• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 846 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 978 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Pendidikan

Kemendikbudristek: Sekolah Tatap Muka Juli, Orangtua Berhak Memilih

Redaksi

Kamis, 06 Mei 2021 22:10:09 WIB
Cetak
Kemendikbudristek: Sekolah Tatap Muka Juli, Orangtua Berhak Memilih

BEDELAU.COM --Meski sejumlah pihak masih mengkhawatirkan risiko Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan dilakukan di tahun ajaran baru pada Juli 2021 mendatang, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan dengan peraturan vaksin diprioritaskan untuk para guru, sudah waktunya pembelajaran kembali ke sekolah.

Menurut dia, tidak ada solusi lain selain anak-anak harus mulai berinteraksi lagi. Sekolah, tuturnya, wajib menyediakan opsi tatap muka. Namun, ia menekankan bahwa orang tua memiliki hak mutlak menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka.
 
“Itu hak prerogatif orang tua untuk memilih anaknya mau PTM atau PJJ,” tegas Nadiem seperti dirangkum dari laman Kemendikbudristek.
 
Lebih lanjut ia mengatakan, kebijakan PJJ membuat banyak orang tua menyadari pentingnya peran mereka dalam pendidikan anak. Kesadaran ini memaksa orang tua untuk terlibat di pendidikan anak dan guru juga punya kesadaran baru bahwa orang tua adalah mitra pendukung pendidikan anak.
 
“Orang tua sadar dirinya harus belajar jadi guru di rumah,” jelasnya.
 
Persiapan jelang sekolah tatap muka
Nadiem mengungkapkan hasil dari berbagai survei yang dihimpun maupun yang dilakukan Kemendikbudristek. Ia menyebut, mayoritas peserta didik dan orang tua sudah ingin tatap muka.
 
“Hampir 80 persen sudah ingin tatap muka. Karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
 
Mohammad Ridwan Hafiedz atau Ridho Slank bercerita bahwa dirinya telah diberi kuisioner dari sekolah, yang berisi pertanyaan kesediaan orangtua pembelajaran tatap muka. Ridho mengakui anaknya sangat ingin untuk kembali ke sekolah.
 
Berbeda dengan Ridho, Bimo Setiawan Almachzumi atau akrab disapa Bimbim Slank, mengaku putrinya di rumah mengaku belum berani tatap muka walau enggan juga sekolah daring.
 
Sementara itu, di kesempatan yang sama salah satu orang tua peserta didik, Senny, bertanya tentang transisi menuju PTM. Ia mengaku senang dengan rencana transisi menuju PTM tapi tetap ada kekhawatiran yang dirasakan.
 
“Anak saya kelas 3 SD, dan kami senang sekali (dengan rencana PTM), tapi kekhawatiran itu tetap ada. Kegalauan ibu-ibu umumnya adalah jaminan yang bisa diberikan agar kita rela dan ikhlas melepas anak-anak? Karena kita tahu anak-anak tidak seperti kita menjaga protokol kesehatan. Bagaimana mengatasinya, Mas Menteri?” tutur Senny.
 
Menjawab pertanyaan tersebut, Nadiem menjawab bahwa dirinya tidak bisa memberikan jaminan. Tetapi yang harus diingat dan yang terpenting, tuturnya, keputusan itu ada di masing-masing orang tua.
 
“Itu dulu dipegang. Tiap orang tua mengenal anaknya dan punya level risiko tersendiri. Hak memutuskan anak kembali ke sekolah secara tatap muka atau masih PJJ saja, ada di orang tua. Sekolah tidak boleh memaksa, itu hak orang tua,” tegas Nadiem.
 
Alasan kedua, lanjut Nadiem, berjalannya vaksinasi guru-guru meringankan beban transisi ini. Selain itu, semua orang tua berhak datang langsung, memonitor, dan bergerak melihat ke sekolah, dan ikut memastikan bahwa protokol kesehatan benar terjadi.
 
Ia menyebut, peran orang tua dalam kesuksesan PTM ini sangat penting. Tentunya ada peran kementerian terkait, dinas kesehatan, dan pihak sekolah. Kementerian Kesehatan pun telah membuat protokol kesehatan yang sangat ketat.
 
“Namun, akhirnya kembali kepada keputusan Ibu sendiri untuk memilih apakah anak sudah boleh mengikuti tatap muka,” terang dia.
 
Nadiem juga menjelaskan bahwa masing-masing sekolah akan melalui polanya sendiri. Ada sekolah yang mau buka cuma dua kali seminggu, ada yang bergiliran pagi dan sore.
 
Masing-masing sekolah, kata dia, akan menentukan cara rotasinya, dan sistem itu tergantung kebutuhan masing-masing anak dan orang tua di lingkungan.
 
“Yang penting, karena aturan mainnya hanya boleh 50 persen kapasitas di sekolah, mau tidak mau akan jadi hibrida,” jelasnya.
 
Rekomendasi kedua, lanjut Nadiem, adalah orang tua disarankan langsung mengamati sendiri ke sekolah. Misalnya, tatap muka hari pertama, orang tua tidak mau kirim anak ke sekolah, tidak apa-apa.
 
Orang tua bisa datang dulu ke sekolah, memonitor bagaimana protokol kesehatan dan pembelajaran dijalankan. Hari kedua, mungkin orang tua lebih yakin dengan anak yang lebih disiplin lalu memutuskan tidak apa-apa anaknya pergi ke sekolah.
 
“Kalau anak yang Ibu belum yakin, tidak apa-apa masih PJJ. Ibu harus mengambil inisiasi sendiri. Pastinya, hak prerogatif bagi Ibu dan semua orang tua, di mana mau mengambil risiko tersebut. Tugas kami di pemerintahan adalah memastikan protokol kesehatan yang paling ketat menjadi aturan main,” ungkapnya.
 
 
Sumber: [kompas.com]


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Pendidikan

Menyelami Hakikat Kehidupan : Sebuah Renungan Filosofis dalam “Filsafat Pendidikan Biologi”

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:20:39 WIB

Resensi Buku Filsafat Pendidikan Biologi.

Pendidikan

Unilak Buka User Education Maba 2025

Jumat, 24 Oktober 2025 - 13:16:43 WIB

BEDELAU.COM --Universitas Lancang Kuning (Unilak) me.

Pendidikan

Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:52:40 WIB

Prof. Firdaus menghadirkan karya ini sebagai upaya meneguhkan fondasi filosofis dalam Pendidikan .

Pendidikan

Melalui Green Policing, Ditpolairud Polda Riau Ajak Mahasiswa Unilak Peduli Lingkungan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:08:48 WIB

BEDELAU.COM -- Direktorat Polisi Perairan dan Udara .

Pendidikan

E-STAR Unilak Dorong Kolaborasi Internasional dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tropis Berbasis Biomassa di Tokyo

Kamis, 23 Oktober 2025 - 18:06:09 WIB

BEDELAU.COM -- Tokyo, Jepang — Kamis, 16 Oktober 2025. Tim Center f.

Pendidikan

Dosen dan Mahasiswa S2 Ilmu Pertanian Unilak Lakukan Pengabdian Internasional di Tokyo

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:28:07 WIB

TOKYO,BEDELAU.COM -- Kamis, 16 Oktober 2025. Tim dos.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Menyelami Hakikat Kehidupan : Sebuah Renungan Filosofis dalam “Filsafat Pendidikan Biologi”
24 Oktober 2025
Unilak Buka User Education Maba 2025
24 Oktober 2025
Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat
23 Oktober 2025
Kapal Pembawa 90 Santri Mati Mesin di Tengah Laut, Seluruh Penumpang Selamat
23 Oktober 2025
Drainase Tak Berfungsi, Walikota Pekanbaru Temukan Ada yang Buang Pipa ke Parit
23 Oktober 2025
Melalui Green Policing, Ditpolairud Polda Riau Ajak Mahasiswa Unilak Peduli Lingkungan
23 Oktober 2025
E-STAR Unilak Dorong Kolaborasi Internasional dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tropis Berbasis Biomassa di Tokyo
23 Oktober 2025
Modus Donatur Umrah, Pasutri di Kampar Tipu Korban Rp500 Juta dengan Surat Tanah Palsu
23 Oktober 2025
Ratusan Gepeng Terjaring Razia Gabungan di Pekanbaru, Petugas Pulangkan ke Daerah Asal
23 Oktober 2025
FKKD Merbau Terbentuk, Kades Bagan Melibur Terpilih Secara Aklamasi
23 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Deddy Handoko Tutup Usia, Wako Pekanbaru Sampaikan Duka Mendalam
  • 2 Kuansing, Daerah yang Berani Lawan Pusat
  • 3 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 4 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 5 Avanza Masuk Parit di Belakang MTQ Pekanbaru, Pengemudi Dilarikan ke RS Awal Bros
  • 6 Diduga Pukul dan Ancam Warga Pakai Pisau, Plt Kadiskes Riau Dilaporkan ke Polisi
  • 7 PT Imbang Tata Alam Perbaiki Jalan di Dusun Sungai Kurau, Camat Merbau dan Warga Beri Apresiasi

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved