• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Ekonomi

Ambyar! Sri Mulyani 'Murka' Bongkar Borok BUMN

Redaksi

Jumat, 17 Desember 2021 16:00:26 WIB
Cetak
Ambyar! Sri Mulyani 'Murka' Bongkar Borok BUMN

BEDELAU.COM --Segenap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam kondisi yang buruk. Apalagi sejak adanya pandemi covid-19, di mana banyak BUMN diperkirakan akan bangkrut.

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat membedah kinerja BUMN penerima PMN tahun 2020 bersama Komisi XI DPR RI, beberapa hari lalu.
 
"Dari sisi distress atau kemungkinan bangkrut ada 68% dari BUMN kita itu (bisa bangkrut) dan 32% nya masuk kategori aman," ungkapnya.
 
Kemudian, jika dilihat dari rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/ DER), juga ditemukan bahwa BUMN penerima PMN sebagian besar mempunyai utang yang cukup tinggi dibandingkan rerata industrinya. Bahkan, kata Sri Mulyani, utang tersebut di atas rata-rata industrinya.
 
Sementara, yang sebanding dengan industrinya hanya 2%. Lalu, utang yang berada di bawah rata-rata industrinya tercatat sebanyak 34%.
 
Secara rule of thumb, DER suatu perusahaan biasanya dikatakan sehat apabila berada di bawah angka 1 atau 100%. Akan tetapi, tentunya angka tersebut ini berbeda-beda dari satu sektor ke sektor lainnya. Sebagai patokan, secara umum, batas wajar DER sendiri adalah 3 kali (300%) hingga 4 kali (400%).
 
"BUMN kita 55% itu debt-nya, utangnya berada di atas rata-rata dari industri di mana mereka berada," ujarnya.
 
Menurut data Sri Mulyani, alokasi dana untuk BUMN melalui PMN sepanjang 2005-2021 terbagi dalam tiga klaster yakni pendirian BUMN Rp 3 triliun, restrukturisasi BUMN Rp 12,7 triliun dan peningkatan kinerja BUMN Rp 345,6 triliun.
 
Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi keuangan sejumlah BUMN yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
 
Dalam tulisan ini, Tim Riset CNBC Indonesia akan berfokus pada 20 emiten yang termasuk ke dalam indeks IDXBUMN20, dengan menggunakan laporan keuangan per kuartal III (Q3) 2021. Adapun emiten BUMN Karya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) baru merilis laporan keuangan per kuartal II 2021.
 
Dari 20 emiten BUMN tersebut, 5 emiten merupakan BUMN Karya atau konstruksi plus satu emiten semen, kemudian 7 emiten bank, 3 emiten tambang, dan empat sisanya beragam-mulai dari migas, telekomunikasi hingga farmasi.
 
Apabila menilik data di atas, sebanyak 12 emiten berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih secara tahunan (year on year/YoY).
 
Emiten tambang batu bara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi emiten BUMN dengan pertumbuhan pendapatan tertinggi (50,84% secara yoy) di tengah booming harga batu bara sepanjang tahun ini.
 
Selain itu, ada 12 emiten juga yang sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara yoy per akhir kuartal III 2021. Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan emiten migas PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) menduduki peringkat pertama pertumbuhan laba terbesar.
 
Lalu, di antara 8 emiten yang mengalami penurunan pendapatan, ada dua nama terbesar, yakni emiten tambang nikel PT Timah Tbk (TINS) dan BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

 

Namun, kendati terjadi penurunan pendapatan secara tahunan, kedua emiten tersebut berhasil membalik rugi bersih pada tahun lalu menjadi rugi bersih pada akhir September 2021.
 
Apabila menelisik rasio utang lewat DER, ada 12 emiten yang memiliki posisi DER sangat tinggi, yakni semua emiten dari sektor BUMN Karya dan perbankan.
 
Hanya saja, DER yang tinggi untuk sektor konstruksi dan perbankan seringkali dianggap wajar.
 
Untuk sektor konstruksi, misalnya, tinggi DER lazim terjadi lantaran tingginya modal kerja dan biaya operasi di awal proyek dan waktu pengembalian atas modal yang dikeluarkan juga relatif lebih lama.
 
Sementara, untuk sektor perbankan, DER tinggi terjadi karena memiliki model usaha berupa simpan pinjam. Dana dari nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) terhitung sebagai utang yang membuat DER sebuah bank menjadi tinggi. Bahkan, beberapa DER emiten bank tergolong tinggi sekali, seperti DER PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang mencapai 940,76% atau 9,4 kali.
 
Namun, biasanya, yang lebih diperhatikan dalam menganalisis keuangan perbankan adalah rasio lainnya, seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), rasio kecukupan modal hingga posisi kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) dan beberapa nama lagi. Adapun sejauh ini, kedua indikator tersebut tergolong aman.
 
 
Sumber: [cnbcindonesia.com]


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Ekonomi

Antusiasme Meningkat, Riau Job Fair 2025 Jadi Incaran Pencari Kerja

Kamis, 04 Desember 2025 - 19:23:55 WIB

BEDELAU.COM --aknya. Agenda yang dipusatkan di Gor T.

Ekonomi

1 Ton Cabai Merah dari Sleman Tiba di Riau, Dijual Rp58 Ribu per Kilogram

Rabu, 03 Desember 2025 - 18:59:30 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mel.

Ekonomi

Job Fair 2025 Resmi Dibuka, Pemprov Riau Dorong Penyerapan Tenaga Kerja

Selasa, 02 Desember 2025 - 19:48:04 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi Riau melalui Plt G.

Ekonomi

Sinergi UMKM dan BUMN: PHR Dorong Kapasitas Pemasaran Pelaku Usaha 13 Koto Kampar

Senin, 01 Desember 2025 - 13:48:03 WIB

Bangkinang, Riau – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali menunjukkan komitmenn.

Ekonomi

Dampak Bencana di Sumbar dan Sumut, Harga Cabai di Pekanbaru Tembus Rp120 Ribu per Kg

Jumat, 28 November 2025 - 17:58:15 WIB

BEDELAU.COM --- Harga kebutuhan dap.

Ekonomi

Dibuka 4 Desember, Ini Syarat Magang Nasional Batch 3

Rabu, 26 November 2025 - 19:01:41 WIB

BEDELAU.COM --Sukses dengan rekrutmen dua batch sebe.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Pelantikan PW MOI Periode 2025–2028 Berlangsung Khidmat
12 Desember 2025
Solidaritas Masyarakat Riau: 150 Ton Bantuan Aceh Diangkut Naik Kapal Perang
11 Desember 2025
Diseret Buaya di Depan Rekan Kerja, Petani Rohil Tewas Mengenaskan
11 Desember 2025
Berupaya Kabur, Kakek Penjual Sabu Diringkus Polres Inhu
11 Desember 2025
Kejati Riau Dalami Peran Afrizal Sintong di Korupsi PI 10 Persen Blok Rokan
11 Desember 2025
Bajaj Belum Boleh Beroperasi di Pekanbaru, Dishub Minta Pengelola Hentikan Aktivitas
11 Desember 2025
Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polresta Pekanbaru Berganti, Ini Nama-Namanya
11 Desember 2025
Pemko Pekanbaru Sempurnakan Juknis Pemilihan Ketua RT/RW Serentak
11 Desember 2025
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
11 Desember 2025
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
10 Desember 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
  • 2 Kejati Riau Tahan Oknum Pengacara dalam Kasus Korupsi PI 10 persen Blok Rokan
  • 3 Kasus Korupsi Dana PI 10 Persen, Kajati: Mantan Bupati Rohil Ada Kaitan tapi Tunggu
  • 4 Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
  • 5 Anak Yatim dan Dhuafa di Siak Dapat Santunan Tiap Bulan
  • 6 Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
  • 7 Aksi Sosial, YPPM dan Anak-anak Mengaji Serahkan Donasi Kepada IKMR Kepulauan Meranti

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved