• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Opini
  • Advertorial
  • Nasional
  • Daerah
    • Pekanbaru
    • Kampar
    • Pelalawan
    • Siak
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Rohul
    • Rohil
    • Inhu
    • Inhil
    • Kuansing
    • Meranti
  • Dunia
  • Politik
  • Ekonomi
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • More
    • Hukrim
    • Pendidikan
    • Olahraga
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

Pilihan

  • +INDEX
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 716 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 843 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Hasil Putusan PTUN, Posisi Ketua DPRD Bengkalis Dikembalikan kepada Khairul Umam
Dibaca : 1e3 Kali

  • Home
  • Pemerintahan
  • Meranti

Satu-satunya di Riau, Desa Mekong Masuk 10 Besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional

Redaksi

Rabu, 01 Maret 2023 18:09:42 WIB
Cetak
Satu-satunya di Riau, Desa Mekong Masuk 10 Besar Lomba Desa Pangan Aman Tingkat Nasional

MERANTI, BEDELAU.COM--Dengan predikat daerah miskin ekstrim, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ternyata memiliki desa dengan predikat Desa Pangan Aman.

Desa tersebut bernama Mekong yang berada di Kecamatan Tebingtinggi Barat. Desa ini menjadi salah satu dari sedikit desa dengan berbagai inovasi untuk terciptanya keamanan pangan. Bahkan saat ini Desa Mekong menjadi satu-satunya desa yang berhasil masuk 10 besar Lomba Desa Pangan Aman tingkat nasional dari Provinsi Riau.

Kepala Desa Mekong, Lisya Kumala SKM, saat diwawancara wartawan, Selasa (28/2/2023) mengatakan desanya memang telah melewati perjalanan panjang untuk berinovasi dan mendapat predikat Desa Aman Pangan.

Dijelaskannya sejak Maret 2022 Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru telah melakukan intervensi kepada beberapa desa di Kepulauan Meranti untuk melakukan dalam meningkatan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman serta mendukung gerakan pemerintah dalam pencegahan Stunting.

"Selama 5 bulan kami diintervensi, akhirnya ada 6 desa yang lolos untuk ikut lomba dari Provinsi Riau. Lalu pada 16 Februari kemarin BPOM mengirimkan surat bahwa desa kita masuk 10 besar nominator Desa Pangan Aman," ungkap Lisya. 

Dia mengatakan selama proses seleksi desanya telah melakukan berbagai langkah mulai dari tahun 2022 pembentukan KPD (Keamanan Pangan Desa) yang terdiri dari 4 orang yaitu Kepala Desa, Sekretaris atau kaur desa, Karang Taruna dan Kader keluarga. Dari KPD tersebut kemudian kembali dibentuk KKPD (Kader Keamanan Pangan Desa) intervensi BBPOM berjumlah 15 orang dan KKPD mandiri berjumlah 16 orang.

Secara perlahan dan masif KKPD in terus melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat desa, hingga akhirnya ratusan orang komunitas terbentuk mendapatkan bimtek Program Pangan Aman.

"Dari KKPD ini kami membentuk lagi komunitas 50 orang dibantu BPOM, dari 50 orang ini kemudian diturunkan kepada komunitas lain sebanyak 51 orang sehingga saat ini anggota komunitas ada 101 orang," tuturnya.

Dijelaskan Lisya, bekal intervensi dan bimtek yang telah didapat sedari awal itu, Desa yang dipimpinnya akhirnya melahirkan 7 program inovasi, Integrasi dan Inisiatif Desa Pangan Aman.

Adapun program-program tersebut adalah Inovasi Belokan (Battle Lompatan Keamanan Pangan), Inovasi KEBAPP (Ketukan Bahaya pada Pangan), Inovasi Kabayan (Kartu Bahaya Pangan), Inovasi LaPeLaPaO (layanan Pembuatn Label Pangan Olahan), Inovasi SITAZIR Fasilitasi Penerbitan izin edar KKPD Mekong, Inovasi Jebol (Jemput Bola) dan Inovasi Fasilitasi Penerbitan NPWP dalam rangka Pemenuhan Persyaratan SPP-IRT dan SLHS.

Berbagai inovasi tersebut Desa Mekong juga berhasil membuat sejumlah perubahan signifikan. Hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan, hasil pengujian produk makanan di 33 ritel di desa mekong nihil bahan berbahaya.

"Pada 27 Juli 2022 BPOM melakukan pengujian terhadap 37 ritel yang ada di desa, hasilnya ada 3 sampel yang TMS (Tidak Memenuhi Syarat) atau mengandung boraks. Pada 25 Oktober 2022 ada 35 ritel yang diuji pasca intervensi dan hasilnya 100 persen memenuhi syarat," jelasnya.

Tidak hanya di desa sendiri, tim KKPD Desa Mekong juga melakukan berbagai kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan kampanye Keamanan Pangan ke berbagai desa di Kepulauan Meranti diantaranya Desa Kundur, Batang Malas, Alai di Kecamatan Tebingtinggi Barat, bahkan kepada lingkungan pemkab Kepulauan Meranti.

Lisya tidak memungkiri bahwa keamanan pangan di desanya memang menjadi prioritas dan disambut baik oleh masyarakat.  Hal ini dijelaskannya berkaitan erat dengan kesehatan dan keamanan masyarakat.

"Seluruh inovasi ini seakan-akan disambut baik oleh masyarakat. Semangat masyarakat juga mendorong keberhasilan berbagai usaha kita untuk menjadi desa Aman Pangan," ujarnya.

Melalui rogram Desa Pangan Aman di Desa Mekong juga telah berhasil menerbitkan 8 produk bersertifikat SPP-IRT Pendampingan BBPOM Pekanbaru, 8 produk sertifikat SLHS pendampingan BBPOM Pekanbaru, dan 1 SPP-IRT Pendampingan secara mandiri oleh KKPD Mekong melalui program Inovasi SITAZIR.

Saat ini pihaknya juga tengah menunggu SK dari Bupati Kepulauan Meranti tentang Penetapan Desa Mekong Sebagai Desa Percontohan Aman Pangan Kabupaten.

Sebelumnya pada 22 Februari Lisya juga  baru saja selesai mengikuti tahapan wawancara dengan 7 tim penilai secara daring, diantaranya, BPOM, BKKBN, Badan Pangan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa PDTT, dan Kementerian Pertanian.

"Dari 33 desa se Indonesia yang terpilih di tingkat nasional, Alhamdulillah Desa Mekong masuk nominator 10 besar. Nominator ini harus mengikuti seleksi wawancara dengan 7 tim penilai. Tadi kita telah menyelesaikan tahapan itu," katanya.

Diceritakan Lisya, di 7 room dengan 7 tim penilai itu, para nominator diberikan 5 pertanyaan. Waktu yang diberikan untuk menjawab, 2 hingga 5 menit. Tertantung dari panjang pendeknya pertanyaan yang diajukan tim penilai.

Nantinya dikatakan Lisya tim penilai juga akan kembali melakukan seleksi untuk mencari 7 besar dari desa tersebut.

Bahkan Lisya juga telah mendapatkan pemberitahuan bahwa tim penilai akan turun langsung ke Desa Mekong pada tanggal 9 Maret mendatang untuk melihat berbagai inovasi yang telah disampaikan sebelumnya secara daring.

"Kita berdoa sama-sama Desa Mekong bisa masuk 7 besar nasional lomba desa pangan aman ini. Tanggal 9 besok Tim penilai ingin melihat langsung, sesuai atau tidak jawaban saat wawancara dengan kondisi di lapangan. Kalau kita, tentu sudah sangat siap menerima kedatangan tim penilai ke desa," ujarnya

Sebelumnya, saat penilaian di tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti, ada tiga desa yang masuk nominator diantaranya Desa Mekong, Desa Banglas Kecamatan Tebingtinggi dan Desa Sialang Pasung Kecamatan Rangsang Barat.

Berhasil di tingkat kabupaten, Desa Mekong mewakili Kepulauan Meranti di tingkat Provinsi Riau. Segala sesuatu yang menjadi indikator penilaian, dikebut oleh kader dan pihak terkait. Kerja keras membuahkah hasil.

Di tingkat provinsi, hasil penilaian BBPOM, Desa Mekong terpilih mewakili Riau di tingkat nasional. Kini Desa Mekong tengah menunggu pengumuman yang tak lama lagi disampaikan, hasil dari seleksi wawancara yang telah diikuti di Pekanbaru hari ini.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti Muhammad Fahri S.Km menyampaikan apresiasi terhadap capaian Desa Mekong untuk menciptakan Desa Aman Pangan. Dijelaskan hal tersebut sejalan dengan upaya Dinas Kesehatan untuk menjaga masyarakat dari bahan makanan berbahaya.

"Kita mendukung dan mendorong apa yang dilakukan Desa Mekong. Oleh karenanya masyarakat juga diharapkan juga melakukan kerjasama yang baik dan turut andil untuk menjaga keamanan pangan di desa," ungkapnya. 

Dirinya berharap inovasi yang dilakukan Desa Mekong jug dapat menjadi contoh bagi des lain untuk menciptakan keamanan pangan di desa masing-masing.

Dirinya juga mengatakan saat ini pemerintah kabupaten sedang mempersiapkan SK untuk Penetapan Desa Mekong Sebagai Desa Percontohan Aman Pangan Kabupaten.

"Semua syarat telah memenuhi, tinggal menunggu pak Bupati. Dengan Adanya SK ini nanti diharapkan menjadi acuan desa lainnya untuk juga berinovasi dan turut serta dalam menciptakan keamanan Pangan di daerah masing-masing," pungkasnya. (Rls/Hr)


[Ikuti Bedelau.com


Bedelau.com

BERITA LAINNYA +INDEKS

Pemerintahan

Prabowo Minta Menteri Tanggapi Aspirasi Mahasiswa

Jumat, 05 September 2025 - 19:23:33 WIB

BEDELAU.COM --Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM,.

Pemerintahan

Prabowo Kumpulkan Pimpinan Lembaga Negara di Istana

Ahad, 31 Agustus 2025 - 16:21:51 WIB

BEDELAU.COM -- .

Pemerintahan

Perintah Prabowo ke Panglima-Kapolri Untuk Tindak Tegas Massa Anarkis

Ahad, 31 Agustus 2025 - 16:19:30 WIB

BEDELAU.COM ---Presiden.

Pemerintahan

Bupati Kepulauan Meranti Terima Penghargaan Kepala Daerah Peduli Aspirasi Masyarakat

Kamis, 28 Agustus 2025 - 09:00:00 WIB

PEKANBARU, BEDELAU.COM--Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, meraih p.

Pemerintahan

Bupati Meranti Tinjau Ketersediaan Beras, Pastikan Stok Aman dan Harga Stabil

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:30:00 WIB

KEPULAUAN MERANTI, BEDELAU.COM--Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, .

Pemerintahan

Pekan Ini Gubri Resmikan Sekolah Rakyat Tingkat SMA

Selasa, 12 Agustus 2025 - 17:57:35 WIB

BEDELAU.COM --Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau men.

TULIS KOMENTAR +INDEKS


Terkini

  • +INDEX
Satpol PP Pekanbaru Mulai Periksa Izin Tempat Hiburan Malam
10 September 2025
Pemprov Riau Proses Pencairan Beasiswa 4 Ribu Mahasiswa yang Sempat Macet
10 September 2025
Empat Tersangka Pencurian Mobil Calya di Rohil Ditangkap, Satu Ketahuan Edarkan Sabu
10 September 2025
Sempat Dinyatakan Hilang, Kakak Beradik Ditemukan Tewas di Galian Bata
10 September 2025
Telur Membusuk, Sawit Terbuang, Roro Bengkalis Jadi Kuburan Ekonomi Rakyat
10 September 2025
Koordinasi Polda Tak Jalan, PETI Diduga Kembali Marak di Sijunjung, Sungai Kuantan Kembali Keruh
10 September 2025
Gajah Tari Mati, Irjen Herry: Dia Adalah Suara TNTN yang Menyempit
10 September 2025
Didukung PT ITA, Final Dramatis Tutup Turnamen Sepak Bola Merbau
09 September 2025
Bangun Sinergi dan Perkuat Barisan, PWI Bengkalis Silaturrahmi dengan Mitra Kerja
09 September 2025
Perbaikan Jalan Rusak di Pekanbaru Dipastikan Terus Berlanjut
09 September 2025

Terpopuler

  • +INDEX
  • 1 Acara Penutupan HUT RI ke-80 di RW 22 Sidomulyo Barat Bertabur Hadiah
  • 2 Raih Gelar NL.P Kades Bagan Melibur Melaju ke PJA 2025 di Jakarta
  • 3 Ucapan Kasar Sahroni hingga Joget Eko Patrio dan Uya Kuya Diduga Picu Gelombang Demo DPR
  • 4 Bupati Bengkalis Raih Penghargaan Baznas Award 2025
  • 5 UII Kritik Sikap Rektor UGM yang Dinilai Terlalu Membela soal Isu Ijazah Jokowi
  • 6 Demo Besar di DPR, Mantan Kepala BIN Sebut Dalangnya dari Luar Negeri
  • 7 Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Timur Pelalawan, Pelajar Tewas Tergilas Truk Tangki

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

Bedelau.com ©2021 | All Right Reserved