Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Eco Enzyme dari Bahan Sederhana dengan Manfaat Luar Biasa
BEDELAU.COM --Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah tangga merupakan salah satu penyumbang timbulan sampah yang cukup besar. Apa yang akan kita warisakan kelak ke anak cucu kita jika perilaku kita dalam menangani sampah masih sama dengan masa lalu. Dimana kita hanya mengandalkan truk-truk sampah yang kita bayar per bulan dengan uang belasan sampai puluhan ribu saja. Apakah ini yang akan kita warisakan kelas kepada anak cucu kita? Sampai kapan TPA dapat menampung sampah yang kita produksi setiap hari? Lalu, saat satu TPA sudah maksimal penampungannya, maka akan dicari TPA yang baru. Dan akankah seperti itu seterusnya?
Tim dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning sangat memperhatikan hal tersebut. Sehingga pada tanggal 13 Januari 2022, dengan menggandeng Bank Sampah Pandau Jaya yang dipimpin oleh Bapak Prama Widayat, yang bertempat di Kabupaten Kampar Provinsi Riau kami memberikan pelatihan pemanfaatan pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme kepada mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Eco enzyme memang bukan barang populer di masyarakat, hal ini menjadi salah satu kendala dalam memasyarakatkannya. Padahal, untuk bahannya sendiri sangat mudah didapatkan dengan biaya yang murah. Terdiri dari sisa sayuran atau sampah kulit buah-buahan seperti kulit nenas, kulit apel, kulit semangka ataupun kulit jeruk. Dengan perbandingan 3 kg sampah sayuran atau kulit buah, gula merah 1 Kg yang dicairkan dan air 10 liter. Seluruh bahan dicampur, disimpan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama minimal 90 hari dengan suhu ruang. Bahan-bahan tersebut akan terfermentasi dan menjadi eco enzyme. Dalam proses tersebut, sekali-sekali buka tutup wadah utnuk mengalirkan gas yang ada didalam wadah.

Setelah 90 hari, pisahkan cairan eco enzyme dengan ampas sayuran atau kulit buah. Maka, eco enzyme siap digunakan. Beberapa manfaat eco enzyme yang paling popular adalah sebagai pengganti pupuk tanaman. Pupuk organik memiliki keunggulan dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia.
Selain lebih ekonomis, pupuk organik juga dapat mempertahankan kesuburan tanah, dibandingkan dengan pupuk kimia yang jika dipergunakan dalam jangaka waktu lama akan menggerus kesuburan tanah. Selain itu, eco enzyme juga dapat digunakan sebagai penjernih air sungai. Eco enzyme juga digunakan sebagai salah satu alternatif pembersih lantai, dan masih banyak lagi manfaat eco enzyme. Tetapi, cairan eco enzyme ini belum populer di masyarakat, sehingga masyarakat masih enggan membuat dan menggunakannnya.
Penulis: Nurhayani Lubis
Terbanyak di LLDIKTI Wilayah 17, Unilak Penerima Bantuan Publikasi Jurnal Bereputasi dari DIKTI.
BEDELAU.COM --- Universitas Lancang Kuning Riau (Uni.
Anggota Komisi III DPR RI Dewi Juliani Buka Sosialisasi 4 Pilar di FH Unilak
BEDELAU.COM -- Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI .
Lahirkan 1000 Doktor Bagi Warga Riau, Unilak MOU Dengan PMRI
BEDELAU.COM -- Universitas Lancang Kuning (Unilak) R.
Dialokasikan Rp10 Miliar, 1.709 Pelamar Perebutkan Beasiswa Pemko Pekanbaru
BEDELAU.COM --Sebanyak 1.709 orang bersaing mempereb.
Hadiri Pelantikan Dewan Pendidikan Inhil, Rektor Unilak Langsung MoU dengan Bupati
BEDELAU.COM --Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H Herma.
Sebagai Bentuk Solidaritas, SMKN 1 Bandar Laksamana Galang Dana Bantu Korban Bencana Alam
BENGKALIS, BEDELAU.COM--Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bandar Laksama.








