• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 856 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 984 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Pemerintahan
  • Meranti

Satu-satunya di Riau, Desa Mekong Masuk 10 Besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional

Redaksi

Rabu, 01 Maret 2023 18:09:42 WIB
Cetak
Satu-satunya di Riau, Desa Mekong Masuk 10 Besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional

MERANTI, BEDELAU.COM--Dengan predikat daerah miskin ekstrim, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ternyata memiliki desa dengan predikat Desa Pangan Aman.

Desa tersebut bernama Mekong yang berada di Kecamatan Tebingtinggi Barat. Desa ini menjadi salah satu dari sedikit desa dengan berbagai inovasi untuk terciptanya keamanan pangan. Bahkan saat ini Desa Mekong menjadi satu-satunya desa yang berhasil masuk 10 besar Lomba Desa Pangan Aman tingkat nasional dari Provinsi Riau.

Kepala Desa Mekong, Lisya Kumala SKM, saat diwawancara wartawan, Selasa (28/2/2023) mengatakan desanya memang telah melewati perjalanan panjang untuk berinovasi dan mendapat predikat Desa Aman Pangan.

Dijelaskannya sejak Maret 2022 Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru telah melakukan intervensi kepada beberapa desa di Kepulauan Meranti untuk melakukan dalam meningkatan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman serta mendukung gerakan pemerintah dalam pencegahan Stunting.

"Selama 5 bulan kami diintervensi, akhirnya ada 6 desa yang lolos untuk ikut lomba dari Provinsi Riau. Lalu pada 16 Februari kemarin BPOM mengirimkan surat bahwa desa kita masuk 10 besar nominator Desa Pangan Aman," ungkap Lisya. 

Dia mengatakan selama proses seleksi desanya telah melakukan berbagai langkah mulai dari tahun 2022 pembentukan KPD (Keamanan Pangan Desa) yang terdiri dari 4 orang yaitu Kepala Desa, Sekretaris atau kaur desa, Karang Taruna dan Kader keluarga. Dari KPD tersebut kemudian kembali dibentuk KKPD (Kader Keamanan Pangan Desa) intervensi BBPOM berjumlah 15 orang dan KKPD mandiri berjumlah 16 orang.

Secara perlahan dan masif KKPD in terus melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat desa, hingga akhirnya ratusan orang komunitas terbentuk mendapatkan bimtek Program Pangan Aman.

"Dari KKPD ini kami membentuk lagi komunitas 50 orang dibantu BPOM, dari 50 orang ini kemudian diturunkan kepada komunitas lain sebanyak 51 orang sehingga saat ini anggota komunitas ada 101 orang," tuturnya.

Dijelaskan Lisya, bekal intervensi dan bimtek yang telah didapat sedari awal itu, Desa yang dipimpinnya akhirnya melahirkan 7 program inovasi, Integrasi dan Inisiatif Desa Pangan Aman.

Adapun program-program tersebut adalah Inovasi Belokan (Battle Lompatan Keamanan Pangan), Inovasi KEBAPP (Ketukan Bahaya pada Pangan), Inovasi Kabayan (Kartu Bahaya Pangan), Inovasi LaPeLaPaO (layanan Pembuatn Label Pangan Olahan), Inovasi SITAZIR Fasilitasi Penerbitan izin edar KKPD Mekong, Inovasi Jebol (Jemput Bola) dan Inovasi Fasilitasi Penerbitan NPWP dalam rangka Pemenuhan Persyaratan SPP-IRT dan SLHS.

Berbagai inovasi tersebut Desa Mekong juga berhasil membuat sejumlah perubahan signifikan. Hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan, hasil pengujian produk makanan di 33 ritel di desa mekong nihil bahan berbahaya.

"Pada 27 Juli 2022 BPOM melakukan pengujian terhadap 37 ritel yang ada di desa, hasilnya ada 3 sampel yang TMS (Tidak Memenuhi Syarat) atau mengandung boraks. Pada 25 Oktober 2022 ada 35 ritel yang diuji pasca intervensi dan hasilnya 100 persen memenuhi syarat," jelasnya.

Tidak hanya di desa sendiri, tim KKPD Desa Mekong juga melakukan berbagai kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan kampanye Keamanan Pangan ke berbagai desa di Kepulauan Meranti diantaranya Desa Kundur, Batang Malas, Alai di Kecamatan Tebingtinggi Barat, bahkan kepada lingkungan pemkab Kepulauan Meranti.

Lisya tidak memungkiri bahwa keamanan pangan di desanya memang menjadi prioritas dan disambut baik oleh masyarakat.  Hal ini dijelaskannya berkaitan erat dengan kesehatan dan keamanan masyarakat.

"Seluruh inovasi ini seakan-akan disambut baik oleh masyarakat. Semangat masyarakat juga mendorong keberhasilan berbagai usaha kita untuk menjadi desa Aman Pangan," ujarnya.

Melalui rogram Desa Pangan Aman di Desa Mekong juga telah berhasil menerbitkan 8 produk bersertifikat SPP-IRT Pendampingan BBPOM Pekanbaru, 8 produk sertifikat SLHS pendampingan BBPOM Pekanbaru, dan 1 SPP-IRT Pendampingan secara mandiri oleh KKPD Mekong melalui program Inovasi SITAZIR.

Saat ini pihaknya juga tengah menunggu SK dari Bupati Kepulauan Meranti tentang Penetapan Desa Mekong Sebagai Desa Percontohan Aman Pangan Kabupaten.

Sebelumnya pada 22 Februari Lisya juga  baru saja selesai mengikuti tahapan wawancara dengan 7 tim penilai secara daring, diantaranya, BPOM, BKKBN, Badan Pangan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian Pertanian.

"Dari 33 desa se Indonesia yang terpilih di tingkat nasional, Alhamdulillah Desa Mekong masuk nominator 10 besar. Nominator ini harus mengikuti seleksi wawancara dengan 7 tim penilai. Tadi kita telah menyelesaikan tahapan itu," katanya.

Diceritakan Lisya, di 7 room dengan 7 tim penilai itu, para nominator diberikan 5 pertanyaan. Waktu yang diberikan untuk menjawab, 2 hingga 5 menit. Tertantung dari panjang pendeknya pertanyaan yang diajukan tim penilai.

Nantinya dikatakan Lisya tim penilai juga akan kembali melakukan seleksi untuk mencari 7 besar dari desa tersebut.

Bahkan Lisya juga telah mendapatkan pemberitahuan bahwa tim penilai akan turun langsung ke Desa Mekong pada tanggal 9 Maret mendatang untuk melihat berbagai inovasi yang telah disampaikan sebelumnya secara daring.

"Kita berdoa sama-sama Desa Mekong bisa masuk 7 besar nasional lomba desa pangan aman ini. Tanggal 9 besok Tim penilai ingin melihat langsung, sesuai atau tidak jawaban saat wawancara dengan kondisi di lapangan. Kalau kita, tentu sudah sangat siap menerima kedatangan tim penilai ke desa," ujarnya

Sebelumnya, saat penilaian di tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti, ada tiga desa yang masuk nominator diantaranya Desa Mekong, Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi dan Desa Sialang Pasung Kecamatan Rangsang Barat.

Berhasil di tingkat kabupaten, Desa Mekong mewakili Kepulauan Meranti di tingkat Provinsi Riau. Segala sesuatu yang menjadi indikator penilaian, dikebut oleh kader dan pihak terkait. Kerja keras membuahkah hasil.

Di tingkat provinsi, hasil penilaian BBPOM, Desa Mekong terpilih mewakili Riau di tingkat nasional. Kini Desa Mekong tengah menunggu pengumuman yang tak lama lagi disampaikan, hasil dari seleksi wawancara yang telah diikuti di Pekanbaru hari ini.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri S.Km menyampaikan apresiasi terhadap capaian Desa Mekong untuk menciptakan Desa Aman Pangan. Dijelaskan hal tersebut sejalan dengan upaya Dinas Kesehatan untuk menjaga masyarakat dari bahan makanan berbahaya.

"Kita mendukung dan mendorong apa yang dilakukan Desa Mekong. Oleh karenanya masyarakat juga diharapkan juga melakukan kerjasama yang baik dan turut andil untuk menjaga keamanan pangan di desa," ungkapnya. 

Dirinya berharap inovasi yang dilakukan Desa Mekong jug dapat menjadi contoh bagi des lain untuk menciptakan keamanan pangan di desa masing-masing.

Dirinya juga mengatakan saat ini pemerintah kabupaten sedang mempersiapkan SK untuk Penetapan Desa Mekong Sebagai Desa Percontohan Aman Pangan Kabupaten.

"Semua syarat telah memenuhi, tinggal menunggu pak Bupati. Dengan Adanya SK ini nanti diharapkan menjadi acuan desa lainnya untuk juga berinovasi dan turut serta dalam menciptakan keamanan Pangan di daerah masing-masing," pungkasnya. (Rls/Hr)


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Pemerintahan

Pemkab Meranti Tegaskan Komitmen Bangun Pemerintahan Bersih Lewat Sosialisasi Antikorupsi

Kamis, 16 Oktober 2025 - 11:30:00 WIB

SELATPANJANG, BEDELAU.COM--Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menegaskan kom.

Pemerintahan

Pemkab Meranti Tegaskan Penamaan Jalan Harus Sesuai Regulasi

Senin, 29 September 2025 - 09:30:00 WIB

KEPULAUAN MERANTI, BEDELAU.COM--Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menegaska.

Pemerintahan

APBD-P Meranti 2025 Disahkan Rp1,227 Triliun, Bupati Asmar : Program Prioritas Siap Dijalankan

Jumat, 26 September 2025 - 10:00:00 WIB

KEPULAUAN MERANTI, BEDELAU.COM--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten .

Pemerintahan

Menkeu Incar 200 Pengemplang Pajak Nilainya Rp 60 Triliun: Mereka Gak Bisa Lari!

Selasa, 23 September 2025 - 19:59:08 WIB

BEDELAU.COM --Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa .

Pemerintahan

Menkeu Akan Alihkan Dana MBG Tak Transparan ke Bansos Beras 10 Kg

Senin, 22 September 2025 - 19:54:04 WIB

BEDELAU.COM --Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sa.

Pemerintahan

Status Pasien Masih Suspek, Wakil Bupati Muzamil Imbau Warga Meranti Tidak Panik dan Tetap Waspada Monkeypox

Senin, 22 September 2025 - 14:00:00 WIB

KEPULAUAN MERANTI, BEDELAU.COM--Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menyampai.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Fakultas Teknik Unilak Gelar Workshop Internasional, Narasumber dari Université de Lille, Prancis
27 Oktober 2025
Faperta Unilak Gelar Yudisium LXX, Dekan Doktor Amalia Beri Pesan Jaga Nama Baik Almamater
27 Oktober 2025
Fakultas Ilmu Administrasi Unilak Dorong Kolaborasi Perguruan Tinggi Wujudkan Desa Ramah Iklim
27 Oktober 2025
Konferda PDIP Riau Ditunda
27 Oktober 2025
Tiga Pelaku Pengroyokan Rusuh Operasional PETI Cerenti Kuansing
27 Oktober 2025
Pelaku Pengeroyokan saat Rusuh Operasi PETI di Pulau Bayur Cerenti Ditangkap
27 Oktober 2025
Rektor Unilak Buka Pengenalan Mahasiswa Baru Sekolah Pascasarjana
27 Oktober 2025
Dibuang di Kebun Sawit, Bayi Merah di Kampar Tewas Digigit Anjing
27 Oktober 2025
Wanita Asal Pekanbaru Tewas Dibunuh Suami di Singapura
27 Oktober 2025
Pemilihan Ketua RT/RW di Pekanbaru Digelar Serentak Desember
27 Oktober 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Menyelami Pendidikan Biologi dengan Lensa Filsafat
  • 2 Warga Keluhkan Listrik Sering Padam, Meminta Pemerintah Daerah dan PLN Bisa Menyelesaikan Permasalahan Pemadaman Listrik
  • 3 Deddy Handoko Tutup Usia, Wako Pekanbaru Sampaikan Duka Mendalam
  • 4 Kuansing, Daerah yang Berani Lawan Pusat
  • 5 Diduga Tak Kantongi AMDAL, DPRD Pekanbaru Bakal Tinjau Pembangunan Kampus Prima
  • 6 Jaksa Agung Ganti 5 Kajari di Riau, Ini Daftarnya
  • 7 Kurir 31,8 Kg Sabu di Dumai Terancam Hukuman Mati, Mengaku Terjerat Utang

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved