Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 841 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 975 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Indonesia Punya Tanaman Penghasil Emas, Terbesar di Dunia!

BEDELAU.COM --Indonesia digadang-gadang memiliki tanaman yang bisa menghasilkan emas. Tanaman ini disebutkan banyak tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Meski tidak menghasilkan emas secara langsung, namun tanaman ini bisa menyerap logam berat yang ada di tanah melalui rantai makanan secara biologis.
Pakar Biologi Tumbuhan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Hamim mengungkapkan tumbuhan memiliki mekanisme fisiologis yang membuat mereka memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya atau disebut hiperakumulator. Lantaran kemampuannya tersebut, tumbuhan itu dapat digunakan sebagai bahan pembersih lingkungan yang dikenal dengan sebutan fitoremediasi.
"Selain dapat digunakan sebagai fitoremediasi, tanaman ini juga dapat digunakan untuk menambang logam-logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti nikel perak, emas, platina dan talium atau kegiatan yang dikenal dengan fitomining," kata Hamim, melansir CNN Indonesia beberapa waktu lalu.
Daerah tempat tanaman ini berkembang memiliki kandungan logam tinggi seperti tanah serpentin dan ultrabasa.
Namun demikian, dia melihat bahwa potensi tumbuhan hiperakumulator di sana belum tergarap optimal. Perlu adanya perhatian dari berbagai pihak agar potensi dapat digali dan dimanfaatkan untuk fitoremediasi dan fitomining.
Sebagai contoh, hasil eksplorasi tumbuhan sekitar tailing dam (lokasi limbah sisa pemisahan bijih logam mulia dengan material non-ekonomis) tambang emas PT Antam UBPE Pongkor. Hampir semua jenis tumbuhan di sana mampu mengakumulasi emas meski dalam kadar rendah.
"Kelompok bayam-bayaman (Amaranthus) yang tumbuh di sekitar tailing memiliki kemampuan akumulasi emas tertinggi, tetapi karena bio massanya rendah, potensi fitomining-nya rendah. Tanaman lembang (Typha angustifolia) juga cukup tinggi mengakumulasi logam emas (Au). Typha dapat menghasilkan 5-7 gram emas per hektar. Hal ini tentu memerlukan pendalaman lebih lanjut," tandasnya.
Sumber: [cnbcindonesia.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Dukung Hilirisasi Nasional, Gubernur Bakal Bangun Pabrik Kelapa dan Sagu di Riau
BEDELAU.COM --Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mend.
Direktur PT PIR Benarkan Kondisi Perusahaan BUMD Riau Itu ‘Sekarat’
BEDELAU.COM --Direktur Utama BUMD PT Permodalan Inve.
Harga Cabai Merah Makin Pedas, Konsumen di Pekanbaru Mengeluh
BEDELAU.COM --Harga cabai merah di Provinsi Riau, kh.
Harga Cabai Merah di Pekanbaru Meroket Hingga Rp80.000 per Kilogram
BEDELAU.COM --Harga cabai merah di pasar tradisional.
4 Pabrik Kelapa akan Dibangun di Riau, Diklaim Serap 22 Ribu Tenaga Kerja
BEDELAU.COM --Harapan baru mulai tumbuh bagi petani .
Dorong Hilirisasi Kelapa, Sekdaprov: 4 Pabrik Nata De Coco Akan Dibangun di Riau
BEDELAU.COM --– Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi.
TULIS KOMENTAR +INDEKS