Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Pulang dari Vatikan, Jokowi Alami Sakit Kulit dan Peradangan

BEDELAU.COM --- Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menjadi sorotan setelah beredar foto yang memperlihatkan kondisi kulitnya yang berubah. Sakit kulit Jokowi disebut mulai muncul sepulang dari Vatikan.
Ajudan Jokowi Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengakui memang ada perubahan secara pada fisik Jokowi, terutama di bagian wajah. Namun, dia memastikan bahwa secara umum Jokowi tidak mengalami gangguan kesehatan serius.
"Kalau memang secara visual kita bisa lihat ya kulit Bapak memang agak berubah. Tapi secara fisik, memang secara fisik oke beliau. Nggak ada masalah," kata Syarif kepada media, Minggu (22/6/2025).
Syarif tidak menjawab saat ditanya rumor bahwa Jokowi menderita penyakit autoimun Stevens Jhonson Syndrome. Menurutnya, yang berhak menjelaskan soal autoimun atau tidak adalah dokter.
"Nah, itu mungkin dokter nanti yang lebih detail menjelaskan (disebut kena autoimun)," tuturnya.
Di media sosial ramai disebut Jokowi sakit kulit karena penyakit autoimun Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Penyakit ini adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang langka dan serius.
Biasanya reaksi terhadap obat yang dimulai dengan gejala seperti flu, diikuti dengan ruam yang menyakitkan yang menyebar dan melepuh.
Terlepas dari sakit kulit Jokowi, penyakit Stevens Johnson Syndrome termasuk sebagai keadaan darurat medis yang biasanya memerlukan rawat inap. Perawatan difokuskan pada penghilangan penyebab, perawatan luka, pengendalian rasa sakit, dan meminimalkan komplikasi saat kulit tumbuh kembali.
Dikutip dari laman John Hopkins, beberapa kelompok orang berisiko lebih tinggi terkena sindrom Stevens-Johnson, termasuk:
- Orang-orang yang telah mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Individu dengan AIDS atau HIV
- Orang-orang yang menjalani kemoterapi
- Mereka yang memiliki anggota keluarga dengan sindrom Stevens-Johnson
Penyebab Sindrom Stevens-Johnson
Penyebab paling umum dari SJS adalah reaksi obat. Hampir semua obat dapat menyebabkan SJS, tetapi obat-obatan seperti antibiotik, antikonvulsan, dan perawatan anti-inflamasi paling sering menyebabkannya.
SJS lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Masalah mata yang umum terkait dengan SJS dapat mencakup:
- Konjungtivitis
- Ulserasi pada kelopak mata
- Peradangan di dalam mata (iritis)
- Lepuh kornea
- Perforasi kornea, lubang di kornea yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen
- Setelah tahap akut penyakit, bekas luka konjungtiva dan kornea, yang menyebabkan penurunan atau hilangnya penglihatan, adalah hal yang umum.
- Pada anak-anak, sindrom Stevens-Johnson juga dapat disebabkan oleh infeksi seperti pilek atau flu, atau luka dingin.
Sumber: SM News.com
TKD Dipangkas Bikin Keuangan Daerah Berdarah-darah, Menkeu Purbaya Singgung Penyelewengan APBD
BEDELAU.COM --Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudh.
Mahfud MD Ingatkan Prabowo: Proyek IKN dan Whoosh Berpotensi Langgar Hukum
BEDELAU.COM --Mantan Menteri Koordinator Bidang Poli.
Gaya Hemat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Seharusnya Ditiru Kepala Daerah Lain
BEDELAU.COM --– Saat sejumlah kep.
Negara Panen Cuan! Denda Kelapa Sawit Dalam Kawasan Hutan Rp 25 Juta Per Hektare, Ini Rumus Menghitungnya
BEDELAU.COM -- Pemerintah akan mend.
Penyebab Komdigi Bekukan Sementara Izin TikTok di Indonesia
BEDELAU.COM --Kementerian Komunikasi dan Digital (Ko.