Pilihan
Silaturrahmi Akbar, IKA FIA Unilak Gelar Parade Musik dan Lagu
Dibaca : 1e3 Kali
Ketua PWI Riau Buka Resmi Agenda OKK Calon Anggota Baru Tahun 2025
Dibaca : 1e3 Kali
Bupati Bengkalis yang Tak Anti Kritik
Dibaca : 1e3 Kali
Ciri Khas Warna Kuning, Masjid Kuning Miliki Sejarah Panglima Minal
Dibaca : 1e3 Kali
Sampaikan Laporan Awal, KNKT Ungkap Masalah di Tuas Mesin Kiri Sriwijaya SJ182
BEDELAU.COM --Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap hasil investigasi awal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu. Sebelum Sriwijaya Air SJ182 jatuh, tuas mesin (throttle) sebelah kiri pesawat tiga kali bergerak mundur.
Kepala Sub-Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo menerangkan pertama kali tuas kiri Sriwijaya Air SJ182 bergerak mundur terjadi tidak lama setelah pesawat lepas landas pada 9 Januari 2021. Sriwijaya Air SJ182 memuat 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang.
"Setelah tinggal landas, pesawat ini mengikuti jalur penerbangan yang ditentukan, yang diberikan nama ABASA 2D. Kemudian FDR mencatat bahwa pada ketinggian kira-kira 1.980 kaki, autopilotnya mulai aktif atau engage. Pesawat terus naik dan pada ketinggian kira-kira 8.150 kaki, throttle atau tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur dan tenaga mesin atau putaran mesin juga ikut berkurang," ujar Nurcahyo dalam jumpa pers secara virtual, Rabu (10/2/2021).
Pada pukul 14.38 WIB, pilot Sriwijaya Air SJ182 meminta kepada ATC untuk berbelok ke arah 75 derajat. Tetapi, karena dikhawatirkan berpapasan dengan pesawat lain, ATC meminta Sriwijaya Air AJ182 berhenti naik di ketinggian 11 ribu kaki.
"Pukul 14.38.51, karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara atau ATC untuk berbelok ke arah 75 derajat dan diizinkan. Perubahan arah ini diperkirakan ATC akan membuat pesawat SJ182 akan bertemu dengan pesawat lain yang berangkat dari landas pacu 25L atau Soekarno-Hatta landasan selatan," ujar Nurcahyo.
"Sedangkan SJ182 berangkat dari landasan utara. Kedua pesawat ini memiliki tujuan sama, yaitu di Pontianak. Karena diperkirakan akan berpapasan, maka AJ182 diminta berhenti naik di ketinggian 11 ribu kaki," imbuhnya.
Kemudian, pukul 14.39 WIB detik ke-57, tuas kiri Sriwijaya Air SJ182 kembali bergerak mundur saat pesawat melewati ketinggian 10.600 kaki, sedangkan tuas kanan pesawat dalam posisi tetap.
"Pukul 14.39.57, saat pesawat melewati ketinggian 10.600 kaki, pesawat pada arah 46 derajat dan mulai terlihat berbelok ke kiri. Tuas pengatur mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan yang kanan tetap, atau throttle kiri mundur, throttle kanan tetap," jelas Nurcahyo.
Pada pukul 14.40 WIB detik ke-5, FDR merekam ketinggian SJ182 pada 10.900 kaki. Di sini, pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif dan tuas mesin sebelah kiri berkurang.
"FDR merekam ketinggian tertinggi, yaitu 10.900 kaki. Selanjutnya pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif (disengage) ketika arah pesawat di 0,16 derajat, sikap pesawat pada posisi naik (pitch up), pesawat miring ke kiri (roll). Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri berkurang, sedangkan yang kanan tetap," ujar Nurcahyo.
Sumber: [detik.com]
BERITA LAINNYA +INDEKS
Sepuluh Jenazah Korban Galodo Agam Tak Teridentifikasi Dimakamkan Massal
BEDELAU.COM --Sebanyak 10 jenazah korban banjir band.
Ini Profil 4 Perusahaan yang Disegel KLH Terkait Banjir di Tapanuli
BEDELAU.COM --Kementerian Lingkungan Hidup (LH) mela.
Update Korban Banjir dan Longsor Sumatera: 967 Meninggal dan 262 Masih Hilang
BEDELAU.COM --umlah korban jiwa akibat bencana banji.
Tuntut Status Bencana Nasional, Anggota DPD Beberkan Kondisi Darurat dan Dugaan Ilegal Logging
BEDELAU.COM --Anggota DPD RI dari Sumatra Utara, Pdt.
Setelah Sumatra Dilanda Banjir Bandang, Ancaman Siklon Baru Dekati Jawa
BEDELAU.COM --Bencana banjir dan longsor masif yang melanda Sumatera harus menja.
Aksi Cepat KOTI Mahatidana PP Riau: Kirim Bantuan Bencana Sumatera
PEKANBARU - Jajaran Komando Inti Mahatidana (KOTI) Pemuda Pancasila (PP) Majelis.
TULIS KOMENTAR +INDEKS








