Pilihan
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 364 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 422 Kali
Mayat Perempuan Ditemukan Mengapung di Sungai Selat Morong-Rupat
Dibaca : 274 Kali
Kasus 28 Pekerja Migran Indonesia, Polisi Tetapkan 3 Tersangka
Dibaca : 593 Kali
Polda Jateng Jelaskan soal Viral Polisi Kepung Warga di Masjid Wadas
BEDELAU.COM --Di media sosial beredar potongan video dan narasi yang menyebut ratusan polisi mengepung warga di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) di sebuah masjid. Polda Jateng menegaskan, video dan narasi yang beredar di media sosial merupakan bentuk provokasi.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy memberi penjelasan soal penangkapan 23 orang di Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada Selasa (8/2) kemarin. Dia menyebut ada potongan-potongan video yang dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk provokasi.
Kombes M Iqbal menegaskan, penangkapan terjadi di luar masjid, bukan di lokasi Istigasah.
"Itu bukan di istigasah, itu di luar masjid," kata Iqbal seperti dikutip dari detikJateng, Rabu (9/2/2022). Dia juga mengirimkan video yang memperlihatkan pasukan kepolisian saat membarikade dan memberikan pengamanan terhadap warga yang berada di dalam masjid.
Iqbal menyatakan, di lokasi ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi warga dan membawa senjata tajam. Mereka-mereka inilah yang ditangkap aparat. Para provokator ini menurutnya sengaja berlindung di rumah-rumah penduduk.
"Ke-23 orang tersebut saat akan diamankan sengaja berlindung di rumah-rumah penduduk dan juga sengaja menjadikan anak-anak dan wanita sebagai tameng agar tidak ditangkap petugas. Cara cara seperti ini sudah mereka lakukan pada April 2021," jelas Iqbal.
"Karena keberadaan mereka sudah membahayakan jiwa dan harta benda warga lainnya, akhirnya petugas reserse melakukan upaya penangkapan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan dan sesuai SOP," imbuhnya.
Kombes M Iqbal juga membantah petugas asal masuk ke rumah warga saat melakukan penangkapan. Iqbal menjelaskan polisi sebelumnya sudah mewanti-wanti agar tidak terjadi benturan, kemudian muncul kelompok dengan senjata tajam dan kemudian dikejar, namun mereka masuk ke rumah warga.
"Polisi sudah public address agar tidak ada benturan di masyarakat Wadas sendiri. Langkah-langkah Polri sudah sesuai SOP. Tetapi ada provokasi. Saat akan diamankan mereka lari ke rumah penduduk. Hoaks kalau polisi asal masuk rumah penduduk. Yang benar adalah polisi mengejar provokator yang masuk rumah penduduk. Menggunakan cara-cara itu mereka (merekam) video dan viral provokasi," ujarnya Iqbal disertai video anggota polisi menyerukan imbauan ke warga.
Seharusnya, lanjut Iqbal, warga yang tidak setuju dengan opsi pengukuran tersebut bisa menggunakan jalur damai. Namun di lapangan ada kelompok yang mengancam dan melakukan provokasi.
"Dalam kegiatan pengamanan dan pendampingan tersebut petugas gabungan sebelum masuk desa Wadas telah terus melaksanakan imbauan-imbauan agar selalu menjaga kamtibmas, menghormati hak warga yang lain yang sudah memilih setuju dengan opsi pengukuran, dan jika ada warga yang tidak setuju agar gunakan cara yang damai jauhi kekerasan, namun kenyataannya pada saat proses pengukuran ternyata didapati sekelompok warga yang mengancam kelompok yang lain yang setuju pengukuran dan memprovokasi," jelas Iqbal.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Polda Riau Tangkap Penampung Emas Ilegal di Kuansing
BEDELAU.COM --Beberapa anggota Direktorat Reserse Kr.
Terungkap, Ini Identitas Mayat Tergeletak di Jalan Yos Sudarso Pekan Lalu
BEDELAU.COM --Terungkap identitas seorang pria yang .
Perampok Pedagang Emas Sumbar Ditangkap Warga Rohul
BEDELAU.COM --Warga Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Ri.
Sakit Hati Jalinan Kasih Putus, Pria di Rohul Sebar Video Bugil Mantan Pacar
BEDELAU.COM --Pria berinisial AR (25) di Kabupaten R.
TULIS KOMENTAR +INDEKS