Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Polda Riau Gelar Coaching Clinic Fidusia, Tekankan Eksekusi Sesuai Hukum
BEDELAU.COM --Dalam upaya memperkuat sinergi antara aparat penegak hukum dan pelaku industri pembiayaan, Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar Coaching Clinic bertema “Hukum Perdata dalam Fidusia”, Kamis (8/5/2025) di Aula Tribrata Mapolda Riau.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Dr. (c) Sujana Donandi S, S.H., M.H., C.L.A., pakar hukum jaminan fidusia dari Universitas Presiden. Acara dibuka secara resmi oleh Wakapolda Riau, Brigjen Pol Jossy Kusumo, S.H., M.Han.
"Kegiatan ini penting untuk memperdalam pemahaman terhadap aspek hukum perdata dalam perjanjian fidusia, serta mendorong penyelesaian sengketa yang mengedepankan pendekatan kekeluargaan dan hukum," ujar Wakapolda dalam sambutannya.
Acara ini diikuti oleh para Pejabat Utama (PJU) Polda Riau, para Kasat Reskrim Polres/Polresta se-Riau, serta perwakilan perusahaan pembiayaan dari berbagai daerah di provinsi ini.
Dalam pemaparannya, Dr. Sujana menyoroti aspek hukum eksekusi objek fidusia yang belakangan menjadi sorotan publik. Ia menjelaskan bahwa eksekusi oleh pihak ketiga seperti debt collector harus mengacu pada ketentuan hukum dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Eksekusi fidusia hanya dapat dilakukan jika debitur terbukti wanprestasi, sudah diberikan peringatan, terdapat sertifikat fidusia, dan ada kesepakatan tertulis tentang wanprestasi serta kesediaan menyerahkan objek," tegas Sujana.
Ia menambahkan, jika tidak terdapat kesepakatan tersebut, maka proses pengambilan barang jaminan harus melalui pengadilan.
Tindakan sepihak oleh debt collector tanpa prosedur yang sah dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum dan dapat dikenai sanksi pidana.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, S.H., S.I.K., turut menyampaikan pengalamannya terkait praktik fidusia di lapangan. Ia menegaskan pentingnya dokumen resmi dalam proses eksekusi guna menghindari pelanggaran hukum.
"Debitur juga dilarang memindahtangankan objek jaminan tanpa izin. Jika dilanggar, maka konsekuensinya adalah pidana," jelas Asep.
Sumber: Riauaktual.com
Bentrok Berdarah di Lahan Sitaan Satgas PKH Eks PT Gunung Mas Raya Resmi Cabut Laporan Polisi
BEDELAU.COM --– Upaya mediasi yang difasilitasi oleh Polres R.
Polda Riau Tangkap Perambah 13 Hektare Hutan Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil
BEDELAU.COM --Kepolisian Daerah (Polda) Riau menangk.
Diduga Sarat Penyimpangan, Retribusi Dishub Bengkalis Dilaporkan ke Kejati Riau
BEDELAU.COM --Dugaan praktik korupsi dalam pengelola.
Modus Donatur Umrah, Pasutri di Kampar Tipu Korban Rp500 Juta dengan Surat Tanah Palsu
BEDELAU.COM --Polres Kampar mengungkap kasus penipua.
Polri Tetapkan Dua Tersangka Korupsi PT SPR BUMD Riau, Kerugian Capai Rp33 Miliar
BEDELAU.COM --Korps Pemberantasan Tindak Pidana Koru.
TNI-Polri di Kampar Temukan Excavator Tak Bertuan di Galian C Ilegal
BEDELAU.COM --Tim gabungan dari Satreskrim Polres Ka.








