakan oleh aparat, lantas timbul sakit hati dan ingin balas, apalagi jika mereka beranggapan ada ketidakadilan dalam masyarakat," kata jubir BIN Wawan Hari Purwanto kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).
BIN mengatakan rendahnya pemahaman nilai agama juga menjadi pemicu. Para pelaku teror, menurutnya, salah dalam memahami makna jihad.
"Terkait kasus teror sepekan terakhir, pemicunya adalah rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai agama sehingga salah dalam menafsirkannya, akhirnya mudah dipengaruhi dan didoktrin. Selain itu, adanya pemahaman makna jihad yang sempit, bahwa jihad dengan melakukan aksi kekerasan berupa bom bunuh diri atau amaliyah akan mati syahid dan masuk surga," ujarnya.
"Menurut mereka, waktu yang tepat untuk amaliyah adalah menjelang Ramadhan dan targetnya kelompok yang dinilainya kafir. Hal ini bisa dilihat dari wasiat yang mereka tinggalkan untuk keluarga dan orang terdekatnya. Ini yang harus kita luruskan melalui literasi publik bersama seluruh elemen masyarakat," lanjut Wawan.
BIN mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap doktrin-doktrin yang keliru. Dia juga mengingatkan para orang tua mengawasi anaknya terkait hal ini, mengingat generasi muda atau milenial menjadi kelompok rentan dalam ajaran radikalisme.
"Saya mengimbau masyarakat agar waspada dan tidak mudah menerima ajaran dan doktrin yang keliru tentang nilai-nilai agama. Orang tua agar mengawasi anaknya. Jika ada perilaku yang aneh, segera dibimbing dan diingatkan supaya terhindar dari pengaruh ajaran yang mengarah ke aksi terorisme. Tidak ada agama yang mengajarkan teror," tuturnya.
Seperti diketahui, bom bunuh diri terjadi di depan gedung Katedral Makassar pada Minggu (29/3). Polri mengatakan sampai saat ini sudah menangkap 23 terduga teroris. Dari 23 orang yang ditangkap, 13 orang berkaitan dengan bom bunuh diri di Makassar.
"Sampai hari ini terkait pengungkapan bom yang kita lakukan kejadian bom di Makassar sampai hari ini sudah kita amankan 13 orang," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).
Lalu, belum sepekan terlewat, serangan teror terjadi lagi di Mabes Polri. Kali ini dilakukan lone wolf oleh seorang perempuan bernama Zakiah Aini.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Bentrok Berdarah di Lahan Sitaan Satgas PKH Eks PT Gunung Mas Raya Resmi Cabut Laporan Polisi
BEDELAU.COM --– Upaya mediasi yang difasilitasi oleh Polres R.
Polda Riau Tangkap Perambah 13 Hektare Hutan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil
BEDELAU.COM --Kepolisian Daerah (Polda) Riau menangk.
Diduga Sarat Penyimpangan, Retribusi Dishub Bengkalis Dilaporkan ke Kejati Riau
BEDELAU.COM --Dugaan praktik korupsi dalam pengelola.
Modus Donatur Umrah, Pasutri di Kampar Tipu Korban Rp500 Juta dengan Surat Tanah Palsu
BEDELAU.COM --Polres Kampar mengungkap kasus penipua.
Polri Tetapkan Dua Tersangka Korupsi PT SPR BUMD Riau, Kerugian Capai Rp33 Miliar
BEDELAU.COM --Korps Pemberantasan Tindak Pidana Koru.
TNI-Polri di Kampar Temukan Excavator Tak Bertuan di Galian C Ilegal
BEDELAU.COM --Tim gabungan dari Satreskrim Polres Ka.
TULIS KOMENTAR +INDEKS








